Hembusan nafasku menciptakan kabut di dinding kaca.
Buru-buru kutulis sebuah nama, sebelum udara berkuasa.
Lama kulihat namamu memudar bersama waktu.
Membuatku bertanya-tanya,
Dimana lagi harus kutulis agar ia kekal?
Namun ternyata kekal itu tak pernah ada.
Begitu juga dengan kita.
Jemari hangatmu terselip diantara aku.
Kau bilang, ada satu tempat.
Dimana tanpa bernafas pun, namamu akan kekal disana.
“dimana itu?” tanyaku penasaran.
“direlung hatimu.” Jawabmu ringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You, Jung Jaehyun.
PoetryTeruntuk, Jung Jaehyun. Sincerely, Satu di antara jutaan hati yang memilihmu.