Tinggggggg!!!!!
Fadlu memeluk erat tubuh Tania yang terasa mulai mendingin. Semakin erat pelukannya semakin lemah tubuh Tania didalam dekapannya.
Sekarang dia sadar wanita-nya sudah pergi, bukan pergi untuk kembali tapi memang pergi dan tidak akan kembali.
"Selamat ulang tahun" Bisiknya pelan ditelinga Tania yang berada di dalam pelukannya.
"Hari ini tepat ulang tahun kamu yang ke-17 tahun Tania....Pasti ini hari yang paling indah untuk kamu, akhirnya kamu bisa ketemu mama kamu" Dengan nafas tersengal-sengal Fadlu berbicara tanpa memperdulikan orang-orang yang berada di dalam ruangan ini.
"I-Ini yang kamu mau kan?Aku udah ikhlas lepasin kamu, maaf kalau aku jahat udah ikhlasin kamu pergi ke tempat yang indah. Maaf..."Air matanya mulai bercucuran mengenai rambut milik Tania.
"Aku..Aku bakal nyanyiin kamu lagu yang jadi permintaan terakhir kamu Tania"
🎼Senja kini berganti malam
🎼Menutup hari yang lelah
🎼Dimana kah engkau berada
🎼Aku tak tau dimana🎼Pernah kita lalu semua
🎼Jerit tangis canda tawa
🎼Kini hanya untaian kata
🎼Hanya itulah yang aku punya......🎼Tidurlah selamat malam lupakan sajalah aku
🎼Mimpilah dalam tidurmu bersama bintangMata Fadlu terpejam erat dengan bibir yang bergetar saat menyanyikan setiap bait lagu yang selalu menemani hari-harinya dan kini menjadi lagu penghantar tidur abadi untuk Tania.
Pelukannya semakin mengerat dengan bibir yang mengecup kening Tania yang terasa sangat dingin, perasaannya terasa kelu dengan telinga terasa berdengung menahan sakit akibat menahan tangisnya.
"T-Tania....A-Aku....B-Bakal...R-Rindu....K-Kamu"
Dengan nafas tersengal-sengal Fadlu berbicara tangan terangkat untuk mengusap rambut panjang milik Tania, walau rasanya lemas namun tetap di paksakan nya.
"Fadlu...ini rekaman milik Tania untuk kamu" Fadlu menoleh dan menerima perekam suara berwarna pink kesukaan Tania dari papa Tania.
Dengan sedikit bergetar di temannya tombol merah dan menutup matanya memfokuskan dirinya agar mendengar suara milik Tania.
Untuk kamu...
Makasih udah nemenin hari-hari aku selama ini, selalu ada saat aku tertawa dan menangis.
Kamu selalu tau caranya buat aku tersenyum Fadlu, aku sangat sangat bahagia bisa di dekat kamu walau hanya sebentar.
Saat aku pergi dan ketemu mama, kamu jangan pernah berfikir ini kesalahan kamu karena nggak pernah tau penyakit yang aku derita.
Fadlu, aku dan kamu nggak pernah terpisah, walau suatu saat aku pergi duluan kamu harus tetap percaya, yang mati itu tubuh aku bukan perasaan aku.
Aku pasti bakal kangen banget sama kamu.
Aku berharap kamu dapet yang terbaik dari aku, yang bisa selalu nemenin kamu sampai nafas terakhir. Maafin aku yang nggak kuat buat selalu nemenin kamu.
Malam ini aku rekam semua unek-unek yang selalu aku pendam untuk kamu dengerin kalau lagi kangen aku.
Jangan lupain aku, cukup jadikan aku kenangan yang bisa buat kamu inget bahwa aku selalu cinta sama kamu.
Semoga kamu lulus dengan nilai terbaik dan banggain semua orang termasuk aku yang selalu nunggu kamu di atas sini.
Mungkin suara aku ini akan kamu denger saat aku udah nggak ada. Mungkin aku udah ketemu mama yang kembali cantik seperti dulu.
Udah dulu ya sayang, aku udah capek ngomong kalau gitu aku tidur dulu. Kalau kamu kangen aku putar aja lagu bersama bintang dan kamu jangan lupa natap bintang karena di antara semua bintang itu ada aku yang selalu tersenyum kearah kamu.
Sampai jumpa sayang.....
Rekaman berakhir dengan Fadlu yang menatap wajah Tania yang memucat. Dia tersenyum namun tetap mengeluarkan air matanya.
"A-Aku akan selalu inget kamu. Mungkin kamu bukan masa depan aku tapi kamu sejarah di dalam hidup aku" Dikecup nya lama kening Tania sebelum melepaskan kepergiannya untuk selama-lamanya.
Tbc