* 7 tahun kemudian
Di pagi buta terdengar suara alat-alat dapur, pisau yang sedang memotong sebuah sayuran, air yang mendidih dengan wangi yang sedap membuat orang yang mencium akan terasa lapar. Azka sangat sibuk melakukan runitas yang sudah wajib dia lakukan setiap hari dari pagi buta, di siang hari, sampai tengah malam. mata pandanya cukup terlihat.
Sarapan sudah jadi, Azka segera merapihkan meja makan. sebentar-bentar ia melihat jam dinding yang terpasang di atas kulkas. sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi. Merasa makanan sudah jadi dan meja makan sudah rapih, ia langsung ke mandi dan menggunakan sarapan sekolah. Azka memasukan buku-buku matapelajaran yang sudah disediakan. sekarang waktu menunjukkan 06.00, Azka segera turun, melewatkan meja makan yang sudah ramai dengan keluraganya.
Azka pamit sama keluarganya untuk pergi ke sekolah, seperti biasa Azka di diamkan oleh keluarganya seolah angin lewat.
Azka menunggu bus umum. Sekarang sudah pukul 06.20, 10 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup. Akhirnya bus yang ditunggunya sampai.
Azka memasuki koridor sekolah. Banyak siswa-siswi berlalu-lalang dan menyapanya dengan ramah. Azka cukup terkenal disekolahnya karena dia terkenal baik,ramah dan prestasi nya yang baik.
" Assalamualaikum semuanya. " Sapa Azka kepada teman-teman kelas nya dan dibalas baik.
Azka segera menempati tempat duduknya dan membuka buku novel favoritnya.
" Hai Azka." Sapa teman Azka, dia bernama Kimmy biasa dipanggil imy. Imy punya kembaran namanya Jimmy dipanggil jim. Imy dan Jim sifat nya hampir sama, sama-sama tidak bisa diam, cerewet, alay,kalo ada orang yang mereka ga suka mereka akan sinis. Apalagi jika ada orang yang menyakiti Azka apa pun itu, imy dan Jim pasti akan sangat marah.
" Hai juga imy, mana kembaran Lo tumben ga keliatan?, biasanya kalian selalu nempel kayak perangko." Imy menghembuskan nafasnya.
" Nggak tau dimana tuh anak. " Ucap imy sambil membuka ponsel nya.
" Lah, emang kalian gak bareng ? " Imy baru ingin menjawab pertanyaan dari Azka tiba-tiba ada teriakan dari luar.
" Hi Azka, hi kembaran kuh "
"LU KEMANA AJA SIH JIM?? KEMBARAN LU YANG CANTIK INI DI TINGGALIN GITU AJA.!! " suara kimmy yang nyaring membuat seisi kelas melihat arah ke kita terutama ke kimmy. mereka berdua terus berdebat sampai bell sekolah berbunyi.
" udah-udah, bell sekolah udah bunyi tuh nanti lanjutin lagi debatnya. " meraka berdua langsung diam dan duduk ke tempat masing-masing. kimmy hanya memasang wajah kesalnya karena dia belempuas untuk memarahi saudara kembarnya. Azka hanya menggeleng melihat sahabatnya.
***
KRING KRING KRING
bell sekolah berbunyi, siswa siswi berhamburan keluar kelas. ini adalah bell yang ditunggu-tunggu para murid untuk pulang ke rumah masing-masing. Azka berjalan melewati koridor-koridor sekolah, ia sangat lelah bahkan mukanya sangat pucat, perut nya terus sakit dan kringat yang bercucuran. Rasanya Azka ingin cepat-cepat pulang untuk beristirahat. ia menunggu bus yang menuju arah rumahnya. tadinya Azka di ajak pulang bareng oleh sahabatnya kimmy dan jimmy. tapi ia menolaknya dengan alasan yang klasik dia tidak mau merepotkan ke dua sahabatnya itu.
Bus yang ditunngu Azka datang dia duduk di dekat jendela. dia menyenderkan kepalanya ke jendela sambil menatapi kendaraan yang berlalulalang.
......
" Assalamualaikum. " Tidak ada sesorang yang menjawab. ia masuk ke dalam rumah itu yang terbilang lumayan luas. Azka menaiki anak tangga itu, baru beberapa anak tangga yang ia naikki ada yang memanggilnya.
" eh bocah, habis ganti baju langsung rapihkan gudang belakang sama bersih-bersih rumah. " Azka hanya mengangguk.
" dasar gagu, punya mulut bukannya ngomong malah nganguk doang. "
Azka menghiraukan perkataan orang itu. dia langsung menaiki anak tangga dan masuk ke kamarnya. orang yang di hiraukan oleh Azka mengucapkan sampah-sampah yang keluar dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Hati Yang Mampu Berbicara
Teen Fictionseorang gadis mempunyai sifat yang berbeda pada saat dirumah dan disekolah. gadis itu mempunyai masalah yang sulit dilupakan dan sulit untuk diselesaikan.dia selalu sendirian menghadapi masalahnya,bahkan dia menutupi penyakitnya dari keluarganya. di...