•.•.•.
"When I'm with you, One hour feels one second. But when I'm far away from you, one day feels like one year."
•.•.•."JINJJAYEO?! Oppa tidak bercanda kan?" Sejeong memekik kaget sekaligus senang setelah mendengar empat kata yang dilontarkan dari seorang Kim Seok Jin yang sudah jelas bercap sebagai dokter profesional. Kau sudah boleh pulang, itulah yang ia katakan. Sejeong senang? Tentu, senangnya bukan main. Bahkan rasanya ia ingin sekali melakukan kayang, berguling kedepan, berguling kebelakang. Tapi, sayangnya kondisi Sejeong belum cukup pulih. Coba saja ia sudah benar-benar pulih, mungkin ia akan melakukannya saat ini juga.
"Ne Sejeong-ah, oppa tidak berbohong padamu! Oppa serius." Jin mengangguk yakin.
"Jinjja?! Woah.... aku sangat tidak menyangkanya....Yash! Berarti sekarang aku boleh kan keluar sebentar, menuju taman rumah sakit? Aku butuh menghirup udara segar, oppa.... boleh, ya? Aku sangat bosan dengan ruangan ini. Aku serasa di penjarakan disini." Sejeong memohon serta mengeluarkan puppy eyes handalannya.
"Tentu saja bo—"
"Baiklah..... sekara—"
"Tapi, harus ada yang menemanimu." Lanjut Jin menyelesaikan kalimatnya yang sempat terpotong oleh Sejeong dengan cara ia pun memotong kalimat yang tadi ingin Sejeong lontarkan.
"Tapi oppa, aku ingin sendiri." Sejeong mempoutkan bibirnya.
"Astaga Sejeong, kau tahu? Itu sangat berbahaya!" Jin menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Oppa..... boleh, ya?" Tanya Sejeong memelas dengan menyelipkan segudang harapan pada pertanyaanya.
"Tidak." Jin mengatakannya dengan yakin.
"Kumohon....." Nada bicara Sejeong melemah. Kini air mata milik Sejeong tengah menggenang di pelupuk matanya.
"Aishhhh! Jangan menangis! Baiklah.... baiklah kau boleh menuju taman rumah sakit."
"Yeeee... oppa aku menyayangi—"
"Tapi!...." Sejeong memutar bola matanya jengah ketika mendengar kata 'Tapi'
"Suster akan mengantarmu, lalu menemanimu sebentar, lantas meninggalkanmu. Tapi, ia akan segera kembali untuk menjemputmu ketika waktu rekreasi pasien sudah selesai." Jelas Jin yang mendapatkan anggukan dari Sejeong.
"Gomawo, oppa!"
"Hmmm, ne. Baiklah oppa tinggal. Anyyeong!" Setelah mengucapkan itu, Jin segera meninggalkan Sejeong yang tengah dipenuhi beribu-ribu rasa kesenangan.
"Baiklah. Kim Sejeong mulai hari ini kau harus memulai lembar baru dalam kehidupanmu, melupakan masalalu yang menyakitkan dan memulai kehidupan baru dengan mencari sumber kebahagiaanmu." Sejeong seperti memberi semangat pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Pain [아름다운 고통] - Cha Eunwoo & Kim Sejeong
FanfictionKim Sejeong seorang gadis yang hanya menginginkan sebuah 'Kebahagiaan' sekali saja dalam hidupnya. Mencoba dan terus mencoba menemukan 'sumber' kebahagiannya. Mencoba bertahan dari semua 'kehancuran' dalam hidupnya. Namun, Hanya satu, Cinta dan kese...