1

53 8 7
                                    

Hai. Selamat datang di kehidupan gue yang sekiranya ga menarik dan penuh drama ini. Disini gue bakal nyeritain semua suka duka yang gue alamin, baik di lingkup sekolah maupun di tempat lainnya. Kebanyakan sih di sekolah, karena gue ga nyaman sama temen-temen kelas gue.
Gue ini bisa dibilang less social, menurut mereka.
In fact, i'm no less than a normal person. But, with different interests.

Namun, dibalik sifat 'less social' ini, gue berhubungan baik sama anak-anak kelas lain. Melewati berbagai aktivitas ekskul yang sudah jadi makanan gue tiap akhir pekan. Dan salah satu anak kelas lain yang gue maksud adalah Adrin.
Meyta Adelynn Sandrina yang sedang berada di sebelah gue saat ini, bersama-sama menyaksikan berbagai penampilan yg sudah disampaikan secara bergilir.

Perhatian kami terfokus pada band sekolah yang tengah sibuk mempersiapkan instrumen-instrumen mereka untuk penampilan selanjutnya. Semua terlihat asing di mata gue. Satu-satunya orang yang gue kenal di depan hanyalah Sandi.
Lelaki berkarisma yang menjabat sebagai wakil ketua osis dan juga merupakan ketua dari band ini. Sejujurnya, gue ga terlalu tau tentang band sekolah, yang menunjukan betapa buruknya gue sebagai sosok yang berperan dalam keberlangsungan ekskul itu.
If y'all wondering, gue menjabat sebagai sekretaris PERKUSI. Persatuan Ekskul Seni, lengkapnya. Ekskul yang menjadi wadah untuk cabang-cabang seni, seperti Band, Traditional Dance, Street Dance, dan Paduan Suara.

Kembali lagi ke percakapan awal kita, Band yang saat ini berada di atas panggung akan membawakan beberapa lagu sebagai persembahan untuk sekolah. Jelasnya, hari ini adalah hari ulang tahun sekolah. Baik tiap kelas maupun tiap ekskul dipersilahkan untuk menampilkan sesuatu sebagai hadiah atau persembahan.

"Tes tes.. 1..2..3"

Seketika, semua perhatian tertuju pada mereka yg berdiri di atas panggung, termasuk gue dan Adrin yang sedari tadi sudah siap siaga menyalurkan semangat kami kepada siapapun yang tampil di depan sana. Sedikit demi sedikit area depan panggung mulai terisi, bersama-sama duduk dengan rapi diatas aspal lapangan. Cuacanya sedikit redup, cukup bagus untuk acara outdoor seperti ini.

"Ya, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat sore semuanya" Sandi mengucap salam disertai jeda sejenak, memberi audience kesempatan untuk membalasnya.

"Kita, perwakilan dr ekskul PERKUSI disini akan memberikan suatu persembahan untuk sekolah tercinta. Sebelumnya, pada mau kenalan ga sama band kita? Band kita punya nama loh"

"Mauuu" sorak audience bersamaan.

"Ya, nama band kita itu.. Enamhari! Mau tau kenapa enamhari? Karena kalo tujuhhari namanya seminggu yey haha garing"

Komentar Sandi akan candaan renyahnya sendiri justru membuat gue dan audience lainnya tertawa. Sandi memang dikenal seperti itu, walau terlihat galak dan keras, dia tetap memiliki selera humor yang cukup bagus.

"Oke oke. Cukup sampe situ aja ya perkenalannya, takut matahari keburu terang lagi. Disini kita mau bawain beberapa lagu. Yang tau lagunya, ikut nyanyi ya? Let's go"

Diawali dengan iringan gitar akustik Sandi, lalu disusul oleh bunyi alat musik lainnya- menyusun harmoni indah yang berhasil menangkap perhatian audience. Di tengah indahnya alunan musik yg mereka ciptakan, terdengar suara lembut nan serak mengawali lagu yang mereka bawakan sore ini. Mata gue langsung tertuju ke arah pemilik suara itu.

Berdiri sesosok lelaki berkacamata dengan tubuh tinggi, tengah memainkan gitar elektriknya dengan lihai. Gue sedikit terkejut. Ternyata spesies cowo ganteng di sekolah ini ga seminim itu. This dude exists might as well the other dudes.
Tepat pada saat itu juga, pandangan kami saling bertemu. Matanya sayup-sayup memandang gue yang duduk dalam diam. Semua terbuyarkan, ketika gue mendengar suara berat samar yang keluar dari mulut sang bassist di pojok kanan panggung. Lebih lagi ia mampu meraih high notes effortlessly.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Days Gone ByTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang