2. Nomor tidak dikenal

1.1K 183 27
                                    

"Duh, kalau tahu Aghi nggak bisa nebengin mending pulang sendiri deh!"

Gerutuan kecil itu keluar dari bibir Bellavina, gadis berseragam itu sedikit kesal lantaran si sepupu tidak bisa mengantarkannya pulang karena ada latihan dadakan dengan teman-temannya. Bella kan jadi sia-sia menunggu Ghifari sedari tadi.

Bella sudah hendak jalan keluar sekolah sampai suara Ghifari menghentikannya.

"Bel!"

Yang dipanggil berbalik dengan wajah jutek sejutek-juteknya.

"Duh, Ghi! Daritadi gue tungguin juga!"

Ghifari sedikit berlari menghampiri Bella. "Maaf gue nggak bisa nebengin nih."

"Udah tahu." Bella sudah mau berbalik lagi sampai tawaran Ghifari menghentikannya.

"Pulang sama Fatur aja ya?"

"Ha?" Bella mendelik, "gila sia, Ghi! Gue naik bus aja!"

Bella langsung melambaikan tangan dan berlalu dari hadapan sepupunya. Bella bukannya menolak saran Ghifari tanpa sebab, mengapa? Karena dirinya hanya tidak enak saja. Yang sepupunya itu Ghifari kenapa malah Fatur yang mengantarkannya pulang. Malu dong, Bella.

Lagipula, Bella tidak terlalu kenal dengan Fatur. Bella hanya tahu kalau lelaki itu teman sekelas Ghifari dan sering datang main ke rumah sepupunya. Hanya sebatas itu saja.

Setelah menunggu Shilla dan Putri, Bella dan kedua teman-temannya berjalan bersama menuju halte terdekat.

"Tumben lu nggak pulang sama si Ghifari?"

Bella mendengar pertanyaan Shilla langsung memasang wajah malasnya. "Ada futsal katanya. Dia nggak mau gue nungguin sampai sore."

"Wih, baik banget sepupu lu," sahut Putri. "Pengertian."

"Heleh! Pengertian apanya. Lu pada nggak tahu aslinya gimana."

Shilla terkekeh, "emang aslinya gimana? Pasti romantis banget."

"Hueeek!"

Bella berpura-pura muntah. Tidak tahan dengan pujian dari Shilla barusan.

"Romantis apanya?! Yang ada tuh Ghifari–"

"Bella?"

Ketiga gadis berseragam itu menoleh pada seorang siswa berseragam yang sama seperti mereka dengan emblem yang berbeda sedang mengendarai motor.

Bella sedikit bingung, namun kebingungannya terjawab saat siswa berseragam itu menaikkan kaca helmnya. Seketika Bella tersenyum ramah.

Tria.

"Bella 'kan?"

Bella tersenyum ramah, "halo!"

Tria mematikan mesin motornya dan melepas helm, lalu tersenyum pada dua teman Bella.

Putri menyenggol lengan Bella, "siapa Bel?"

"Temannya Aghi."

Tria lalu mengulurkan tangannya dan berkenalan dengan dua teman Bella. Setelahnya, Tria menawarkan tumpangan pada Bella, awalnya Bella menolak karena tidak enak pada kedua temannya jika Bella menerima tawaran Tria. Namun, Putri dan Shilla justru menyuruh Bella untuk pulang bersama Tria.

Cowok keren dan ganteng kalau kata Shilla dan yang pasti menurut Putri kesempatan emas ini nggak boleh disia-siakan.



-cCc-




"Kok berhenti?"

Bella mengerutkan keningnya saat Tria memberhentikan motornya di depan rumah makan padang. Ia lalu turun namun masih berwajah bingung.

Sweet WatermeloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang