2. Psycho & Angel

7 1 0
                                    

Maafkan aku yg egois ini. Tapi rasa ini tak bisa kusingkirkan, aku mencintaimu tapi caraku salah. Maafkan aku sayang..
- Dava Argiantara -

*Dava Pov*
Semua gerak-geriknya tak luput dari pandanganku. Ya gadisku tengah sibuk mengambil beberapa obat utk mengobatiku. Padahal aku tak membutuhkan semua itu, toh luka ini tak berasa sedikitpun untukku. Tapi ya, aku menghargai kecemasanya haha aku senang dia mengkhawatirkan ku. Aku tau aku egois. Tapi ini lah aku, seorang pria gila yg mencintai gadis mungilnya.

Dara duduk didepanku lalu membersihkan darah yang sudah mengering disebagian leherku. Aku menatapnya intens tanpa sedikitpun mengalihkan pandanganku darinya.

"Jangan melihatku seperti itu dav" - ucap dara menunduk.

Aku menarik dagunya agar dia menatap mataku.
"Memangnya knapa sayang? Apa ada yg salah jika aku menatap gadisku yang cantik ini? Ucapku sedikit menggodanya.

Semburat merah dipipinya mulai terlihat. Ah manis sekali gadisku ini. Aku jadi semakin ingin menggodanya hahah..

"Kenapa pipimu memerah sayang?" Ucapku mengusap pipinya lembut.

"Jangan seperti itu lagi dava" matanya menatapku lurus.

"Seperti apa?" Ucapku pura-pura tidak tahu.

"Mengiris lehermu didepan banyak orang seperti tadi, kamu tau kan aku tidak suka melihat darah?" Matanya sedikit berkaca-kaca. sepertinya gadisku ini akan menangis kembali.

"Hmm.. baiklah tapi dengan satu syarat." Ucapku serius.

"Apa"

"Jangan pernah meninggalkanku apapun keadaanya, apapun alasanya. Jangan pernah pergi lagi sayang. Aku sungguh tak bisa hidup tanpamu. Kamu tau? Aku frustasi jika memikirkan kamu bersama pria lain" Ungkapku memegang bahunya.

" Akuu,, hmm.. aku sampai lupa memerban lehermu. Gara-gara kamu menatapku seperti tadi. Aku lanjutkan ya" ucapnya mengalihkan pembicaraan.

"Aku tidak suka jika kamu mengalihkan pembicaraan seperti ini sayang" ucapku sedikit menggeram.

"Aku hanya lelah dibohongi olehmu terus dav" Ucapnya menatap mataku, aku melihat kesedihan dimatanya.

"Maafin aku sayang, aku ga akan bohongin kamu lagi. Aku ga akan buat kamu sedih dan menangis lagi. Aku janji setelah ini kamu hanya selalu tertawa dan bahagia saat bersamaku. Itu janjiku padamu" ucapku menariknya dan memeluknya erat.

"Maafin aku yang selama ini udah buat kamu sedih, maaf.." lanjutku mengusap lembut kepalanya.

Aku melepaskan pelukanku dan menghapus jejak airmata dipipinya, yaa. Gadisku ini menangis lagi karenaku. Aku berjanji tidak akan membuatnya menangis lagi, Pegang janjiku.

"I love you" aku mengecup keningnya..

"Aku juga mencintaimu" ucapnya tersenyum dan memeluku.

Setelah selesai mengobati lukaku. Aku seperti mendengar sesuatu..

Krukk..kriuukkk..

"Apa kau lapar sayang?"  Aku tersenyum jail.

"Ah,, sepertinya begitu" ucapnya dengan pipi yang kembali memerah. Menggemaskan sekali pacarku ini. Ah tidak, sepertinya sebutan gadisku lebih cocok untuknya hahah.

"Kamu sungguh menggemaskan sayang" aku mencubit kedua pipinya gemas

"Sakit Dava" ucapnya merengek manja.

"Nah begitu dong, bertingkah manja padaku. Itu baru gadisku"

Cup.
Aku mengecup pipinya dan dia tersenyum malu.
Sungguh, rasanya aku ingin membawanya kekamarku dan menguncinya lalu mengurungnya sepanjang hari. You know lah apa yg bakal gue lakuin.

Tapi gue gak sebrengsek itu. Gue gak mau ngerusak dara karna gue cinta sama dia tulus tanpa embel-embel fisik.

Apa kalian pernah liat gue nyium bibir dia? Mentok² pipi sama kening doang. Karna apa? Karna gue tau dia gak terbiasa dengan sikap yang terlalu vulgar.
Cewek gue itu polos. Dan gue suka.
Jadi ya gitu, gue terima apa adanya dia. Nanti ada saatnya gue ngelakuin hal lebih sama dia. Tapi nanti, suatu hari gue pasti bakal ngucap janji suci didepan penghulu. Sekarang tugas gue hanya buat dia bahagia tanpa ada kesedihan sedikitpun.

Ya gue tau gue brengsek. Bahkan kehidupan gue terlalu buruk buat dia,,
Tapi dia ngerti sama keadaan gue. Dan gue cinta sama dia. Apapun yang udah jadi milik gue gaakan pernah gue lepasin.

* Gue menarik tanganya menuju kekantin *

"Mau makan apa sayang?" Ucapku mengusap lembut puncak kepalanya.

"Bakso boleh gak?" Ucapnya mendongak menatapku yang berdiri disampingnya.

"No" aku menggelengkan kepalaku.

"Kalau begitu kenapa bertanya" ucapnya sedikit kesal.

"Hahahah,, Nasi Goreng saja ya. Kamu kan lapar sayang" ucapku tanpa mengalihkan tanganku dari kepalanya.

"Nasi goreng? Oke baiklah, tapi banyakin sambelnya ya" ucapnya antusias menatapku memohon.

"No baby, Aku gamau terjadi sesuatu sama kamu" ucapku melembut.

"Baiklah terserah kamu aja" Ucapnya mengalah.

"Good Girl! Tunggu sebentar yaa" Aku berlalu memesan makanan.



*Dara Pov*
Aku melihatnya berlalu dari hadapanku.

"Kuharap dia tidak mengecewakanku lagi. Jujur,  aku sangat mencintainya. Sikapnya sangat manis, terkadang membuat pipiku memerah tanpa bisa dicegah. Yaa, lelaki tampan itu sukses membuatku jatuh berkali-kali.. bahkan ketika dia sudah mengecewakanku. Aku tetap mencintainya,, entahlah perasaan apa ini. Yang pasti aku berharap semua ini akan berakhir bahagia. Yaa semoga..










    - END -

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PSYCHO & ANGEL [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang