03

50 14 4
                                    

"Selamat pagi, dunia!" Seru Sena saat berdiri di ambang pintu kelasnya.

"Well. Sena kalo lagi jatuh cinta emang gini guys. Maafin, ya," ucap Jiheon kepada teman-teman kelasnya.

"Ih! Apaan sih!" Kesal Sena.

Sena berjalan sembari bersenandung ke tempat duduknya. Diikuti oleh Heejin dan Jiheon yang hanya menggelengkan kepala mereka.

"Emang abis ngapain sih?" Tanya Jiheon.

Sena tersenyum kepada teman-temannya, "chattingan dong!" Jawabnya girang.

"Chattingan doang?" Tanya Heejin dengan nada meledek.

"Please, ya! Kalo mau PDKT harus bertahap dong," jawab Sena.

"Mulai dari chattingan, terus video call, terus jalan bareng, terus terus..." Ucap Sena, ia tertawa geli.

"Najis banget. Temen gue bukan si?" Tanya Jiheon.

"Gue ga pernah punya temen begini si," jawab Heejin.

"Bodo ye!" Kesal Sena.

Bel masuk berbunyi. Para murid kelas Sena kembali ke tempat duduk mereka, menunggu guru yang akan masuk dan mengajar di kelasnya.

"Hari ini ga latihan bu? Kan festival sekolah dua minggu lagi!" Seru salah satu murid yang ada di bangku belakang.

"Latihan dimulai setelah istirahat. Jangan banya bertanya," jawab guru itu, semuanya mengangguk senang.

...

"SENA!" Teriak Heejin, Sena menoleh.

"Lo volly, kan?" Tanya Heejin, Sena menggeleng.

"Engga. Olahraga gue kosong," jawab Sena.

"Si anjir. Padahal ada Hyunjin yang liatin anak volly disana," ucap Heejin.

"Dia nyariin lo kali," goda Jiheon.

"Apaan dih," balas Sena, ia tertawa kecil.

"Jadi lo ngambil keterampilan dua kali? Buat gantiin olahraga?" Tanya Heejin, Sena mengangguk.

"Yaudah, gue ke ruang dance dulu. Lo pada ada jadwal olahraga, kan?" Tanya Sena.

"Iya. Ntar gue suruh Hyunjin nyusul deh!" Jawab Jiheon, Sena mengacungkan jempolnya.

Sena berjalan, melewati koridor sekolah menuju ruangan khusus dance yang baru saja dibuka setelah beberapa tahun. Ia membuka pintu ruang dance itu, melirik ke dalam.

Ada banyak orang disana. Dan tentunya, ruangan itu sangat luas dan bersih. Mungkin sudah di bersihkan oleh OSIS atau petugas kebersihan sekolah.

"Permisi," ucap Sena sambil berjalan masuk ke dalam ruangan.

Ia berjalan ke meja pendaftaran ulang. Mengisi nama dan kelasnya, lalu memakai nomor yang diberikan oleh panitia.

"Besok-besok, kalo mau latihan di pake lagi. Tapi pas acara dimulai, nomornya ambil ke panitia lagi, oke?" Ucap panitia itu, Sena mengangguk.

[Revisi] Lote youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang