Hujan

6 2 2
                                    

Hujan seringkali turun dengan membawa pesan rindu. Dinginnya angin berhembus menyapa hati dengan segenap kenangan di balik hujan.
Kini Aku mengenalinya bersama Aku mengenali Firman-Mu.
Hujanku punya cerita, bersama kawan terlontar senyum dan tawa lepas membersamai kami di saat itu. Hati tenang, damai, sejenak melupakan lelahnya berjuang menimba ilmu.

Datangnya hujan bukan suatu musibah, namun keberkahanlah yang dibawanya. Hijrahku, kini meyakinkanku betapa indahnya hujan disetiap rintiknya.
Hujan bukan suatu tanda alam bersedih sebab awan tak lagi terlihat cerah, dibaliknya tersembunyi rintik air yang jatuh dari langit dengan membawa keberkahan.

Setiap kali hujan datang, saat itu pula mengukir kenangan manis di kala itu. Disetiap rintiknya yang jatuh menjadi saksi kerinduan dalam hati. Disetiap rintikanya tak hanya rindu membersamai dikala itu namun kumengerti bahwa disetiap rintikanya mempengaruhi kehidupan yang lainnya. Memberikan kehidupan yang mati, menjadi penyembuh diri alami, dan membawa keberkahan lainnya.

Terkadang kita lupa bersama hujan ada do'a jika kau panjatkan takkan tertolak.
Yaa Rabb jika rindu itu wajar kutitipkan rinduku bersama turunnya hujan dalam do'a yang kupanjatkan. Rindu itu tak haram, namun dapat melalaikan hati. Sebab itu bila merasa rindu ucaplah "Maa fii qolbii ghairullah" ( Tiada di hatiku selain Allah )

Sebab hujan, kini Aku mengerti hujan badai akan usai dan reda. Begitu pula rindu yang datang akan hilang bersama secercah harapan kecil dengan do'a yang terpanjatkan mengangkasa di langit. Karna jarak jauh ada do'a yang mendekatkan, serta akan ada harapan bagai pelangi datang setelah hujan.

Salam dingin dan rindu
Kurnia As-Syahidah
Aku penikmat hujan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang