"Arin Arin. Rin," panggil Galen tak henti-hentinya, menimbulkan siku-siku imajiner tercetak di garis dahi Arin, ia kesal tentu saja.
"Please, jangan ganggu gue terus." Tak disangka yang keluar hanya nada memohon alih-alih nada ketus dan marah.
Mungkin Arin sudah terlalu lelah menghadapi Galen yang terkadang menusuk-nusuk bahu cewek itu dengan sebatang lidi disaat jam mata kuliah. Terkadang pula melempar bola-bola kertas kecil disaat cewek itu sedang berkutat dengan catatannya.
"Cuma mau ngasih tahu, lo jelek. Hehe..."
Cukup sudah.
Ini sudah keterlaluan. Lihatlah asap-asap imajiner seolah keluar dari hidung juga kepala Arin yang siap meledak.
"Lo jelek kalo cemberut gitu. Tapi kalo senyum, bisa bikin aku jatuh cinta. Senyum dong makanya. Ehehehe..."
Sialan!
"Ciye merona, aku jadi suka deh!"
"DIAM LO CACING PITA!"
"ARIN! KELUAR DARI KELAS SAYA. SEKARANG!"
...
Ya Allah, Galon bobrok banget😂😂🤣
Aku bakal update cerita ini mungkin setiap hari, kayak modelan Hallea sama Hallgen dulu.
Ada yang seneng?
...
Mbak Sejeong Gugudan as Arin😊😊
Dan seperti biasa, tukang cilok perempatan belok kiri, Golandra Chendigaaaa yeayy🎉
Eh, maksudnya Galendra ehehehe....