Prolog

327 32 0
                                    

Pagi ini mentari bersinar sangat cerah.  Seolah menunjukkan bahwa dirinya sedang bahagia. Begitupun dengan Nayya. Karna ia ada jadwal kelas hari ini bersama dosen yang sangat di kagumi nya. Bisa di bilang begitu!

"Pagi Ma, Pa." sapa gadis itu saat hendak duduk di meja makan.

     "Pagi kembali anak kesayangan Papa," balas Ricko.

Nayya tersenyum. Kemudian ia mengoleskan selai strawberry diatas rotinya. Dia melahap habis semuanya hanya dalam hitungan detik saja.

      Ricko menatap Nayya serius. Sebaliknya, ia malah tidak menatap kembali Papa nya. Tidak penting juga.

"Gimana kuliah kamu, Nay?" Tanya Elle tiba-tiba.

"Emang Mama liat nya gimana?" Cerca Nayya. Lalu ia memutar bola matanya dan menerawang.

    "Mama nanya, malah nanya balik. Kebiasaan!" omel Elle.

"Kamu harus lebih giat lagi. Dan fikirkan lah skripsi mu Nayyara! Kamu sudah memasukki semester 7. Papa ingin kamu wisuda tahun ini!" Tegas Ricko.

Nayya yang mendengar itu hanya mengangguk pasrah. Ia tidak bisa menjanjikan kalo tahun ini akan wisuda. Apalagi ia selalu mendapat nilai C, itulah yang membuat ia stres.

"I-iya pa,"

Ricko beranjak dari kursi meja makan dan kembali menatap tajam Nayya. Tapi saat ini beda. Ia menatap seperti malaikat maut yang akan menyabut nyawa seseorang.

"Perbaiki nilai mu," tambah nya sambil berlalu.

"Iya papaaaa," teriak Nayya ketus.

Sudah 7 menit berlalu, sebentar lagi kelas pak dosen killer itu di mulai.

"Ma, aku berangkat dulu." Kata Nayya sambil bangkit dari duduk nya. Ia kemudian mencium punggung tangan Mama nya.

"Hati-hati. Inget pesen papa!" Ucap Mama nya seraya menatap kepergian Nayya.




16 Januari 2019

Dosen ku, Kekasih kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang