Subuh ini dingin betul rasanya. Sampai aku kira ini mall dengan banyak lampu gantung dan air conditioner yg disetel paling dingin. Tapi suasana begini enak juga kalau di manfaatkan buat jalan pagi. Tapi kalau salah salah nanti malah kena demam. Atau mungkin bisa saja flu. Entahlah, aku bukan dokter yang bisa memprediksi sakitmu.
Salat subuh adalah alasanku bangun se pagi ini. Enggak bisa di bilang pagi sih. Subuh tepatnya. Sebenarnya aku hampir tetap berada di tempat tidur beberapa menit yang lalu, menarik selimut dalam dalam. Dan melanjutkan mimpi.
Tapi ibu terlanjur mendengar alarm handphone ku. Dan bangun, terus keluar dari kamarnya. Lalu membangunkanku yang pura pura terlelap. Padahal aku baru saja menarik selimut.
Tentu saja aku langsung berlagak baru bangun tidur. Kalau ibu tahu aku tidak salat subuh padahal aku bangun. Akan habis aku di omeli nya.Itulah sekilas beberapa menit yang lalu. Sekarang beberapa menit setelahnya. Aku pun mengambil air wudhu. Dan bersembahyang dengan khusyuk.
Hal selanjutnya yang ku lakukan adalah jogging. Tengah subuh. "Jongging tengah subuh" baru kali ini sebenarnya aku lari pagi subuh subuh begini. Maklum lah, gadis kota seusia diriku lebih banyak menghabiskan waktu berkutat dengan ponsel pintar.
Tapi kali ini aku ingin mencari sesuatu yang berbeda. Mungkin jogging saat subuh bisa sedikit memberiku inspirasi. Agar semua impianku tak mentok di situ situ saja.
Pamitlah aku pada ibu. Dan memulainya dari depan gang yg berjarak sekitar 23 meter dari rumahku.
Ya. Rumahku memang berada di selipan gang gang kecil jakarta. Disuatu gang kumuh yang tak tersentuh oleh pemerintah setempat.
Rumahku kecil saja. 10×8 meter persegi. Di lingkungan ini, rumah berukuran segitu memang wajar disini. Kecuali bila satu seperti itu berada di antara rumah rumah gedung para orang orang kaya, baru kalian bisa menyebutnya aneh.
Ada 4 ruangan di rumah ku. 2 kamar tidur. 1 ruang berkumpul dan 1 buah dapur sempit. Di sekat oleh triplek kayu tipis yang sudah berumur. Untuk memasak, masih menggunakan kayu bakar di luar rumah. Sedangkan urusan MCK (mandi, cuci, kakus)kami masih menggunakan toilet umum yg berjarak 10 meter dari rumahku, yang setiap paginya pasti di sesakkan oleh warga warga yang juga tidak punya toilet sendiri.
Aku melirik jam di pergelangan tangan ku. Jam lusuh yang terdapat balutan karet sayur di bagian kepala jam. Maksudnya, agar kaca jam tidak lepas dari badannya.
Masih Jam 05.55 dan aku sudah kelelahan. Hey, aku ingat kalau belum sarapan sedikit pun. Karna malas untuk pulang ke rumah, ku lanjutkan saja lariku.
KAMU SEDANG MEMBACA
khayal
Teen Fictionsebuah kisah tentang seorang remaja gadis yang hobi berkhayal. Memiliki mimpi sebesar kapal. Tidur di awan yg diayunkan angin. Rindu.. dan berusaha membuat impiannya jadi kenyataan. Tapi kenyataan yang sekarang harus ia lalui adalah kenyataan pahit...