Hoammm....
Mulut gue terbuka lebar begitu saja, dan kedua tangan gue pun malah terangkat ke atas tanpa berniat menutupnya.
'Pantes aja banyak setannya'
Eh, kok gue malah ngatain diri sendiri, sih?! Dih, dasar bego emang lu, Rosa!
Gue menggeliat kesana-kemari, dan masih enggan untuk bangkit dari tempat tidur. Padahal, hari ini itu adalah hari Senin. Hari pertama masuk sekolah, setelah libur semester kemarin selama dua minggu.
'Eh?'
'Apa tadi?'
'Hari Senin?'
'Hari SENIN?!'
"MAMAAAAAAAAAAA..............!!!!!"
🌺B.O.Y.S🌺
Setelah mandi dan berpakaian rapi, gue mengambil tas, kaos kaki, serta sepasang sepatu.
Gue berlari, keluar dari kamar dan menuruni semua anak tangga dengan kecepatan super.
"Ma, Rosa gak sarapan, ya? Langsung berangkat aja"
"Oh, iya, Pa. Maaf juga. Rosa gak mungkin cium tangan, Papa. Karena, Rosa udah telat banget ini"
Rosa masih sibuk memasang kaos kaki dan sepatu miliknya. Bahkan, dia masih tetap pada posisi sebelumnya, yaitu berdiri.
"Bang Zian, ayo kita be-"
Krik.
Krik.
Krik.
"MAMAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!"
"PAPAAAAAAAAAAAAAA!!!!!"
🌺B.O.Y.S🌺
"Pak, bisa ngebut dikit lagi, gak?","Ini udah 120, néng",
"Yaelah, Pak. Full atuh lah sekalian, nanggung itu!"
"Néng nya kalo mau ngajak mati, mending sendirian aja, deh",
"SAYA BAYAR DUA KALI LIPAT PAK!!!",
Tanpa babibu berkepanjangan, Bapak pengemudi grab itu, menaikkan kecepatan lajunya. Motor Beat hitam yang Rosa tumpangi itu, kini tengah melaju. Meliuk-liuk ditengah keramaian padatnya Kota Bandung.
Sekitar 15 menit kemudian
Rosa tiba di sekola. Segera, dia lepaskan helm berwarna hijau tersebut dan memberikan beberapa lembar uang kepada Bapak grab itu.
"Makasih ya, Néng. Sering-sering aja order ke saya",
"Yeuh, itu sih enak di Bapak, atuh!",
"Hehe, yaudah. Makasih banyak ya, Néng. Tong hilap, bintang lima nya"
Rosa menghela napas, mencoba menetralisir emosinya, agar dapat tertahan.
Karena, jujur saja. Bapak grab dihadapannya itu, banyak sekali bicara ketika sudah mendapat apa yang ia inginkan.
"Yaudah, ya, Pak. Saya juga mau bilang makasih banyak, nanti bintang nya saya kasih pas jam istirahat, oke? Soalnya, saya buru-buru. INI UDAH SETENGAH DELAPAN, BAPAK?!"
Rosa mengacak rambutnya setengah frustasi. Bapak grab tersebut, berinisiatif untuk undur diri. Melihat suasana hati gadis SMA di hadapannya, sudah berubah menjadi mode aing macan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOYS; A Jaerose Fanfiction [dalam perbaikan]
Novela JuvenilDikelilingi banyak laki-laki di hidupnya, membuat Rosa Alya Soebagdjo memahami beberapa sifat dari kaum adam tersebut. Akan tetapi, saat bertemu dengan Jeffrey, ia mulai mencoret satu-persatu pemikiran negatifnya tentang seorang laki-laki. Akankah J...