Kecantikan yang dimiliki Zahra membuat banyak orang terpakai olehnya. Menjadi asisten dari bibi Azzura adalah pekerjaan Zahra saat ini. Dirinya ingin sekali dapat membantu orang lain, dengan atau tanpa upah. Selain bekerja sebagai tabib, bibi Azzura juga pandai meramu obat. Obat buatannya akan dijual oleh Zahra ke pasar.
"Ara, pergilah ke pasar untuk menjual obat-obatan ini nak" titah Azzura dengan lembut
"Baiklah bibi, Ara akan segera ke pasar setelah pekerjaan rumah selesai" balas Zahra
"Terimakasih nak, karena telah membantu bibi mu ini, bibi beruntung memiliki mu disisiku" ucap Azzura sembari memeluk Zahra
*********Pasar***********
"Obat....obat.....obat.....ayo di beli obatnya" ucap Zahra menawarkan dagangannya
"Nak, obat untuk meredakan batuk ada? Berapa harganya" tanya seorang wanita paruh baya.
"Ada bibi, harganya 4 riyal" balas Zahra lembut
"Kenapa mahal sekali nak, penjual obat disana hanya seharga 2 riyal?" Tanya pembeli tersebut
"Maaf bibi, tetapi rempah yang digunakan dalam pembuatan obat ini harganya segitu, kami hanya mengambil untung sedikit" ucap Zahra menjelaskan.
Tanpa berkata apapun akhirnya pembeli tersebut pergi untuk membeli obat pada penjual lain.
Kenapa mereka menjual obat dengan harga yang sangat angkat murah, bukankah rempah yang digunakan sangat langka mengingat ini musim panas. Batin Zahra
Zahra terus berjualan dari pagi sampai senja tiba. Obat yang dijual Zahra hanya sedikit. Dengan perasaan sedih ia pulang ke rumah.
"Assalamualaikum bibi, Ara pulang"
"Waalaikumsalam nak, ayo makan lah dulu, bibi sudah menyiapkan makanan untukmu nak" ucap Azzura
"Bibi maafkan aku, karena hari ini hanya dapat menjual obat sedikit. Aku tidak tau kenapa para penjual lain menjual obat yang sama dengan harga yang lebih murah?" Papar Zahra
"Tidak apa-apa nak, mungkin belum rezeki kita hari ini. Yakin lah hal baik pasti akan berakhir baik" ucap Azzura sambil menata piring.
"Apakah paman masih berdagang bi?" Tanya Zahra
"Mungkin 2 Minggu lagi paman baru pulang nak" jawab Azzura
Akhirnya malam ini dihabiskan dengan membaca buku tentang medis. Zahra paling bersemangat saat Azzura mengajarkannya tentang tumbuhan maupun rempah. Malam yang begitu indah hingga suara ayam berkokok membangun dua wanita yang terlelap dalam tidur.
Pagi ini Zahra kembali ke pasar untuk berjualan seperti biasa. Tetapi semua pelanggannya berpindah membeli obat di saudagar lainnya. Hal serupa terus terulang hingga hari ke tujuh. Saat hari ke tujuh seorang saudagar yang dagangannya selalu laris manis, pergi menghampiri Zahra
"Duhai gadis cantik kenapa jualanmu masih utuh" ejek saudagar tersebut
"Mungkin belum rezeki ku paman" balas Zahra
"Sebaiknya kamu menggunakan trik seperti kami nak, para pedagang disini sepakat untuk menggunakan rempah yang hampir tidak layak. Agar lebih murah dijual, tapi produksi kami melimpah" ujar saudagar menjelaskan
"Ta-tapi bukankah itu mencurangi pembeli paman?" Tanya Zahra
"Yang terpenting hasilnya nak, bukan prosesnya. Para pembeli akan tertarik jika harganya murah"
Selepas kejadian tersebut, akhir nya Zahra menceritakan hal itu pada Azzura.
"Apakah kamu juga ingin melakukan hal seperti mereka nak?" Tanya Azzura
"Tidak bibi, aku tidak akan melakukan hal tersebut" balas Zahra
"Tapi bukankah kita akan selalu merugi nak" timpal Azzura
"Mungkin para pembeli itu tidak akan tahu bi, tapi bagaimana dengan Tuhan? Tuhan mengetahui segalanya bisa. Aku tidak mau berlaku curang" papar Zahra
"Bibi salut padamu nak. Bibi sayang sama Ara" balas bibi seraya memeluk Zahra dengan hangat
Keesokan paginya Zahra kembali berjualan ke pasar. Saat sedang berjualan tiba-tiba ada seorang anak lelaki yang muntah sehabis minum obat dari saudagar. Zahra yang melihat hal tersebut langsung berlari menghampiri kerumunan yang ada
"Apa yang terjadi dengan anak lelaki ini" tanya Zahra
"Sepertinya dia keracunan, tadi dia minum obat penurun demam. Tetapi bukannya membaik malah muntah" ujar seorang pemuda menjelaskan
Akhirnya Zahra memeriksa nadi anak lelaki tersebut. Zahra mengetahui bahwa anak tersebut keracunan rempah yang telah kadaluarsa. Tetapi Zahra tidak bisa membuka aib saudagar. Akhirnya Zahra mengambil obat untuk menawarkan bakteri yang telah masuk ke tubuh anak lelaki tersebut.
"Huekkkk......huekkkk" anak lelaki tersebut memuntahkan isi perutnya
Seketika semua orang memandang bingung. Mereka semua ingin memaki Zahra dan mengumpat nya.
"Apa yang kamu lakukan? Apa kamu ingin membunuh anak ini?" Ujar seorang lelaki
"Kamu pasti meracuni nya" cerca wanita yang merupakan ibu anak lelaki tersebut
Saat semua ingin menghujani Zahra, tiba-tiba anak lelaki tersebut berkata
"Ibu... Sekarang perutku tidak sakit lagi, dan aku tidak mual lagi" ucap anak lelaki tersebut
Semua orang terdiam seketika. Mereka merasa bersalah dengan apa yang telah mereka lakukan pada Zahra
Alhamdulillah jika anak lelaki tersebut tidak apa-apa. Batin Zahra
KAMU SEDANG MEMBACA
Called me Az-Zahra
RandomZahra merupakan gadis yang berasal dari kota kecil di Yaman. Kecantikan dan kecerdasannya membuat ketiga saudarinya merencanakan pembunuhan karena rasa iri kepada Zahra. Takdir seolah berpihak pada Zahra, dia selamat dari kematian. Namun ia harus me...