Bab 42 : Restu sang ibu

2.4K 184 21
                                    

~Rumah orang tua Chanyeol~

"Kenapa kau memberikan undangan ini pada kami?!"

Vernando menunjukkan sebuah undangan pernikahan yang bertuliskan nama putranya, dan turut membuat ia tidak bisa menerimanya.

"Lalu Naomi, ia tiba-tiba pulang sambil menangis. Apa yang kau lakukan padanya, Chanyeol?!" Tanya Vernando dengan geraman tertahan.

Chanyeol menyesap kopi hitamnya tanpa memperdulikan wajah sang ayah yang tampak kesal. Ia meminumnya perlahan dengan mata yang terpejam, seolah menikmati.

Ini buatan ibu..

"Ayah sedang bicara padamu, Chanyeol!" Vernando yang tidak sabaran tiba-tiba membentak anaknya itu.

Chanyeol berdehem lalu mulai angkat bicara, "Naomi berusaha membunuh calon istriku, Ayah."

"Tidak ada hukuman yang setimpal untuknya selain kematian. Namun, karena dia adalah keponakan kesayangan kalian dan Rina yang memohon padaku, aku tidak jadi menghukumnya."

"Apa kau lupa jika dia itu saudaramu? Bagaimana kau bisa berniat membunuhnya hah?!"

"Aku juga melihat kaki Naomi yang diperban. Kau melukainya?!"

Chanyeol hanya mendengus mendengar pertanyaan bertubi-tubi, dengan malas ia bicara lagi.

"Luka dikakinya hanya balasan kecil dariku, Ayah."

"Balasan kecil?! Argh..!" Vernando memijat pelipisnya yang terasa berdenyut tak karuan.

Anaknya sudah gila. Hanya karena gadis kampungan itu, anaknya berani bertindak jahat kepada anak dari adiknya.

"Ayah harap kau tidak mengatakan kalau kau akan menikahi gadis kampungan itu." Ucap Vernando seraya menyenderkan punggungnya disofa.

Chanyeol menggeleng, "Aku mencintai Rina dan kalian harus menerimanya."

"Ayah tidak percaya."

Sejak awal, ia telah menentang kemauan Chanyeol yang keras kepala untuk menikahi seorang gadis, yang tak lain adalah sekretaris pribadi dari putranya.

Ia tidak menyangka, melihat anaknya yang tampak sangat mencintai gadis pilihannya itu.

Vernando tetap tidak akan merubah keputusannya. Ia sudah berjanji akan menikahkan anaknya dengan Jessica. Putri dari Mr.Abraham, sahabat lamanya. Dan tidak akan pernah berubah.

"Aku akan menikah dua hari kedepan."

"Aku sudah memastikan dan mempersiapkan segalanya dengan matang." Chanyeol duduk di kursi sofa ruang tamu kediaman orang tuanya. Ia berkata dengan tegas dan dalam diantara tatapan matanya yang tajam terarah langsung pada ayahnya.

Kedatangan yang tiba-tiba dari putra semata wayangnya itu bagaikan petir yang menyambar disiang bolong. Bagaimanapun tidak? Vernando sangat terkejut karena sekali anaknya datang, sudah membawa bala petaka baginya.

"Ayah..." Gumam Chanyeol pelan.

"Kau?!" Vernando emosi, kedua tangannya terkepal kuat dengan nafas panas yang memburu.

Sang istri, yang selalu setia mendampingi Vernando buru-buru mengelus lengannya dengan penuh kelembutan, "Mas.." ia berkata sambil memberikan tatapan melasnya.

Wajah Vernando yang telah memerah padam hanya melirik sesaat istrinya lalu kembali menatap kedepan. Menatap nyalang pada putranya yang saat ini masih menunjukkan wajah datarnya, namun berbeda dengan surai gelap pria itu.

Velixia meremas gaun putihnya tatkala melihat anak dan suaminya itu saling menghunuskan tatapan yang mematikan tepat didepan matanya.

"A-apa..? Kau tidak bercanda kan yeolly?" Tanya Velixia, Ibunda dari Chanyeol.

MY POSSESSIVE BASTARD (Tersedia E-book)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang