Aku Dan Kawan-Kawanku

7 2 0
                                    

Hari ini hari pertamaku masuk sekolah yang tak tahu asal-usulnya.  Tempatnya aneh dan tak berbentuk.  Aku merasa aneh saat memasuki sekolah itu,  rasanya seperti ada yang aneh.  Rasanya seperti bukan duniaku yang biasanya.  Disana aku merasakan hal-hal yang aneh menuju kepada ku. 
Saat aku masuk kelas,  beberapa teman menyambutku dengan baik. Ada salah seorang dari mereka memperkenalkan diri kepadaku.  Namanya Leonard. Waktu demi waktu berlalu,  saat aku dan leonard sedang berbincang salah seorang siswa datang, tak ada yang ingin berteman dengannya.  Mengapa?  Dia sangat menjijikkan, sebenarnya aku dan leonard tak ingin berteman dengannya tetapi aku dan leonard merasa kasihan kepadanya,  maka dari itu aku pun menyetujui ia berteman dengan kami. Namanya Mawar. Kami berbincang penuh canda tawa.  Lama kelamaan aku merasakan ketidak sukaanku terhadap Mawar.  Aku bertanya kepada Leonard, "Hei Leo, aku merasakan hal yang aneh beberapa hari ini"."Kenapa? " jawab Leo. " Sepertinya Mawar telah mengincarku tetapi entah mengapa harus aku? "."Ahh...  Mungkin perasaanmu saja yang salah, aku tidak merasakan apapun". Aku berkata dalam hati "Tetapi perasaan ini sudah lama, dan semenjak aku berteman dengan Mawar banyak hal-hal yang mengganggu pikiranku". Memang aku adalah orang paling pintar di sekolahku, "apakah dia iri terhadapku?". Tetapi Mawarkan juga pintar. "Ahh...  Sudahlah mungkin bukan aku".

Saat libur sekolah tiba,  aku mengajak Leo dan Mawar pergi ke tempat ziarah, tetapi Mawar menolak.  Akhirnya hanya aku dan leo yang berangkat. 

Saat perjalanan aku melihat Mawar membuntuti aku dan Leo.  Saat itu pun Leo merasa aneh dengan Mawar.

Setelah liburan selesai aku kembali berangkat ke sekolah.  Saat itu kejanggalan di mulai. Tiba-tiba ada selembar kavan yang tergeletak di loker ku.  Aku takut saat itu, karena hanya aku yang bisa melihatnya. Aku bertanya kepada Leo, tetapi Leo tidak melihat kain kavan itu. Aku berfikir dalam hati "Apakah ini puncaknya? ". Aku bingung apa yang harus aku lakukan.  Apakah aku harus menyerahkan diriku,  apakah harus bunuh diri,  apakah.........  Aku mulai merasa swbah berada di sekolah.  Akhirnya aku membolos untuk beberapa hari.  Tetapi kavan itu terus membuntuti ku kemanapun aku pergi.  Saat di rumah aku menemukannya di kolong kasurku. Saata di rumah nenek aku menemukannya di dalam tas yang aku bawa.  Aku semakin bingung apa yang harus aku lakukan.

Dan akhirnya aku mulai menjauhin Mawar. Tetapi entah mengapa rasanya aku tak bisa menjauhi Mawar.  Aku berkata dalam hati,"Apakah ini yang dia inginkan? "

mysterious death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang