two

305 35 1
                                    

"Penampilan selanjutnya adalah, boygroup yang sudah terkenal dimana-mana, bahkan disebut sebagai Nation Boygroup, lho! Mari kita sambut, EXO!"

Pembukaan oleh MC disambut meriah oleh para penonton. Begitu juga dengan member Red Velvet yang menonton lewat televisi di ruang tunggunya.

"Ah, gila! EXO tuh ya, selalu keren terus kalau tampil! Sampai heran aku," ujar Yeri di sela-sela fangirling-an nya.

"Aku setuju!" timpal Joy, lalu ia mengambil posisi duduk di samping Yeri, fokus ke arah EXO yang sedang tampil.

"Seul, mau bilang Jongin keren juga, gak?" tanya Wendy sambil cekikikan.

Seulgi merengut. "Ck, apasih Wen, iya dia keren tapi sayang dah punya pacar," katanya.

"Serius???!?" tanya semua member, kecuali Irene dan Seulgi tentunya.

Seulgi mengangguk. "Dia cerita sendiri, kok."

"Kok aku gak tau sih???" tanya Wendy heran.

"Makanya kalo punya hp tuh aktifin, cek grup 94, dia bilang disana kok," ucap Seulgi, lalu ia melanjutkan potongan tteokbokki nya yang tinggal setengah.

"Yang bener, Kak? Gak bohong, kan?" tanya Joy kepo.

"Ck iya ih! Dibilangin batu bener," ujar Seulgi final.

"Memang siapa Kak pacarnya? Idol juga?" tanya Yeri.

"Hmm rahasia! Ini rahasia anak 94," sombong Seulgi membuat Yeri merenggut kesal.

Diam-diam Irene menyimak pembicaraan adik-adiknya. Irene tidak penasaran, sungguh.

"Kak Irene! Kok diem mulu sih? Ohh lagi fokus liatin Kak Suho tampil, ya? Hahaha," goda Yeri sambil tertawa. Irene terkesiap. Tanpa sadar ia memang daritadi melihat televisi yang sekarang sedang menampilkan bagian Suho bernyanyi.

"Apasih, enggak, kok." Irene lalu fokus pada handphone nya, berniat bermain game.

Semua member terkikik lucu melihat respon kakak tertua mereka.

"Yaudah sih kak, ngaku aja. Toh kita juga udah tahu, kok," celetuk Wendy diiringi tawaan dari yang lain.

"Betul tuh betul. Aku masih inget waktu ending MBC Gayo tahun lalu, Kak Suho tuh nyamperin kita kan, aku kira mau ngapain eh ternyata mau meluk Kak Irene gitu! Mana Kak Irene-nya terlalu fokus sama musik lagi, gak sadar ada Kak Suho. Gak jadi deh Kak Suho mau meluknya. Iya, gak, Wen?" cerita Seulgi panjang lebar. Wendy mengangguk antusias menanggapi cerita Seulgi.

"Cieeeeee ada yang suka nih!" goda Joy dan Yeri.

"Sayang tahu, Kak. Cowok ganteng, dewasa, dan sebijaksana kayak Kak Suho gitu dicuekin. Memang sih kadang dia tuh rada slengean, tapi tetep di depan membernya dia paling dewasa gitu. Cocok tahu sama Kakak. Seumuran juga, kan?" ucap Wendy pada Irene yang kini sudah tak fokus bermain game.

"Iya tuh, Kak. Mana sebentar lagi dia wamil, lho. Nanti gaada yang traktir aku sama Yeri lagi, deh," ucap Joy sedih. Yeri di sampingnya mengangguk mengiyakan.

Irene termenung mendengar perkataan Joy. Oh, sebentar lagi dia wamil, ya?

"Udah deh, kalian tuh jangan ngomong yang aneh-aneh. Kita cuma temen doang, gak lebih. Udah ya, aku mau tidur sebentar. Bangunin aku kalo udah mau ending. Oke?" ucap Irene final. Semua member mengangguk.

Irene beralih pada sofa panjang di pojok ruangan. Dia berbaring, kemudian menutup mata dengan tangan. Masa bodoh dengan riasan wajahnya yang bisa saja hancur.

'Sebentar lagi wamil, ya? Tidak bisa sering berjumpa lagi dong selama 2 tahun nanti?' batin Irene.

Irene membuka mata, lalu termenung lagi. 'Maaf, aku hanya gak tahu aku harus bagaimana.'

Time To Love | Irene BaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang