#Prolog

21 6 0
                                    

*7 tahun yang lalu

Daun-daun bergoyang mengikuti angin berhembus.seorang gadis cantik dengan warna mata yang indah,dengan bulu mata yang lentik,hidung yang mancung,serta warna bibir pink nya dan rambut ikal yang panjang. Gadis itu bernama Azka.

Azka menyiram tanaman pemberian ibunya,sambil mendengar alunan lagu yang lembut, dan ia juga menunggu ayah dan ibunya yang sedang dalam perjalanan pulang.

Terdengar suara motor dan bunyi klakson. Azka yang tadinya sibuk menyirami tanaman teralihkan dengan seorang pria yang mengandarai motor.  Azka lansung menghampiri pengendara motor dan membukakan pagar.

setelah motor terpakir dan pria itu tuturun dari motornya. Azka membantu membawakan tas ranselnya ke dalam rumah.

" A' "  panggil Azka.pria yang merasa terpanggil menyahutnya dengan gumaman.

" A'a kok tumben sudah pulang ? biasanya pulangnya malam." pria yang dipanggil  Azka adalah abangnya namanya vero.Ia sangat sayang sama vero bahkan saat vero sakit Azka ikut sakit, saat vero sedih Azka pun ikutan sedih, begitu juga sebaliknya.

" soalnya dosen a'a lagi sakit, jadi pulangnya cepet. " jawab Vero sambil membuka sepatunya. dan Azka hanya membulatkan mulutnya.

Setelah Azka berbicara dengan Vero, Azka langsung ke kamarnya, merebahkan badannya dan membuka ponsel. Azka memeriksa kontaknya, yang isinya hanya chat ibunya, ayahnya, Vero dan sahabatnya saja. Setelah memeriksa kontaknya, dia menelepon ibunya. Tapi handphone ibunya tidak aktif. berkali- kali Azka menelepon ibunya maupun ayahnya tetap tidak aktif.

Perasaan Azka mulai tidak baik,dia takut ibu dan ayahnya kenapa-kenapa,pikirnya Azka. tapi, ia langsung menyingkirkan pikiran buruknya. Tak lama telepon rumah berbunyi, Azka langsung ke bawah dan mengangkat telepon tersebut.

" Halo. " Jawab Azka.

" Halo, apakah benar ini nomor telepon rumah, keluarga dari bapak Bramasta ?. " Tanya penelepon dari sebrang sana.

" Iya benar, ini saya anaknya. Ada apa ya mba ?. " Jawab Azka dan tanya Azka.

" Ini dari Rumah Sakit Medistra." Azka mendengar kata Rumah Sakit langsung menegang dan gemetar.

" Maaf... Pihak rumah sakit tidak bisa menyelamatkan bapak Bramasta dan ibu Ferla, kejadian ini disebabkan kecelakaan beruntun. " Azka yang mendengar pertanyaan itu langsung gemetar dan mengeluarkan air matanya. Azka langsung menutup telpon tersebut.

" Hiks...hiks A'a. "  Tangis Azka keluar.

" A' VERO...hiks..hiks. " Teriak Azka memanggil Vero. Vero merasa terpanggil akhirnya turun, ia kaget melihat adik nya menangis. Vero bertanya dengan adiknya apa yang terjadi. Azka hanya diam tidak bisa menjawab, Azka terus mengeluarkan tangisan dan isakan saja.

" Azka, jawab A'a Azka kenapa?, Azka jatuh?, Apa Azka sakit?. " Tanya Vero. Azka hanya jawab gelengan saja, dan terus menangis. Vero yang melihatnya, matanya mulai berkaca-kaca.

" Ayo Azka, jawab A'a. Azka kenapa?." Tanya Vero sekali lagi.

" Hiks..hiks i..ibu s..sama a..a..ayah " ucap Azka terbata-bata.

" Ibu sama ayah kenapa Azka jawab yang benar." Vero menggoyang tubuh azka, Azka hanya diam dan terus menangis.

" Ibu... Sama... Ayah u..udah ti...tidak ada, ibu kecelakaan sama ayah, a'. Kita harus apa??. A' aku takut... "

Vero yang mendengar ucapan Azka langsung menangis dan memeluk Azka, sambil menenangkannya. Vero berpikir apa yang harus ia lakukan, Vero sangat shock mendengar apa yang Azka bilang, tapi Vero berpikir kalo Azka lebih shock darinya.

" Ayo kita ke Rumah Sakit, Azka tau kan dimana Rumah Sakit nya ?. " Azka hanya mengangguk. Setelah itu mereka berangkat ke Rumah Sakit, disana sangat ramai. Banyak pasien yang terluka parah dan ada yang luka ringan.

* Besok kan harinya

Azka dan Vero sampai di mana ayah dan ibunya di makamkan. Disana ada keluarga dari ayahnya saja karena keluarga ibunya ada di luar pulau.

Azka dan Vero sekarang tinggal bersama keluarga dari ayahnya. Tadinya Azka menolak untuk tinggal bersama keluarga dari ayahnya takut merepotkan nya nanti, tapi keluarga dari ayahnya memaksa untuk tinggal bersama. Kata keluarga dari ayahnya kalau Azka dan Vero tinggal berdua saja pas nanti Vero kuliah, Azka tinggal sendirian dan takut terjadi apa-apa sama Azka. Jadi, Azka memutuskan tinggal bersama.







TBC.

Hai gimana ceritanya seru tidak?? Semoga aja seru ya... Ikutin terus ceritanya,Jangan lupa vote,komen dan follow. 😉


Hanya Hati  Yang Mampu BerbicaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang