Special Drabble : a kiss

6.4K 485 59
                                    


.
.
.
.
.
Happy reading! :)

Akhir pekan akan selalu menjadi hari favorit Seijuurou. Mengapa? Karena hanya di akhir pekan Seijuurou bisa berkumpul dan menghabiskan waktu secara penuh dengan keluarga kecil kesayangannya. Ia selalu mengosongkan jadwalnya di hari libur, karena sudah cukup selama 5 hari ia sibuk kerja; pergi pagi, pulang larut, disaat anak dan istrinya sudah tertidur.

Pernah sekali Seijuurou mendapati tetsuya menunggunya pulang semalaman suntuk-padahal Seijuurou berkata tak perlu-dan keesokan harinya, Tetsuya jatuh sakit karena kelelahan dan begadang. Setelah kejadian itu, Seijuuro mulai melakukan pekerjaannya dengan cepat dan selambat-lambatnya ia pulang jam 10 malam. Dan apabila ada agenda mendesak yang mengharuskan dirinya mengorbankan hari libur, maka Seijuurou dengan tegas menolak (baca : mengancam) sang sekretaris malangnya untuk mengaturnya di hari lain.

Seijuuro tak pernah menolerir pekerjaan dihari libur, seluruh pekerjaan selalu ia selesaikan di hari kerja. Seijuurou lebih suka bersama istri dan kedua anaknya. Terkadang ia mengajak ketiganya rekreasi, entah itu pergi piknik, ke kebun binatang, taman hiburan, atau bila sedang malas keluar mereka hanya bersantai di dalam rumah.

Seperti saat ini.

Keluarga kecil Akashi sedang berkumpul dn bersantai di sofa ruang keluarga sambil menonton tv. Sang kakek, Masaomi, yang kebetulan hari ini datang untuk melihat kedua cucunya sekaligus menginap, sedang duduk disofa single dengan Seita yang berada di pangkuannya. Istri tercinta, Tetsuya, menyender ke bahu sang suami dengan nyaman. Di pangkuannya terdapat si kecil Nagisa yang kini usianya sudah menginjak bulan kedelapan.

Diusia kedelapan bulan, bayi seperti Nagisa sudah pintar merangkak, dan berbicara satu-dua patah kata. Biasanya berupa panggilan untuk kedua orang tuanya. Ketika mendengar Nagisa memanggil 'Ayah' dan 'Bunda' untuk pertama kali, Seijuurou dan Tetsuya tersenyum bahagia. Putra bungsu mereka memang pintar dan menggemaskan.

"Aaa...yaahh... Buu..daaa..." telunjuk mungil Nagisa menunjuk Seijuurou dan Tetsuya bergantian, sebelum tertawa dan bertepuk tangan sendiri, merasa senang memanggil-manggil kedua orang tuanya.

"Ah.. Anak ayah yang satu ini manis sekali," Seijuurou mengusap rambut tipis Nagisa sambil tersenyum, dalam hati merasa gembira mendengar si bungsu yang sudah bisa memanggilnya.

Melihat kejadian tersebut, Seita langsung merangsek ke dekat Nagisa.
"Nagishaa, nii-chan gimanaa? Panggil nii-chan?" ia berkata sambil menunjuk2 dirinya sendiri dengan antusias, ingin sekali mendengar adiknya memanggil.

Mata bulat Nagisa mengerjap beberapa kali pada sang kakak , sebelum kembali menunjuk sambil tersenyum manis.

"Iii...chaaa..?"

Seita yang mendengar itu merasa senang sekali. Dipeluknya sang adik sambil menempelkan pipi mereka berdua.

"Hehe, ini nii-chan, Nagishaa.."

"Iii..chaa...chaaa..." Nagisa merasa senang dengan kosa kata barunya tersebut dan terus mengoceh dengan bahasa bayi. Melihat itu, Seita menjadi gemas sendiri dengan adiknya. Kemudian...

Chuu~

Dikecupnya bibir mungil Nagisa.

JDERRR

InnocentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang