khayal

11 6 0
                                    


   Aku kembali mengamati bintang. Memperhatikan satu persatu bintangnya. Berkhayal suatu saat nanti aku akan menjadi bintang seperti mereka. Memancarkan cahayanya sendiri. Sinar kuning temaram berbaur dengan angkasa bima sakti. Mempertontonkan keahlian masing masing bintangnya. Dan sesekali melempar bintang jatuh ke bumi. Membuat kegaduhan umat manusia.

   Semua pasti berebut tempat untuk menyaksikannya. lapangan rumput untuk piknik pasti penuh. Oleh sesakan manusia. jadi pusat perhatian. pasti seru sekali. Atau mungkin aku harus ikut audisi SM global dulu biar terkenal?lalu masuk teve. dikenal masyarakat. internasional. fans melimpah. uang banyak. mereka pasti senang sekali. lalu konser yang ditunggu tunggu. dikelilingi para penggemar. fanmeeting. Ah, pasti capai sekali menandatangani tumpukan kertas itu. Fyuhh. Tapi, satu kertas untuk 10 $ kurasa lumayan.

   Atau mungkin aku perlu jadi atlet asian games saja? Sekali menang bisa jadi milyuner. Tapi sekalinya kalah pun tetap dapat uang. Namamu bakal terpampang di papan perlombaan. Di sanjung masyarakat. Wajahmu di spanduk. Dicatat sejarah. Ahh seru sekali. Tapi pasti sangat melelahkan. Atau aku harus jadi aktris saja. Dibayar mahal. Masuk layar lebar. Pakai baju bagus saat penghargaan film citra. Kamu bakal main di dialogmu sendiri. tapi pasti sangat lelah ketika harus syuting ulang karena pengambilan sebelumnya jelek.

   Atau aku harus jadi...ah, aku terlalu banyak bermimpi. Cuci seragam sekolah saja belum. Padahal hari sudah larut begini. Sebentar lagi ibu pasti pulang membawa plastik belanjaan berisi kebutuhan bulanan. Dan bakal ngomel kalau lihat anak perempuan nya buka jendela lebar lebar sambil ngeluarin kepalanya keluar enggak jelas di malam begini.

   Mungkin dia pikir aku sedang berkirim surat cinta dengan romeo ku? Tapi enggak sama sekali. Itu bukan tujuanku. Aku ingin...ah lebih baik aku cuci baju dulu. Atau menyetrika. Atau belajar untuk UN 4 bulan lagi. Atau apapun asal tidak jelas begini. Ibu memang tidak suka melihat anak anaknya melamun ataupun tidak ada kerjaan. Sekalinya di lihat begitu, bakal di suru ngapa ngapain. Minimal nyapu teras lah. Biar ada manfaatnya sedikit.

   Tapi tak juga ku mulai. Masih terlalu indah meninggalkan khayal yg suda ku bangun tinggi tinggi. Kurasa para orang tua salah. Bahwa anak anak nya harus bermimpi tinggi tinggi hingga tembus ke awan. Menurutku, jangan terlalu berharap dan percaya pada mimpimu sendiri, karena jika kamu gak bisa mencapainya. Kamu bakal jatuh sendiri. Dan itu sakit. Karena kamu juga gak bisa menyalahkan siapa siapa di situasi begitu. Soalnya yang memimpikan juga kamu sendiri.

khayalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang