Gadis itu masih setia berdiri diluar balkon kamarnya menatap langit yang hanya dihiasi beberapa bintang. Matanya agak sembab, karena efek habis nangis.
"Delta..."
Dengan cepat ia menengok kebelakang. Suara itu, suara yang ia rindukan.
"Papa... Papa!!"
Gadis itu berlari sampai hampir terjatuh. Ia memeluk seseorang yang sangat ia sayangi.
"Papa kenapa a..."
"Hmm " beliau tersenyum. "Delta sehat?"
"Heem." Gadis itu menganggukkan kepalanya dengan senyuman.
"Papa kesini cuma mau bilang, Delta jangan nangis terus, nambah jelek loh," beliau membelai rambut anaknya. "Kamu jangan nakal ya sama mama, kasiahan mama." lanjutnya, "Oh iya nanti bakal ada yang nemenin kamu, kaya papa. Jangan merasa sendirian ya nak? Anak papa kuat." ujarnya sambil tersenyum.
"Papa baru? Ngga! Delta ngga mau papa baru!" Delta mempererat pelukan pada papanya.
Beliau melepaskan pelukannya pada Delta. "Nanti kamu juga tahu." ujarnya.
"Nggak, nggak mau!! Nggak mauu!!"
"Delta hei sayang bangun!" seorang wanita paruh baya menepuk-nepuk pipi Delta.
"Nggak mau!!"
"Hei Delta bangun!"
Delta membuka matanya, wanita yang sangat ia sayangi menatap dirinya khawatir.
"Mama!" Delta langsung memeluk mamanya.
"Delta kenapa?" tanyanya.
"Mama ga boleh nikah lagi!"
Mama Delta tersenyum, "Delta mimpi apa sampai ngga ngebolehin mama nikah lagi sayang?"
"Mimpi papa."
Mama Delta tertegun, ia tersenyum "Mama ga nikah lagi," sahutnya.
"Bener ya?"
"Iya sayang," Mama Delta mengacak-acak rambut Delta, "Sana mandi, bau."
Delta memperhatikan Mamanya, mamanya sangat rapi. "Mama mau kerja? Ini hari minggu loh."
"Penting sayang, Mama juga maunya weekend-an sama kamu, tapi kalo ga diurus pekerjaan ini nanti kita makannya gimana?"
Delta tersenyum, "Iya Delta ngerti, yaudah Delta mandi dulu ya," Delta mengecup singkat pipi Mamanya. "Mama kerjanya yang semangat!"
Delta turun dari ranjangnya, lalu masuk kedalam kamar mandi.
Ia didalam kamar mandi tidak langsung mandi. Malah berdiri didepan cermin dengan tatapan tanda tanya.
"Yang dimaksud papa siapa?"
***
Haloo
Saya bukan seorang penulis, tapi saya menulis.
Saya bawa cerita yang nanti kalian nilai sendiri bagus ngganya ya, hehehe.
See you next Chapter...
KAMU SEDANG MEMBACA
In My Dream
Teen Fiction"Aku penyuka diam, sepi dan kamu" Gadis itu termenung dengan kata-katanya. Sejak kapan ia menyukai seseorang sampai seperti ini? Sejak kapan dirinya suka apa yang membuatnya bingung dan berujung pusing? Dan yang terpenting sejak kapan dia menyukai l...