-01-

124 18 8
                                    

Pagi hari di hari minggu, Sunwoo-anak tunggal dari Keluarga Kim- baru saja menyelesaikan kegiatan lari paginya mengelilingi komplek. Baru saja ingin membuka pintu gerbang rumahnya, netranya menangkap sesuatu yang janggal. Ternyata rumah kosong disampingnya sudah ada yang ingin menempati.

Merasa bukan urusannya, Sunwoo pun masuk kedalam rumah dan menuju dapur untuk menghilangkan rasa hausnya. Namun ia dikejutkan dengan sosok perempuan paruhbaya yang sedang memasukan kue brownies yang baru saja matang ketempat makan. Iya, itu Mama Kim. Perempuan paling cantik dirumah ini.

Hendak pergi ke kamarnya di lantai 2 setelah menghilangkan rasa hausnya, namun ditahan oleh Mamanya.

"Bang, kamu tolong dong anterin ini dulu" pinta sang Mama.

"Buat siapa mah? Eunbin? Dia lagi pergi kan" jawab sunwoo. Memang mama kim ini sering membawakan kue untuk Eunbin jika beru mencoba resep kue barunya.

Malas sebenarnya sunwoo ini, apalagi habis olahraga. Badan udah lengket, gerah pula.

"Bukan bangg, buat tetangga sebelah lhoo yang baru pindah" jawab Mama gemas sama anak satu-satunya ini.

Sebenarnya sunwoo bisa saja menolak permintaan mamanya ini, tapi sunwoo mana berani. Terlebih karena dirinya adalah anak satu-satunya, mamanya pasti apa-apa minta tolong kepadanya begitu juga sebaliknya.

Menepis segala rasa gerah dan lengket ditubuhnya, sunwoo langsung mengambil tupperware ungu yang telah diisi brownies buatan mamanya dan langsung menuju tetangga baru disebelah kanan rumahnya.

Setelah sampai didepan gerbang rumah bercat biru pastel-yang dulunya berwarna abu-abu- sunwoo tidak langsung memencet bel rumah itu. Sekelibat kenangan masalalu, seolah terputar beberapa saat.

Dulu, rumah ini ditempati oleh keluarga Lee yang memiliki seorang anak laki-laki seumuran sunwoo bernama Lee Jeno. Ia merupakan teman satu-satunya sunwoo saat kecil, karena di komplek itu tidak ada lagi anak yang seumuran mereka.

Sampai dimana jeno bilang ia harus pindah rumah karena papanya harus dipindah kerjakan di pulau seberang sekitar 2 bulan lalu.

Lagi, sunwoo menepis jauh-jauh rasa rindu kepada teman sejak baru bisa berjalan sampai kenal yang namanya pacaran. Karena sejak kepindahan jeno hari itu, hari itu juga ia dan jeno lost-contact.

Sedih memang mengingat masalalu, sampai sunwoo baru ingat tujuan ia ada didepan rumah ini. Setelah menepuk keningnya, ia langsung memencet bel rumah itu 2 kali.

Tak lama keluarlah seorang perempuan yang menurut sunwoo lumayan tinggi -tidak seperti temannya yang bernama seoyeon yang tingginya hanya sedada sunwoo- kira- kira tingginya hampir sama dengan eunbin batin sunwoo.

Perempuan yang hanya mengenakan celana training selutut dan kaos hitam ini tersenyum.

Manis bener buse batin sunwoo.

Namun ia langsung menggelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran itu.

Inget eunbin woo, ingaaattttt batinnya lagi.

Perempuan tadi langsung berdehem yang membuat sunwoo langsung tersadar dari keimajinasiannya. "maaf ya mas, ada apa kalo boleh tau?" ucap perempuan tadi.

We anjing tua amat apa muka gue ya ape dipanggil mas :) batin sunwoo lagi.

"eum- ini. Dari mama, buat tetangga baru. Rumah gue nih disamping." ucap sunwoo sambil memberikan tupperware ungu itu.

Sempat sedikit terkejut, perempuan itu langsung mengambilnya dan tersenyum. "masuk dulu masnya, ada mama juga kok. Sekalian ini kuenya saya pindahin dulu" jawab perempuan itu.

Akhirnya sunwoo mau tidak mau masuk kesana dan langsung mengikuti perempuan tadi.

"chaeng, siapa tad- eh ada tamu. Ayo ayo masuk dulu. Duh, rumahnya masih belum rapi maklum ya" ucap wanita paruhbaya yang sunwoo claim adalah ibu dari perempuan ini.

"a-aah iya tante" ucap sunwoo gugup karena jarang mengobrol dengan orangtua -selain orangtuanya-.

Setelah menyuruh duduk sunwoo, ibu tadi juga duduk di single sofa samping sunwoo.

"tante tanya-tanya boleh ya?" tanya tante tadi.

"ah iya gapapa tan, tanya aja asal jangan matematika aja si tan hehe" jawab sunwoo sedikit melawak.

"hahaha tenang aja. Oh iya kenalin tante Elizabeth putri. Panggilnya tante el aja. Oh iya tante belum tau nih nama kamu" ucap tante el.

Setelah perkenalan dan percakapan singkat antara tante el dan sunwoo, ia pun memanggil anaknya yang dari tadi belum keluar dari dapur.

"chaeng!! sini deh!" teriak tante el.

Chaeng-perempuan yang dari tadi belum beranjak dari dapur- menghampiri mamanya di ruang tengah.

"kenapa si mah, gausah teriak dong" ucap chae.

"sini kamu temenin sunwoo dulu, mama mau pindahin kuenya sekalian biar dibawa pulang langsung" ucap tante el dan langsung menuju ke arah dapur.

Hening beberapa saat sampai chaeng membuka percakapan "em nama lo siapa?" tanya chae tiba tiba.

"nama gue kim sunwoo, panggil aja sunu. rumah gue disamping, kelahiran 2000. Sekarang kelas 11 di Sukamaju. Kalo lo?" jawab sunwoo.

"g-gue lee chaeyoung, panggilnya chaeng aja. kelahiran 2000 juga. Gue pindah sekolah bsk ke sekolah lu juga" jawab chaeng.

"lho kita seumuran ternyata, kirain lo lebih muda" ucap sunwoo.

"haha iya, maaf tadi manggil lo mas. Abisnya keliatan lebih tua dari gue si hehe" jawab chaeng sambil tertawa.

Manis bener anjir ga kuat batin sunwoo.

"sialan. Btw, lo pindah ipa apa ips nanti?" tanya sunwoo.

"gue ipa" jawab chaeng.

"lho gue kira ips, abis muka lo agak ganas buat anak ipa hahaha" receh sekali ya bapa sunu ini.

"disekolah lama gue ipa juga, ntar klao gue banting ke ips berabe lah. Yaudah gue lanjut ipa aja. Kalo lo pasti anak ips ya? Nyeliwer banget ngomongnya" ucap chaeng. Sunwoo lagi-lagi tertawa kemudian mengangguk.

Kemudian tante el masuk ke ruang tengah sambil bawa tupperware ungu milik sunwoo ini.

"sunuu, ini tempat makannya. Salam ke mama kamu ya makasih. Nanti lain kali tante main deh. Ini belum selesai beres-beres soalnya maaf ya." Ucap tante el sambil menyodorkan tupperware tadi.

Sunwoo mengambilnya dan merasakan sepertinya diisi lagi ini "ah iya tante, duh sampe diisi lagi ini tan. Makasih juga ya tante. Oh iya sunu mau bantuin beres-beres boleh ga tan? Kali aja ada yang harus di angkut" ucap sunwoo dengan senyum tipis.

"e-eh gausah nu, ngerepotin kamu nanti" ucap tante el tidak enak.

"gapapa tante santai aja. Aku juga ga kemana mana ini hari ini. Tapi aku balikin ini dulu deh tan ke mama, takut aku ga dibukain pintu kalo ga balikin ini tan hehehe" balas sunwoo sambil tertawa.

Setelah mengembalikan tupperware ke rumah, sunwoo langsung kembali ke rumah tetangga barunya untuk membantu menata barang-barang mereka.

Namun saat sampai di gerbang rumahnya ia dihentikan oleh panggilan mama kim tercinta. "Nu! Mau kemana lagi heh! Belum mandi juga kamu" ucap mama kim di depan pintu utama, masih memakai apron.

"mau bantuin tetangga mah, beres-beres. Kasian mereka bertiga doang, anaknya cewe lagi" ucap sunwoo.

Aneh ini anak tiba tiba jadi baik batin mama kim.

"yaudah gapapa si kalo itu, tapi kamu ga mau mandi dulu? Ga malu emang sama mereka? Anaknya perempuan kan" serbu mama kim ke sunwoo.

"ya ampun maaahhh. Dia juga belum mandi kok. Lagian juga kalo sunu mandi dulu, yang ada keringetan lagi ntar sunu bau lagi trus ujung-ujungnya mandi lagi mah" ucap sunwoo dengan muka melas.

"yaudah yaudah terserah kamu deh sana, asal jangan sampe malem ya! Keenakan kamu ga mandi entar" ancam mama kim.

Sunwoo hanya menjawab itu dengan gerakan hormat dan langsung menuju ke rumah chaeyoung yang berada persis disebelahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

tetangga; sunchaengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang