Part 5

104 24 12
                                    

"Thanks bro, lo emang sahabat terbaik gue sepanjang masa. Lo mau makan apa? Gue traktir nih mumpung gue lagi baik." Kata Rey girang setelah mendapatkan nomor telepon Feby.

"Ah elah, lo mah baik kalo ada maunya doang." Ucap Calvin sedikit kesal pada Rey.

"Hehe, lo tau aja. Eh gue minta nomer hp adek lo dong" kata Rey to the point.

"Mau ngapain lo? Gak, lo gak boleh deketin adek gue, nanti bisa ketularan gak waras dia gara gara deket ama lo" jawab Calvin dengan tatapan tajamnya.

"Yaudah gue minta sendiri aja nanti pulang sekolah" Jawab Rey tidak mau kalah.

"Terserah" jawab Calvin sinis kemudian melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

●●

"Eh gue balik duluan ya sell" ucap feby dan vivi bersamaan. "Oh oke, ntar gue balik sama abang gue aja" jawab Misell yang masih menyalin tulisan di papan tulis.

Sedari tadi selama pelajaran, Misell hanya melamun memikirkan kakaknya yang tiba-tiba meminta nomor Feby, ia bingung harus bilang pada Feby atau tidak. Alhasil, ia tidak sempat menulis tulisan yang ada di papan tulis.

Kelas sudah kosong, hening. Tidak ada siapapun disana kecuali Misell. Misell cepat cepat menyelesaikan pekerjaannya sebelum terjadi hal yg tidak enak. Sebenarnya Misell takut jika berada di ruangan sendirian (kecuali di kamarnya tentunya), ia sering membayangkan bahwa akan ada hantu yg tiba-tiba menculiknya dan membawanya ke kuburan lalu ia dikubur hidup hidup. Menyeramkan.

Brraakk

Suara meja yang digebrak itu membuat Misell kaget setengah mati. Jantungnya sempat berhenti bekerja beberapa detik karena kaget, jantungnya hampir dibuat keluar dari tempatnya. Untung saja belum keluar, namun sepertinya hanya berpindah tempat sedikit beberapa senti.

"Woi maksud lo apa ngagetin gue? Lo mau liat jantung gue copot? Yahh kan, catetan gue kecoret jadinya. Elo sih!" Kata Misell sambil mendongakkan kepalanya untuk mengetahui siapa yang menggebrak mejanya.

"Hehe sorry sorry" Kata Rey dengan muka tak berdosanya

"Mau ngapain lo kesini? Ganggu tau!" Tanya Misell ketus sambil menyelesaikan menyalin. "Kan kakak lo lagi ada rapat osis, jadi gue yang anterin lo pulang" kata Rey enteng.

What? Setelah dia bikin jantung gue mau copot dia pikir gue mau pulang sama dia? Yang ada gue bisa ngerasain hembusan nafas terakhir. Oh no, gue gak mau. Batin Misell.

"GAK MAU" Ucap Misell penuh penekanan. "Yakin?" Tanya Rey menggoda. "YAKIN BANGET!" Ucap Misell lagi.

"Serius nih? Udah sore loh, lagian kayanya bentar lagi ujan" tanya Rey sekali lagi untuk memastikan. "Gimana? Gak mau ya? Yaudah deh gue pulang" lanjut Rey sambil berjalan keluar kelas. Gue yakin dia bakal manggil gue, mana mau dia nungguin Calvin sampe jam 6, bisa lumutan kali dia. Batin Rey sambil memelankan langkahnya, ia sangat yakin kalau Misell akan memanggilnya.

"Satu"
"Dua"
"Tig-"

"Rey gue ikut" panggil Misell.

"Tuh kan, apa gue bilang" gumam Rey sambil membalikkan badannya.

"Ngapain emang?" Tanya Rey dengan nada meledek. "Ya pulang bareng lo lah! Kan tadi lo yg nawarin, gimana si" jawab Misell sedikit canggung. Sebenarnya ia malu karena telah menjilat kata katanya sendiri.

"Tawaran gue udah nggak berlaku" jawab Rey dengan muka yang didatar-datarkan. "Ih yaudah" kata Misell dengan bibir yang sudah maju beberapa senti. "Aelah, gue tadi cuma bercanda kali, yaudah ayo pulang keburu hujan" ucap Rey sambil melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah.

"Katanya pulang bareng, tapi gak ditungguin. DASAR COWOK!" Umpat Misell kesal karena Rey sudah keluar duluan, sedangkan ia masih memasukkan bukunya ke dalam tas.

"Rey tunggu!" Kata Misell sedikit berlari.

●●

[Di parkiran]

"Rey, lo pasti ada maunya kan ngajakin gue balik bareng." Tanya Misell curiga.

"Iya dong, tau aja lo" jawab Rey sambil memakai helmnya. "Mau apa si sebenarnya lo?" Kesal Misell. "Gue mau pinjem hape lo" jawab Rey santai sambil mengambil hp yg ada ditangan Misell.

"What? Harta orang tua lo kan segudang, ngapain lo pinjem hape ke gue? Oooh, gue curiga nih. Atau jangan jangan lo ini bukan Rey ya? Lo ini orang yang nyamar jadi Rey ya? Atau lo ini hantu yang tadi di kelas? Huwaaa ka Calv gue takut, gue mau diculik sama hantu, gue mau dikubur idup idup!" Ucap Misell setengah menangis sambil memukul makhluk yang berada di depannya.

"Woy woy!! Gue Rey, gue mau minta nomer hape lo doang, gausah nethink kali." Jawab Rey. Ia takut kena amukan Calvin karena membuat adiknya menangis. Ia pun mengotak-atik hape Misell yang sedari tadi berada di tangannya.

"Oh" ucap Misell tanpa ekspresi.

"Nih hp lo, udah jangan nangis lagi ntar tambah jelek. Nanti malem kalo gue chat jangan lupa dibales, gue pulang dulu, babay" kata Rey.

"Eh tunggu tunggu, tadi katanya lo mau anterin gue pulang, sabar dong gue belum naik"

"Tuh taksi lo udah nunggu di sana dari tadi. Gue yang pesenin, gue baik kan? Gue buru-buru jadi gak bisa nganterin lo pulang, lo pulang sendiri aja, babai gue mau pulang" kata Rey sambil memeletkan lidahnya ke arah Misell.

"ISH, KOK LO NYEBELIN BANGET SI!"

●●

Bersambung....

Jangan lupa tinggalkan ☆ nya yaa💕

Next part bakal di upload kalo ☆ nya udah ratusan😂 makanya ayo vote banyak banyak...

Next bakal ada adegan Calv sama Feby loh, ditunggu yaa...

Sampai jumpa next part sahabat wattpad💖

FAEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang