•Potret Kehidupan Bella•

39 4 0
                                    

SELAMAT MEMBACA










Secangkir kopi panas dengan asap mengepul ada ditangan bella, wanita itu tidak perlu repot repot meniupnya karna ia hanya ingin menikmati aroma dan panas kopi di musim dingin ini.

Diliriknya jam dinding hitam dikamarnya, masih pukul sembilan pagi. Ia hanya perlu menghabiskan kopi, mandi lalu pergi dan pulang tepat pukul sembilan malam lagi.

Sudah biasa. Tidak akan ada yang berani memarahinya sekalipun wanita licik yang menyandang sebagai mama tirinya. Wanita dengan segala kepalsuan. Wanita dengan sebutan musuh dalam selimut, dan wanita yang pantas dianggap jalang?

Setelah kopinya habis, bella meraih handuk putih dan masuk kedalam kamar mandi. Tidak butuh waktu lama ia sudah siap dengan setelan jeans dan jaket jeans. Rambutnya ia kuncir kuda.

Segera ia melangkahkan kakinya keluar kamar. Tiba tiba suara pintu diketuk, salah satu pembantu rumahnya berlari berniat membuka pintu tersebut namun dicegah olehnya.

"Biar saya aja" ucap bella. Pembantu itu mengangguk patuh dan berjalan menuju dapur melanjutkan pekerjaannya.

Bella membuka pintu pelan, terlihat sosok pria dengan balutan jas yang tampak casual di mata bella. Wajahnya tampan, sedikit ada kumis dan janggut diwajah pria itu. Bella mengerinyit bingung, merasa tidak mengenali pria dihadapannya ini.

"Siapa kamu?" tanya bella dengan nada sinis. Seperti bella yang biasa bukan?

"Siang. Saya mencari mrs. Claudia. Apakah ada?" pria itu hanya tersenyum tipis lalu memandang bella lekat lekat, seolah menilai penampilan bella. Bella yang diperhatikan merasa risih dan segera pergi.

"Tidak. Bibik! Layani tamu ini!" setelah mengucapkan itu bella memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan halaman rumah mewahnya.

Di dalam mobil, bella hanya mendengarkan musik yang ia play di ponsel nya. Hampir tiga lagu yang ia dengar hingga mobilnya berhenti di sebuah cafe' dengan nuansa anak muda jaman sekarang. Setelah memarkirkan mobilnya ia turun dan melangkah masuk ke dalam cafe' tersebut.

Matanya mengedar, mencari seseorang yang sudah ada janji kepadanya. Walaupun bella hanya anak kuliahan yang tidak peduli dengan tugas kuliah dan bella bukan orang pejabat, tapi ia termasuk orang penting dalam beberapa hal.

Seperti uang, pekerjaan, bela diri, pinjaman, bahkan masa lalu. Ia tahu semua.

Akhirnya ia melihat sosok pria yang ia cari sedari tadi. Segera ia melangkahkan kaki menuju meja dekat jendela. Bella menatap pria itu sebentar lalu duduk dihadapannya.

"Telat 15 menit, dari mana saja?" itu kata yang keluar dari pria dihadapan bella.

"Bukan urusanmu!" jawab bella dingin.

"Oke. Masih ingat aku 'kan? Pasti!" ujar pria itu.

"Sudahlah angelo! Hentikan permainan omong kosongmu ini! Apa maumu?" Suara bella naik satu oktaf sambil berusaha mengendalikan emosinya. Cafe' ini sangat ramai, bisa-bisa ia dikatai kalau teriak- teriak tidak jelas.

Angelo-pria itu. Tersenyum sinis. Memutar bola matanya malas lalu mengeluarkan ponsel canggih dan menunjukan isinya kepada bella.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad Or Good GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang