suara hafalan Velina terdengar di seisi kamarnya, meski waktu menunjuk pukul 2 pagi, ia harus menghafal materi yang akan dia presentasikan nanti di sekolahnya. Rasa kantuknya pun tak datang karena terhalang rasa khawatir yang lebih menantang untuk menghafal semua materinya.
ponselnya bergetar pertanda seseorang sedang menghubunginya.
ia mengambil ponselnya dan memeriksa siapa yang sedang menghubunginya.
Eja.
Velina mengangkat telponnya "hallo? "
"gue di depan rumah loe"
"loe mabuk lagi? "
"cepet bukain... "
Velina menutup telpon dan berlari menuju gerbang rumah dengan cepat.
hampir setiap kali Eja terlalu mabuk, temannya akan mengantar Eja ke rumah Velina, dengan alasan, takut akan di marahi oleh orang tua Eja. Kemudian, Eja akan menelpon Velina untuk meminta izin menginap di rumahnya.Velina membuka pintu gerbang secara perlahan agar tak ada orang rumah yang terbangun. ia melihat salah satu teman Eja di dalam mobil dan melihat Eja berdiri di depan gerbang dengan wajah yang lesu.
"ini kenapa Eja mabuk berat gini? gak biasanya" tanya Velina kepada Rio, teman Eja
"dia mergokin ceweknya selingkuh Vel, gue titip dia ya, thankyou Vel" ucap Rio kemudian tancap gas untuk pergi
Velina melirik Eja "Ja, bisa jalan sendiri kan?"
"gendong" ujar Eja
"idih, mana bisa, udah buruan masuk" ucap Velina sembari menarik tangan Eja "jangan berisik ya, nyokap bokap udah tidur, kalo dia tau loe dateng jam segini dalam keadaan mabok bisa dilaporin ke bokap loe nanti" ucap Velina
"hm"
Velina merebahkan tubuh Eja di atas kasur di kamar Velina. ia menatapnya lekad.
"loe kenapa lagi sih Ja?" tanya Velina
"berishikkkkk" Eja yang sudah setengah sadar merasa kesal dengan pertanyaan Velina.
Velina masa bodoh dengannya, dan melanjutkan untuk menghafalkan presentasinya.
pukul setengah 7 pagi, Velina terbangun dengan posisi tertidur di meja belajar kamarnya, ia melirik jam dinding dan sudah saatnya dia untuk bersiap-siap sekolah.
Ia menoleh ke kasur, tampak Eja masih tertidur pulas, ia tak menghiraukannya dan langsung saja bergegas untuk siap-siap.beberapa menit setelah siap, Velina turun ke lantai 1 untuk menikmati sarapan.
"Bi, hari jumat bisa nginep disini buat nemenin Velina? saya sama Bapak mau jenguk Restu dua hari satu malam" tanya Mama Velina
"aku udah nyuruh Eja buat nginep kok Ma, tenang aja" ucap Velina "oh iya, Eja nginep disini tadi malem, katanya rumahnya dikunciin lagi" ucap Velina lagi kali ini beralasan
"ohh Eja mau nginepin? aman deh kalo gitu" ucap Papa Velina "terus Eja nya mana sekarang? "
"belum bangun Pa, nanti juga turun kalo udah bangun" sahut Velina "Bi, minta tolong bawain susu panas ke kamar Velina ya, biar waktu Eja bangun susunya masih anget waktu dia minum" ucap Velina
"iya Mbak" sahut Bibi
"aku berangkat sekolah dulu Ma, Pa" ucap Velina berpamit kemudian pergi.
beberapa jam kemudian, pukul 8.30 pagi, akhirnya Eja terbangun. ia menoleh ke arah meja sebelah yang sudah dapat ia tebak akan ada segelas susu hangat untuk nya yang disiapkan oleh Bibi rumah Velina.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER(stories about us) WARNING 21++
Romance21+ (SUDAH DI PERINGATI BAHWA INI CERITA UNTUK DI ATAS 21 TAHUN) . . kisah cinta beberapa orang memiliki gendre yang berbeda, ada yang berakhir menyenangkan penuh tawa, ada yang menyedihkan penuh derai air mata. di cerita kali ini, aku berikan bany...