Kisah cinta yang diawali pertemuan masa kecil yang indah bagaikan tetesan hujan. Musim gugur di kota Seoul bagai sebuah bukti nyata dari kisah mereka. Namun, Jae yang mengalami kecelakaan mobil saat akan memberikan kejutan kepada Haera membuat dirin...
Rintikan hujan membasahi kota Seoul. Tetes demi tetes hujan turun membasahi permukaan bumi. Sebuah kenangan masa lalu terukir di dalam pikiran seorang Park Jae Lie. Kenangan 7 tahun lalu masih membekas di dalam pikiran seorang pria kelahiran 4 Januari tersebut.
'Musim gugur yang menyebalkan.' Batin Jae dalam hati. Langkah kakinya menuju ke sebuah halte kecil di dekat pohon maple yang sedang berguguran. Maniknya tiada henti memandang handphone mungilnya. Ya, teman hidup Jae setelah Haera.
"Oppa! Aku sangat merindukanmu!" Teriakan gadis itu membuyarkan lamunan Jae. Dengan spontan ia melirik ke arah gadis itu. Terlihatlah gadis mungil yang tengah berlari ke arah kakak laki-lakinya. Manik hitamnya terlihat bersinar di bawah derasnya hujan.
'Haishh, cepatlah kembali Haera. Aku begitu merindukanmu.' Begitu kira-kira isi hati seorang Park Jae Lie. Tidak berselang lama ia dikejutkan oleh seorang gadis mungil yang tengah menyapanya.
"Annyeong oppa. Bolehkah aku duduk disini?" Gadis itu menghampiri Jae kemudian melayangkan senyuman manisnya.
"Hmm... Duduklah." Manik coklat Jae memandang gadis itu dari ujung rambut hingga ujung kakinya. Namun, manik coklat Jae hanya tertuju kepada sesuatu. Ya, gelang. Gelang itu. Gelang yang sangat mirip dengan miliknya.
'Ahh, tidak tidak. Tidak mungkin ia kembali secepat ini.' Batin Jae dalam hati. Hingga sebuah suara membuyarkan lamunannya.
"Oppa? Ada yang salah?" Gadis itu menatap heran pria dihadapannya.
"Tidak." Jae membalas ucapan gadis itu dengan sikap dingin. Otaknya terus berputar untuk menginggat masa lalunya.
"Ah, Oppa. Aku pergi dulu." Gadis itu bangkit dan menaiki bis. Senyuman kembali terukir dari bibir manis gadis itu.
"Aku satu tujuan denganmu." Jae menatap manik coklat gadis itu kemudian menaiki bis tersebut. Gadis itu hanya menatap heran pria itu. Ya, sangat tampan. Namun, sikapnya sangat dingin bagaikan musim dingin di Seoul.
. . . *** . . .
'Srekk'
Jae membuka pintu kelas. Beberapa siswa yang tengah duduk spontan memandang ke arah tubuh jangkung Jae. Di balik tubuh pria itu terdapat seorang gadis mungil. Ya, Kim Hae Ra.
"Dia Haera. Mulai hari ini dia siswa kelas ini." Jae menatap tajam seluruh siswa di kelas itu. Menerawang setiap sudut kelas dengan manik coklatnya. Kemudian ia berjalan menuju bangku paling pojok.
"Duduk sebelahku." Tatapan itu. Tatapan dingin itu menatap Haera dengan tajam. Tangannya menepuk-nepuk bangku kosong disebelahnya.
Gadis itu hanya tersenyum kecil. Kemudian ia berjalan menuju bangku kosong di sebelah Jae. Menarik kursi itu, kemudian mendudukinya.
Pintu kelas terbuka. Menampakkan seorang pria bertubuh tinggi dengan kacamata yang bersarang dihidungnya. Ia melayangkan senyum ramahnya kepada seluruh siswa.
"Haera, berdiri dan perkenalkan namamu." Pria itu menatap lembut gadis itu.
"Saya Kim Hae Ra dan berasal dari Busan." Haera memperkenalkan dirinya. Kemudian kembali duduk. Senyuman manis terukir dari bibir mungil gadis itu.
. . . . *** . . . .
'Kring...!'
Bel pulang sekolah berbunyi. Beberapa siswa berhamburan keluar. Namun, tidak dengan Haera. Ia hanya diam di koridor sekolah menatap hujan yang turun sejak pagi.
'Tap.. Tap.. Tap.. '
Suara langkah kaki membuyarkan lamunan Haera. Matanya tertuju kepada sosok di balik payung hitam itu. Pria itu. Ya, Jae. Ia menyerahkan payung itu kepada Haera.
"Pulang bersamaku? Aku tau kamu tidak membawa payung. Apertemen milik Eommaku tidak jauh dari sini." Jae menarik Haera ke dalam pelukannya.
"Ikut aku." Jae berbisik ditelinga Haera. Tangan kanannya memeluk tubuh mungil gadis itu. Sedangkan tangan kirinya memegang payung. Haera hanya mengangguk pasrah dan tersenyum kecut.
Langkah kaki kedua insan itu berjalan melewati jalanan kota Seoul yang basah. Daun daun yang berserakan bagaikan menyambut kedatangan mereka. Terlihat bangunan megah di balik pohon maple. Ya, apartement Jae.
Langkah demi langkah membawa mereka ke dalam apartement mewah itu. Jae membuka pintu. Dan terlihatlah seorang perempuan yang tengah duduk disofa.
"Aku pulang." Langkah kaki Jae mendekati wanita itu. Haera hanya diam Dan mengikuti langkah kaki Jae. Wanita itu menoleh ke arah mereka.
"Kim Hae Ra!?"
. . . .
*** . . . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.