dαч σnє

27 7 0
                                    

Hari ini jiheon memutuskan untuk membuat bekal untuk mark. Langkah awal usahanya untuk mendapatkan mark. Ia sudah mendapatkan raga mark tapi belum hatinya jadi mulai hari ini ia bertekat untuk berusaha agar mark menyukainya.

Ini pasti akan sulit mengingat mark bahkan masih baru putus dengan Chou tzuyu dan tentunya mark belum move on dari gadis Taiwan itu.

Tapi bukannya usaha tidak akan mengkhianati hasil?

Jiheon melangkahkan kakinya ke kelas mark dengan gembira. Siapa sih yang tidak senang kalau akan bertemu pacar. Tentu jiheon senang. Membayangkan wajah tampan mark saja langsung membuatnya mempercepat langkah kakinya.

"Eh jiheon, nyariin mark?"

Pundak jiheon di tepuk pelan oleh lelaki pemilik nama jeno Lee. Teman satu genk mark.

Mark ini tampan sekali seperti pangeran yang ada di drama Korea. Kalian pasti akan menyukainya pada tatapan pertama.

Karena demi apapun jeno itu boyfriend material sekali.

Coba kalo jiheon tidak menyukai mark. Pasti ia akan suka dengan jeno.

Lagian siapa yang mampu menolak pesona seorang jeno Lee?

"Iya jen, marknya mana ya??"

"Mark lagi di lapangan futsal. Ini gua mau nyusul. Bareng ga nih?"

"Yaudah ayo!"

Jiheon mengikuti jeno dari belakang ke lapangan basket. Rasanya ingin cepat cepat sampai bertemu dengan pacarnya.

Duh! Padahal baru sehari umur hubungan mereka. Tapi rasanya sudah sangat rindu ingin bertemu.

Emang dasar ya anak muda.

"Mark!" Teriak jeno.

Jiheon memandangi mark yang sedang mengocek bola di tengah lapangan. Kaki kapten futsal itu begitu lihai memainkan bola.

Peluh yang membasahi baju dan wajahnya itu terlihat begitu Seksi jika itu mark.

Yaampun jiheon ga kuat!

Mark menoleh begitu di panggil jeno.

Dan mengubah ekspresi wajahnya menjadi datar begitu melihat jiheon ada di belakangnya.

Mark menghentikan pergerakannya dan langsung menghampiri jiheon dan mark.

Jiheon tersenyum lebar sambil menyodorkan kotak bekalnya.

"Mark ini jiheon buatin nasi goreng Kimchi. Dimakan ya. Enak kok."

Mark melihat sinis kotak bekal itu. Tanpa minat ia menerima kotak bekal dari jiheon.

"Makasih."

Lalu mark pergi begitu saja. Meletakkan kotak bekalnya di samping lapangan. Lalu berlari ketengah lapangan.

Menyusul teman-temannya melanjutkan bermain futsalnya yang sempat tertunda.

"Sabar ya ji, semangat berjuangnya!"

Jeno mengepalkan tangannya ke atas. Menyemangati jiheon. Lalu berlari ketengah lapangan ikut bermain futsal.

Jiheon duduk di pinggir lapangan. Matanya tidak pernah absen memandangi mark yang begitu seksi juga tampan saat bermain bola.

Huh rasanya jiheon ingin pingsan saja.

Ketika sibuk memandangi mark, jiheon tidak sadar bahwa bola yang di tendang oleh rocky melayang ke arah jiheon dengan begitu cepatnya.

"Jiheon awas!" Teriak jeno.

Dugh

Terlambat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STAY - Mark Lee-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang