1. Hadiah

24 2 0
                                    

Ujian Nasional telah usai selama beberapa detik lalu. Peserta yang mengikuti ujian pun bergegas menuju pintu gerbang sekolah untuk pulang. Tapi tidak dengan Azalea. Kerap dipanggil Lea. Ia duduk di tempat duduk yang disediakan didepan kelas sambil menggigit kuku nya. Ia menunduk dengan menggenggam kotak yang ada ditangannya. Ia sedang menunggu seseorang. Lebih tepat nya seseorang yang spesial. Seseorang yang ia sukai.

"Lea!" Teriak suara laki laki yang berseragam sepertinya sambil berlari kecil kearah Lea

"Dia mau kesini Dit?" Tanya Lea dengan wajah yang sudah berkeringat

"Iya nanti juga kesini kok sama Arsa" kata laki laki yang sudah duduk disampingnya itu. Namanya Adito Putra. Sahabat Lea dari masuk Sekolah dasar ini. Sahabat terbaik Lea.

Jantung Lea berdetak lebih cepat. Adit yang melihat wajah Lea berkeringat dingin terkekeh pelan. "Santai aja Le, gausah gugup gitu. Dia gak gigit lo kok"

"Iya gak gigit. Tapi gue malu"

"Yaudah pake helm lah kalo malu"

"ADIT"

"Hehehe iya maaf"

Tiba tiba suara derap langkah kaki dari arah kiri mendekat ke tempat duduk Lea dan Adit saat ini. Lea tau orang itu siapa. Pasti dia!

"Sorry lama ya? Tadi dipanggil ke ruang dulu soalnya" kata cowok yang sudah berdiri didepan Lea

"Iya gapapa Ken. Kita juga belom lama kok duduk disini"

Belom lama apanya. Gue udah nunggu 30 menit disini. Gerutu Lea dalam hati

"Ada apa ya?" Tanya cowo yang bernama Kenan Alif Nicolas

"Ini Lea katanya mau ngasih kado. Kan seminggu lalu lo ultah tuh" kata Adit sambil menyenggol lengan Lea

"Oh udah lewat padahal kan" kata Kenan sambil menggarukkan tengkuk lehernya yang tidak gatal

Tiba tiba Lea berdiri dari posisi duduknya. Sambil menatap Kenan yang berdiri dihadapannya. Baru 2 detik Lea menatap manik bola mata hitamnya Kenan tapi Lea ga k sanggup. Lalu Lea menunduk. Lea lemah hanya melihatnya. Pesona Kenan memang membuat Lea ingin berteriak

"Emm ini. Itu. Apa ya. Ini gue.. mau ngasih kado buat lo. Btw, happy birthday Ken" ucap Lea sambil menuduk dengan memberi kotak yang ada ditangannya kenapa Kenan

Kenan yang melihat itu pun menerima kotak itu dengan senyuman yang penuh arti. Ia yang melihat Lea sedari tadi menunduk sampai Kenan menerima kotak itu lantas Kenan berkata "Jangan nunduk kalo lagi ngomong sama gue"

Lea memberanikan diri untuk mendongakkan kepala nya. Saat ia menatap Kenan, Lea tertegun dengan senyuman Kenan yang menurutnya sangat manis. Sumpah Kenan mirip sama Oppa Oppa yang di tontonnya dirumah.

"Btw, terima kasih ya. Nanti gue buka pas pulang sekolah kok"

"I..iya. Sama sama Kenan"

"Gak minta traktiran Le?" Celetuk orang yang disamping Kenan. Namanya Arsa cowok tinggi yang sebelas duabelas gantengnya sama seperti Kenan. Tapi masih gantengan Kenan sih. Cowok tengil. Banyak omong. Berisik dan kompor orangnya sama seperti Adit.

"Eh.. nggak kok. Gapapa" ucap Lea tergagap. Pasalnya ia tidak pernah mengobrol dengan Arsa. Jadi ya Lea kaget dengan celetukannya

"Hm... nanti ya Le gue traktir. Gue janji kok" kata Kenan sambil menatap Lea penuh arti

"Eh gausah gapapa kok Ken"

"Udah lah Le. Gratis kok makannya namanya juga traktir. Gue sih kalo jadi lo gak bakal nolak hehe" ucap Adit sambil cengengesan

"Ya itu lo maunya" ucap Arsa sambil menggerutu

"Berisik deh lo berdua. Yaudah Lea, gue pulang duluan ya. Soalnya ada acara"

Kalimat itu. Lea kecewa hanya mengobrol sebentar dengan Kenan.

"Oh yaudah iya"

"Maaf ya Le"

"Iya"

"Yaudah gue pulang dulu ya. Sekali lagi makasih Azalea" kata Kenan dengan wajah tersenyum lagi lalu Kenan beralih menatap Adit dan berkata "Dit, gue duluan ya"

"Iya Ken. Hati hati"

Lalu giliran Arsa pamit juga karena ia akan menebeng dengan Kenan yang dijemput

"Le, Dit. Gue duluan juga ya"

"Iya Ar" ucap Lea sambil tersenyum juga

"Yaudah sono. Hush" usir Adit sambil mengibaskan tangannya kepada Arsa

Arsa yang melihat respon dari Adit pun hanya mencibik pelan lalu mengikuti langkah kaki Kenan

Saat mereka sudah tidak ada dihadapan Lea dan Adit. Tiba tiba adit mengeluarkan suara yang pasti ia tau jawabannya

"Seneng gak?"

"Iya"

"Bilang apa?"

"Makasih"

"Kurang jelas"

Jengah. Satu kata yang berada di kepala Lea dengan tingkah laku Adit yang menyebalkan

"Makasih Adit ganteng" ucap Lea dengan penekanan setiap kata

Adit yang mendengar itu pun tersenyum lebar. "Nah gitu dong"

#tbc

Xoxo. Vivi

Like and comment❤️

Jakarta, 12 januari 2019

AzaleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang