07.20

4 0 0
                                    

"ah sial! Yaudah, panjat tembok aja Na. Buru"

Aku menurut saja, toh kami juga sudah sangat terlambat. Kalau menolak kan hanya membuang-buang waktu.

"hmmm" gumamku malas

Kemudian ia berjongkok.

"naik cepet ke bahu gue" katanya

"jangan ngintip ya. Gue gampar lo kalo ketahuan ngintip"

Ia tersenyum penuh arti "kalo ketahuan baru di gampar kan? Berarti ntar gue ngintipnya jangan sampe ketahuan"

Nah kan otaknya selalu bermasalah, mungkin perlu dijitak.. siapa tau bisa berfungsi dengan benar lagi.

"aduh, sakit woii"

"bodo. Kita udah telat banget. Cepetan angkat gue dan jangan ngintip"

"enggak sayang.."

"dihh ngerdus mulu si monyet"










Huftt aksi panjat tembok berhasil, sekarang aku dan Nathan sedang mengendap-endap seperti seorang pencuri. Jangan tanya itu ide siapa, kalian pasti tau.

Aku mengikuti langkah Nathan. Jam pelajaran pertama 10 menit lagi usai, aku tidak akan sempat hadir. Anggap saja aku telah bolos di jam pelajaran pertama, good job.

Ini sejarah.. untuk pertama kalinya seorang Tsabina Zamora melanggar peraturan. Sungguh prestasi tiada tara.

"segitu sayang nya ya lo sampe gak mau lepasin tangan gue"

"eh?"

"udah nyampe di kelas beb, dan gue mau duduk. So... tangannya.."

Dia mengangkat tangan kami yang saling genggam, melirik nya lalu terkekeh.

Kekehannya membuatku tersentak. Aku tersadar dari lamunanku, kemudian bergegas melepas genggaman kami.

Sebenarnya aku tak rela melepaskannya, terlanjur nyaman dengan genggaman hangat itu. Tapi aku malu, makanya ku lepas saja.

"nih udah gue lepas kan? Jauh-jauh sana.. Balik ke habitat lo, huussh hushh"

Nathan berlalu duduk dengan tenang di tempat keramatnya. Di pojok belakang....tempat strategis favorit Nathan.

Saat ku tanya alasannya mengapa dia selalu memilih duduk di pojok, dia malah menjawab seperti ini "kalo di pojokan gini tuh enak Na. Bisa main game, ngobrol, nyontek, terus tidur juga gak bakalan ketahuan guru"
Aneh kan.. Buat apa ke sekolah kalau cuma mau leha-leha seperti itu, tapi itulah seorang Nathan.

"tumben lo telat sampe segininya Na.. Seorang Tsabina melewatkan jam pelajaran pertama, mantul" kata Eca teman sebangku ku.

Sambil menyiapkan buku untuk jam selanjutnya, aku menceritakan sebab kami berdua Nathan terlambat "oh itu.. Tadi kita di suruh mamah nganterin pesanan ke rumah temen-temen nya. Nah, pas otw rumah kedua... ehhh mobil Nathan malah mogok, jadi deh kita harus nunggu montir langganan Nathan ngebenerin itu setengah jam. Terus jadi telat gini deh"

"ck apes banget dah nasib lo berdua, gue turut bersuka cita hahahaha"

"bangsul lo ca!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WILL BE TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang