1) peka

47 3 0
                                    

Vote dulu dong! Kalau ada typo tolong dibenerin yah^_^

Namaku Anastasia reinata. Aku sudah berkuliah s1 semester 3, dan aku ingin menceritakan kisah sma ku-

Disini aku sedang bersama kedua sahabatku yang bernama chania dan salma. Kami sedang makan di kantin yang di iringi kesunyian karena tidak ada yang memulai percakapan. Sehingga ada . . .

"Hai, na. Lo udah ngerjain pr fisika belum??"

Oiya lupa, aku belum kenalin sahabat aku yang kami udah temenan dari pertama kali kami masuk kelas. Kenalin, marco.

"O iya gue lupa" ucap ku sembari menepuk dahi ku. Dia lupa kalau guru yang akan mengajari bidang studi fisika adalah bu deby yang terkenal galaknya. 'Mampus, kali ini aku bakalan izin sakit aja deh' batin ana

"Gue bakalan izin sakit aja. Kayanya ga sempet juga ngerjain sekarang apalagi gue lagi males plus soalnya numpuk" pusing ana. "Gak usah na, gue juga bakalan bilang kalo gue belum siap juga"

Itu tuh yang aku suka dari dia, rela berkorban. Thanks ya co.

"Loh, lo kan udah siap? Lo beginian ikhlas nih?" Sungkan ana
"Yaudah gajadi" isengnya
"Yaah marco mah gitu" cemberut ana.
"Haha bercanda doang kali na, lu mah bawa serius aja" disusul tawa renyah marco.

Marco adalah sahabat terbaik ku selama aku hidup. Dia rela melakukan apapun asalkan kami selalu bersama.

"Gue syg lo co" ucap ku sambil tersenyum manis.
"Giliran gini aja lo bersikap manis ama gua. Gapapa sih, senyuman lo masih yang termanis kok" ucap marco sambil mengusap puncak kepalaku.
"Marco selalu yang terbaik" ucap ku sambil menggandeng tangannya menuju kelas.

Dibalik itu ada dua pasang mata yang menatap mereka dengan senyuman

"Mereka cocok ya?" Kagum salma
"Ck ck, anaa anaa" decak chania
"Kapan ya ana peka?"
"Gak akan pernah sal, mereka udah terjebak friendzone. Ana cewek yang susah peka sal"
"Iyaa, menurut gue bagus sih"
"Kenapa sal?"
"Sebab kepekaan ana bakalan merusak pertemanan mereka, can"

Bersambung . . .

Pain, Hurt, and LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang