"Turut sedih mengetahui bahwa orangtua mu sudah bercerai. Seharusnya kalau kau tidak nyaman, kau tidak perlu bercerita terlalu men detail seperti itu. Aku hanya ingin tahu masalahmu kok" kataku tersenyum. Memang gila, bisa bisa nya aku baru bilang hal seperti itu sekarang. Dia pasti pikir 'kenapa tidak bilang sebelum aku bercerita'. Tapi tidak apa, aku ingin tahu reaksinya.
"Hei. Tidak apa apa. Aku percaya kamu kok. Aku tidak punya tempat curhat, apa kamu tidak keberatan kalau aku bercerita kepada mu" kata Shandy. Sebenarnya aku senang, bisa sedikit meringankan beban batinnya.
"Eh, begitukah? Aku tidak papa kalau kamu mau cerita padaku" kata ku.
"Begitu, ya.."
"Asal kau tak ke beratan saja bila menceritakannya" kataku.
"Yaa kurasa aku tak keberatan" kata Shandy."oh, dan bagaimana denganmu? Kamu berasal darimana?" Tanya Shandy riang. Deg, apa tidak apa kalau ku jelaskan darimana aku berasal, rumahku..
"Kau akan menyesal mendengarnya.." kata ku.
"Ayolah, aku sudah memperkenalkan diriku, sekarang giliranmu"
"Aku.."
"Kau pasti bisa langsung mengenali ketika melihat penampilanku. Rumahku di gang pelangi. Kau pasti tahu itu.. tempat tinggal orang orang kecil.. aku juga bersekolah di sekolah yang sama denganmu"kata ku. "Tapi, aku tak pernah melihatmu, padahal aku juga duduk dikelas 12.." Aku meluncurkan kalimat kalimatku, tanpa sadar..
"Aku 12-B" ujar Shandy, katanya.
"Waa, itu jauh sekali. Sayangnya aku bukan anak unggulan" ujarku.
"Jadi?"
"Oke, jangan tersinggung. Tapi aku 12-F"
"Sebenarnya aku tak peduli?" Kata Shandy. Oke, dia mulai membuatku kesal.
"Yasudah, aku hanya memberitahu" kataku, membela.
Setelahnya kami bicara banyak. Tentang apa saja. Makanan. Idol favorit kami. Tugas sekolah. Dan bahkan kurasa dia mulai terbuka padaku di pertemuan kami yang pertamakalinya ini.
"One new friend detected"
KAMU SEDANG MEMBACA
khayal
Teen Fictionsebuah kisah tentang seorang remaja gadis yang hobi berkhayal. Memiliki mimpi sebesar kapal. Tidur di awan yg diayunkan angin. Rindu.. dan berusaha membuat impiannya jadi kenyataan. Tapi kenyataan yang sekarang harus ia lalui adalah kenyataan pahit...