Part 2

18 5 2
                                    

"Cemburu itu cuma buat orang-orang lemah, Sha. Gue kan cowok seterong"
-Azka Aldric-

**
Bel pulang pun berbunyi diiringi dengan teriakan-teriakan kebebasan murid-murid Nusa Bangsa.
Terlihat, Shafa yang tengah berlari mengejar Azka. Meskipun nafasnya sangat sulit untuk dikendalikan, Shafa masih memaksakan berlari demi sang pujaan hati.

"Azkaaaaaa!!" teriak Shafa. Tetapi, tidak ada respon dari Azka. Sepertinya Azka tidak mendengar teriakan Shafa. Akhirnya, Shafa pun menyerah, dirinya sudah tidak kuat lagi untuk berlari.

"Shaf, lo kenapa?" tanya Khanza seorang perempuan blasteran Amerika-Indonesia yang juga merupakan sahabat dekat Shafa.

"Ah, tadi gue ngejar Azka. Tapi, kayaknya dia gak denger deh gue manggil,"

"Kenapa gak pulang bareng?" tanya Khanza yang menampakan wajah bingungnya.

"Tadi gue bilang kalo gue mau pulang sama Glen,"

"Dia gak cemburu gitu, Shaf?"

"Enggak. Ah, gue lupa. Si Glen dimana ya?" mata Shafa pun beredar mengelilingi koridor lantai 2.

"Mana gue tau. Oh iya, Kakak gue udah nunggu didepan nih. Duluan ya, Shaf."

Shafa hanya menggerakan tangannya yang membentuk ok.

"Shaf, ayo kita pulang" ucap Glen yang tiba-tiba muncul didepan Shafa.

"Glen, gue nyari lo tadi. Lo kemana sih?"

"Lah tadi lo ngejar Azka kan? Yaudah gue duduk dulu di kelas,"

"Ohh. Yaudah ayo pulang. Udah sore nih."

*

Azka berjalan menuju kelas 2 Sosial 3. Entah siapa yang akan dia temui, yang jelas dia berjalan seorang diri.

"Kak Azka!" sapa seorang perempuan yang muncul dari kelas itu. Sepertinya dia sangat akrab dengan Azka.

"Eh hey, Rin!" jawab Azka kepada perempuan yang dipanggil Rin olehnya. Ternyata itu Rinrin yang dikabarkan menyukai Azka dari kelas satu.

"Kak Shafa mana?" tanya Rinrin.

"Oh, dia pulang sama Glen." jawab Azka dengan wajah datar tanpa ekspresi.

"Memangnya Kakak gak cemburu?"

"Enggak. Buat apa cemburu." lagi lagi wajahnya tanpa ekspresi. "Mau pulang bareng?"

"Mau." Rinrin menjawab tawaran Azka dengan antusias. Lagian, siapa sih yang gak mau pulang bareng sama Azka. Apalagi Rinrin sudah jadi pengagumnya dari kelas satu.

Akhirnya, mereka pun menuju parkiran. Di parkiran, terlihat Shafa sedang menunggu Glen memarkirkan mobilnya.

"Shafadut!" teriak Azka. Begitulah Azka memanggil Shafa. Menurut Azka panggilan itu merupakan panggilan sayang dirinya kepada Shafa. Sebenarnya, panggilan itu punya arti yang mungkin tidak masuk akal. "Shafa Gendut". Padahal Shafa termasuk perempuan yang langsing dengan pipi chubby.

"Eh sayangnya Shafa, siapa ini, Az?" Shafa tersenyum kecut.

"Oh kenalin, ini Rinrin. Tadi aku lihat dia sendirian. Jadi, aku ajak pulang bareng deh, hehe."

"Oh gitu. Bagus deh. Hati-hati ya, Azka sayang," Shafa berjalan menjauhi Azka yang masih terlihat sangat asyik dengan Rinrin.

"Iya, hati-hati juga, Shaf."

*

"Lo cemburu?" tanya Glen tiba-tiba.

"Ah, iya. Eh maksudnya enggak," jawab Shafa sembari tersenyum kecut.

"Lo gak bisa bohongin perasaan lo, Shaf. Kalau cemburu bilang sama si Azka."

"Mana ada gue cemburu bilang-bilang sama Azka. Bisa-busa reputasi gue hancur dong. Azka juga kan gak cemburuan. Dia ngebolehin gue buat jalan sama siapa aja," lagi-lagi deretan penjelasan dari Shafa hanya ditemani senyum kecutnya. Bagaimana tidak? Dari lubuk hati Shafa, dia sakit. Tapi, sifat Azka yang selalu mengizinkan Shafa untuk jalan dengan siapa pun menjadikan Shafa tidak enak hati untuk membatasi pergaulan Azka.

"Ah, yasudah. Shaf, udah nyampe nih."

"Oh iya. Makasih ya, Glen."

Shafa masuk ke rumahnya yang hanya disambut oleh pelayannya.

"Bi, Bunda kemana ya? Kok gak ada?"

"Tadi Ibu pergi ke toko obat, Non" jawab Bi Surti pelayannya.

Shafa merebahkan badannya di kasurnya yang empuk.

AzkaSayang

Sayang, kamu udah nyampe?
Sehat wal afiat kan?
Si Glen gak ngapa-ngapain kamu kan?

Udah, sehat kok. Nggak
Si Rinrin gimana? Kamu gak ngelakuin yang aneh aneh kan?

Nggak kok. Trust me babe:)

Ok dear:) lvy

Lvytu:)

Shafa masih dihantui bayang-bayang Azka dengan Rinrin. Begitu banyak deretan pertanyaan-pertanyaan yang timbul. Tapi, Shafa tidak mau mengecewakan Azka dengan tidak mempercayainya.

**

Bacoters

Azkaganteng: Woy bgsd!

Yakshakiyut: Apa sih, ngegas mulu bisanya!

Azkaganteng: Tadi gue nganterin Rinrin. Ternyata dia asyik juga ya:)

Abimanyu: Azka, lo gak waras ya?

Azkaganteng: Waras kok. Kalo gue gak waras, lo masih mau jadi temen gue gak? Enggak kan? Berarti gue waras. Asyeeeek:)

Yakshakiyut: WOY! SI SHAFA BISA CEMBURU AZ. LO GAK MIKIR YA?

Azkaganteng: Tadi Shafa balik sama Glen kok.

Yakshakiyut: TERUS LO GAK CEMBURU? GILA YA LO!

Azkaganteng: Wah jangan ngegas mulu, Sha. Nanti kiyutnya gak ada loh.

**

Semoga kalian suka yaaa😘

Sifa Cantik

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RELATIONSHITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang