episode 1

340 15 10
                                    

Di sebuah kota besar yang di kenal sebagai kota penghasil minyak terbesar yakni pekanbaru, hiduplah seorang anak bernama arza, ia hidup sebatang kara semenjak ibu dan ayahnya tewas dalam sebuah kecelakaan tunggal mobil, saat itu ia berusia 5 tahun dan hanya ia yang selamat dari kecelakaan itu
Arza hidup di sebuah rumah yang telah ditinggali oleh kedua orang tuanya ,saat ini usianya beranjak 18 tahun , selama ini dia di asuh oleh tetangganya yang baik hati ,ia di beri makan bahkan pakaian ia juga di sekolahkan di sekolah yang sama dengan anak tetangganya itu
Seiring berjalannya waktu Arza tumbuh dewasa,ia telah lulus sekolah menengah atas,saat itu ia berniat untuk ke kota mencari sebuah pekerjaan,ia berpikir tak selamanya harus bergantung pada tetangganya,ia memberanikan diri melangkah meninggali desa yang selama ini adalah tempat bermainya,sebelum itu ia telah pamitan kepada tetangganya bu siti dan pak baron,saat ia berpamitan ia di bekali oleh mereka uang Rp.300.000 ,ia sempat menolak pemberian pak baron namun akhirnya ia menerimanya karna ia berpikir kedepanya di sana akan butuh uang juga untuk makan setidaknya.
Dia pun pergi meninggalkan desa dan segera menuju ke kota hanya berbekalan ijazah SMA,uang 300k,dan modal nekat ia memberanikan diri namun sempat kepikir di benaknya

" apakah aku mampu?" katanya di dalam hati ragu

tapi secepatnya ia menghilangkan pemikiran konyol itu dan terus berjalan melangkah maju meninggalksn desanya
Sesampainya di kota pekanbaru ia langsung saja menjalankan tujuanya yakni mencari pekerjaan,Arza berjalan menyusuri dan mengelilngi kota pekanbaru sambil membawa berkas surat lamaran pekerjaanya,ia keluar masuk toko dan bahkan beberapa kantor swasta namun kelihatanya ia tak kunjung mendapatkan pekerjaan.
Beberapa saat kemudian ia merasa lelah dan duduk di pinggir jalan,tiba-tiba berhenti sebuah mobil mewah di hadapan arza, lalu sosok pria menggenakan jaz putih bak malaikat turun dari mobil itu dan mendekati Arza.

"sedang apa kamu di sini?" tanya pria itu
" kamu siapa?"tanya arza kaget
" aku haziq,dari tadi aku memperhatikan kamu sepertinya kamu kebinggungan keluar masuk toko,ada apa ya?" tanya pria itu yang di ketahui namanya Haziq
"oh begitu ya?,kenalkan ku arza iya aku sedang binggung karna aku harus mendapatkan pekerjaan tapi sampai detik ini masih belum mendapatkanya,aku binggung harus gimana lagi"

"ohh begitu ya,mau ikut dengan ku?eh tunggu kamu tinggal di mana?" (haziq)

"aku? aku tinggal di desa tampan,aku punya rumah kecil di sana aku juga tinggal sendiri" (arza)

"hahh?!! mama papa kamu dimana?" (haziq)

"aku hidup sendiri sejak papa mamaku meninggal selama ini aku di urus tetanggaku ,saudaraku tak peduli padaku" (arza)

"kasihan sekali kamu,baiklah ikutlah denganku" (haziq)

"hahh? kemana tuan?" (Arza)

"jangan panggil aku seperti itu panggil aku haziq" (haziq)

"baiklah haziq, tapi kita kemana?" (arza)

"kerumahku kamu bisa bekerja di rumahku dan tinggal di sana,mendengar cerita mu membuat ku merasa apa yang kamu rasakan saat ini" (haziq)

"benarkah? aku boleh bekerja di rumah mu ?" tanya arza kaget kegirangan

"yapss tentu,ayo naik ke mobil ku bawa tasmu juga" jawab haziq sambil tersenyum

"terima kasih haziq"


Haziq adalah pemilik saham perusahaan kingdom ,ia mnggantikan posisi orang tuanya setelah papanya meninggal,mama nya lebih mementingkan warisan itu dan meninggal kan haziq, meski haziq bergelimang harta ia selalu merasa kesepian karna ia hidup di rumah besar hanya dengan pembantu,satpam,dan supirnya,ia berharap setelah ia membawa arza ke rumahnya hidupnya takkan kesepian lagi karna sifat arza yang sepertinya suka ngomong
Sesampainya di rumah Haziq arza terkagum kagum bukan main melihat seisi rumah Haziq yang bak surga dunia baginya ia tak pernah masuk kerumah semewah dan sebersih itu, ia merasa amat bahagia saat itu,arza juga bertanya pada haziq

"di rumah segede ini kamu tinggal?!,mama papa kamu mana?apa mereka tau nantinya kalau aku kerja di sini? apa mereka boleh?" tanya arza binggung

"aku sendiri,mama ku meninggalkan ku sendiri setelh ia mendaptkan warisan papa ku, papaku telah meninggal" jawab haziq dengan raut wajah sedikit berubah

"astaga maaf atas pertanyaanku haziq,aku turut berduka cita" kata arza khawatir menghancurkan perasaan haziq

"haha tidak apa kok" jawab haziq santai

Haziq menjelaskan kepada arza setiap sudut ruangan dirumah nya dari lantai 1 sampai lantai 3 rumahnya,namun tiba tiba datang pria dengan hodie coklat dan jeans yang kelihatanya baru dan mahal,lalu pria itu menyelonong masuk seolah-olah itu rumah miliknya langsung menyapa Haziq yang saat itu tengah bersama arza

"hai haziq, ehh siapa dia?" tanya pria itu

"ahh dia tamuku" jawab haziq santai

Arza binggung ia hanya tahu kalau haziq menggajaknya di rumahnya hanya untuk bekerja dan menjadi pembantu di sana ia binggung kenapa haziq tak menggatakanya

"hairul.. kamu gak makan?sepertiny nya bibi udah kelar masak deh kenapa kita ga makan dulu?" tanya haziq lagi pada hairul

Hairul anak tetangga haziq, ia anak dari CO jaeguk grup company, terbayang kan sekaya apa dia,. ia tinggal bersama kedua orang tuanya yang super sibuk dan cuek padanya dan lebih mementingkan uang dan pekerjaan ketimbang anaknya hairul,hairul juga putra satu satunya di keluarga itu , sama seperti haziq intinya ia juga anak yang kesepian

"makan? boleh ayo,apa anak itu juga makan bersama kita?" kata hairul menunjuk ke arah arza

"tentu,dia kan..." (haziq)

"aku pembantu di sini" tiba tiba arza memotong percakapan haziq

"apa?!! pembantu ? aku ga sudi makan dengan orang rendahan, pergi saja kau!"ucap hairul marah pada Arza

Saat itu tiba tiba suasana menjadi hening dan kaku seolah olah tak ada seseorang di sana dan semuanya saling menatap dan......

BERSAMBUNG...

3 SEKAWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang