Zahra merupakan seorang gadis kecil yang lugu, cerdas, dan memiliki kemurnian hati. Ia tinggal di Yaman bersama ayah tercinta dan ketiga saudarinya yang bernama Aisha, Kayla, dan Meidina.
Kecintaan yang luar biasa dari ayahnya, membuat saudarinya merasa iri kepadanya. Hingga suatu ketika hal buruk pun terjadi
"Kenapa ayah sangat menyayangi Zahra?" Ucap Aisha
"Mungkin karena dia yang paling cantik diantara kita" jawab Meidina
"Semakin lama aku merasa muak melihat ayah yang serasa pilih kasih" cerca Aisha
"Bagaimana kalau kita menyingkir kan Zahra? Siapa tau ayah akan menyayangi kita" ide Kayla
Setelah selesai berdiskusi, akhirnya mereka merencanakan sesuatu untuk mencelakai Zahra. Mereka menyusun rencana yang begitu buruk untuk adik bungsunya.
Ketiganya meminta izin pada ayahnya agar mengizinkan mereka berjalan-jalan di kota Aden, karena pemandangan di kawah Aden sedang tampak indah.
Setelah mendapat kan izin dari ayahnya. Mereka berempat menuju kawah Aden. Kawah yang nampak mengerikan dengan gejolak api yang pasti sangat panas.
"Kakak kita kenapa kesini" tanya Zahra saat mereka sampai di kawah Aden
"Kita akan bermain-main" jawab Kayla
"Zahra-aa kemarilah, lihat pemandangan di sana. Bukankah itu sangat cantik" ucap Aisha sambil menunjuk sebuah tempat dari atas kawah
Zahra dengan antusias menghampiri kakaknya. Namun saat dirinya telah berada di tempat kakaknya berada, tiba-tiba Aisha justru mendorongnya hingga Zahra terpeleset
"Ka-kakk tolonggggg........" Teriak Zahra ketakutan
"Oh sayang, apa yang harus aku lakukan, aku bisa terjatuh jika berusaha menggapai tanganmu" ucap Aisha
"Bertahanlah sebentar adikku sayang, kami akan meminta bantuan" ucap Meidina berusaha menenangkan Zahra
Akhirnya mereka bertiga pergi meninggalkan Zahra sendirian. Walaupun mereka berkata akan mencari bantuan, namun kenyataannya mereka justru kembali ke rumah. Meninggalkan Zahra sendirian berjuang diantara kematian.
Sebelum mereka bertiga pulang, telah disusun suatu siasat untuk menyakinkan ayahnya nanti
"Apa yang harus kita katakan pada ayah nanti kak?" Tanya Kayla pada Aisha
"Bilang saja bahwa Zahra tadi berlari-lari hingga terpeleset ke kawah Aden" ucap Aisha dengan enteng
"Bagaimana jika ayah tidak percaya?" Tanya Meidina menambahi
"Tenanglah adikku, aku telah merobek sedikit kain Zahra saat kita berangkat tadi" ucap Aisha
"Maksud kak Aisha?" Tanya Kayla bingung
"Kita akan melumuri kain ini dengan darah, sehingga ayah akan percaya kalau Zahra telah tiada" jawab Aisha sambil tertawa riang
Zahra POV
Ahhhh tanganku seakan tidak kuat lagi menahan batang pohon ini. Kenapa kakak-kakakku tidak kunjung kembali. Apakah hal buruk menimpa mereka?Tuhan, aku mohon selamatkanlah Kakak-kakak ku dari hal buruk yang akan terjadi. Batin Zahra
"To-tolong akuuu......." Ucapku merasa putus asa
Aku sudah tidak kuat lagi bertahan. Jikalau ini memang takdirku, maka akan aku jalani dengan ikhlas.
Seketika pegangan Zahra terlepas..............
To be continued......
KAMU SEDANG MEMBACA
Called me Az-Zahra
RandomZahra merupakan gadis yang berasal dari kota kecil di Yaman. Kecantikan dan kecerdasannya membuat ketiga saudarinya merencanakan pembunuhan karena rasa iri kepada Zahra. Takdir seolah berpihak pada Zahra, dia selamat dari kematian. Namun ia harus me...