Di perjalanan pulang aku masih terus saja bertanya tanya siapa siswi baru itu. Dalam hatiku ingin sekali mengetahui dia itu siapa dan ingin mencari tahu besok tentang dia.
Keesokan hari
Pagi itu aku bangun dengan penuh semangat untuk menjalani hari berbeda dengan hari biasanya entah kenapa perasaan ku seperti ada yang beda untuk cepat cepat berangkat ke sekolah. Akhirnya, aku mulai bergegas agar cepat sampai dan juga terhindar dari macet seperti kemarin hingga tidak terasa sudah sampai didepan gerbang sekolah saja karena aku membawa dengan hati yang senang.
Lalu, aku memarkir motor dan langsung bergegas masuk kedalam kelas. Kemudian menyusul tyas dan dava datang setelah aku masuk kedalam kelas, lalu aku menghampiri mereka dan langsung bertanya kepada mereka berdua tentang masalah kemarin.
"hey kenapa kalian bercerita kepada guru BK tentang masalahku? Bukankah sudah aku bilang jangan cerita kesiapapun!" ucapku.
"kami sebenarnya tidak ingin bercerita tetapi teman teman yang memaksa ku bercerita tentang masalahmu karena mereka berfikir kamu berbeda sekali belakangan ini dan mereka pun tahu kalau kamu ada masalah pasti cerita ke kami" jawab dava.Disitu pun kami terus berbicara tentang masalah kemarin . dan pada akhirnya, mereka meminta maaf karena telah bercerita tanpa memberitahu ku terlebih dahulu dan aku pun langsung memaafkan mereka karena pikir ku niat mereka sangat baik kepada ku.
Tanpa sadar ketika kami sedang asyik berbicara bel masuk sekolah pun berbunyi dengan kerasnya.
Beberapa menit kemudian guru pun masuk ke dalam kelas dan disana ia datang bersama gadis yang aku lihat di ruang administrasi. entah kenapa aku sangat senang sekali mengetahui kalau gadis itu siswi baru dikelas ku, kemudian guru ku pun menyuruh gadis itu untuk memperkenalkan dirinya didepan kelas. Aku pun menatapnya dengan pandang seperti orng jatuh cinta dan terpana gitu dengan gadis itu.
"perkenalkan nama aku Safika atmajaya , panggil saja aku Fika" ucapnya.
"ya murid murid namanya adalah fika, sekarang kamu boleh duduk" ucap pa guru.
Kemudian dia memilih duduk dengan tyas karena kebetulan hanya tyas lah yang duduk sendiri karena teman sebangku dia tidak masuk hari ini . dia berjalan menuju kursi tyas lalu seperti menatapku karena aku duduk memang di belakang tyas dan aku pun juga seperti terhipnotis untuk membalas tatapannya hingga fika seperti menunduk malu karena aku menatapnya terus sampai fika pun duduk dan mulai mengikuti pelajaran.
Aku terus saja melihat dia meski hanya dari belakang saja hehe. Kemudian, bel istirahat pun berbunyi tanpa disadari karena semua terlarut dengan pelajaran sedangkan aku hanya fokus memperhatikan fika saja. Semua murid pun keluar untuk kekantin dan hanya fika saja yang berada didalam kelas lalu aku berfikir untuk menemaninya saja .
" emile kamu mau ikut ke kantin tidak?" ujar temanku.
" tidak aku ingin mengerjakan soal dulu ( pdahal ingin berkenalan dengan fika)" ucapku.
Kemudian teman ku mengiyakan saja dan langsung bergegas berjalan menuju kantin sedangkan aku langsung saja pindah kursi ke kursi di depan fika lalu mulai berkenalan satu sama lain
" hai fika, perkenalkan namaku emile ( dengan nada lembut ) " kenalku.
" hai emile, aku sudah dengar banyak tadi dari pa guru tentangmu " ucapnya
Dalam hati aku sebenarnya sangat senang tapi di wajah dan sikapku seperti biasa saja karena ingin terlihat cool. Kemudian fika lanjut berbicara
" kata pa guru kamu murid yang berprestasi dan sering membanggakan sekolah, apa benar itu? " tanya dia
" ah tidak aku cuma murid biasa seperti murid lain saja pa guru ngarang aja kali tuh padahal aku tidak pinter pinter banget cuma pinter mencintai mu haha" ucapku
Aku merendah saja dan bercanda sedikit haha, kemudian fika pun tersenyum dengan jawaban ku menurutnya aku ini lucu dan agak gimana gitu. Lalu kami pun terus mengobrol dan mengobrol tentang diri dan aktivitas masing masing hingga tanpa sadar bel masuk pun berbunyi dan aku pun langsung saja menanyakan nomor dia sebelum teman temanku datang ke kelas kembali karena aku malu nanti di cengin oleh mereka dan akhirnya fika memberikannya di selembar kertas.
" yah udh bel masuk aja, fika boleh aku minta nomor kamu?"
" oh iya boleh emile, sebentar ya".
Aku merasa sangat senang sekali dengan hal itu lalu menuju kursi ku saking senangnya sampai kaki ku terpentok oleh meja dan kemudian membuat fika tertawa. Aku hanya tertawa malu saja haha.
Kemudian teman teman yang lain masuk ke dalam kelas dan kembali belajar hingga terdengarnya bel pulang.
YOU ARE READING
Emile & Fika ( cinta akan temukan jalannya )
Teen Fictionsebagian fiksi dan kisah nyata :D