새로운 친구?

98 10 4
                                    

Tuk tuk

"Sayang bangunlah ini sudah pagi" sahut chaeyeon membangunkan sang anak di balik pintu kamar yang terkunci

Perlahan matanya terbuka namun rasa pening terasa memusingkan pada kepalanya karena terbangun dengan tergesa

Astaga

Ia lupa hari ini liburannya sudah selesai sekarang kembali memasuki tahun ajaran baru

Heejin bergegas memasuki kamar mandi cepat-cepat mencuci wajahnya dan juga menggosok gigi. "Iya eomma aku sudah bangun" teriak Heejin begitu kencang yang mungkin bisa saja dapat menghancurkan benda, kemudian memakai seragamnya dan tak lupa menata rambutnya yang sangat acak-acakan

 "Iya eomma aku sudah bangun" teriak Heejin begitu kencang yang mungkin bisa saja dapat menghancurkan benda, kemudian memakai seragamnya dan tak lupa menata rambutnya yang sangat acak-acakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah siap Heejin segera turun ke lantai bawah untuk menikmati sarapan bersama appa dan eomma nya. Ia duduk berhadapan dengan appa nya yang telah siap untuk berangkat ke kantor

Chaeyeon menyiapkan sarapan kepada anak dan juga suaminya

Ting tong

Suara bel rumah berbunyi pertanda ada seseorang yang sedang bertamu. Heejin menghentikan sarapannya

"Sepertinya Soobin sudah datang. Appa eomma aku berangkat" Heejin berlari menuju pintu utama menghiraukan teriakan sang ibu yang memintanya untuk menyelesaikan sarapannya dan mengajak Soobin ikut sarapan bersama

Dan benar saja dugaan Heejin benar. Soobin telah siap dengan sepeda yang di tumpanginya tak lupa dengan ransel yang ada di punggung nya

"Naiklah" Heejin kemudian naik sepeda Soobin

Ketika sepeda itu telah di kayuh oleh soobin. Heejin mengeratkan pegangannya pada jok. takut terjatuh karena Soobin mengendarai sepedanya kelewat cepat

"Pegangan saja pada pinggangku" seketika Heejin merasa Dewi Fortuna telah berpihak padanya hari ini sehingga tak ingin menyiakan waktu tangannya mulai memegang pinggang Soobin bahkan tak segan ia memeluknya ketika sepeda sedikit bergoyang karena jalanan yang berbelok

Sekitar 20 menit mereka sudah sampai di sekolah. Soobin kemudian memarkirkan sepedanya di tempat khusus parkir sepeda

Mereka berjalan beriringan menuju Mading untuk melihat kelas baru mereka.

Mading menampilkan deretan nama serta kelas yang akan di tempati oleh para murid. Heejin yang awalnya tampak bersemangat seketika mengerutkan alisnya ketika melihat namanya terpampang di kelas 3-3 sedangkan Soobin di kelas 3-1. Untuk pertama kalinya ia berbeda kelas dengan Soobin dan itu membuat terasa ingin menangis

"Wah... Jaga dirimu baik-baik tanpaku haha" tanpa mengatakan apapun lagi Soobin pergi begitu saja meninggalkan heejin, karena ia harus segera masuk ke kelasnya

Benar saja

Heejin menangis. Ia menangis di toilet sendirian, ia tak tahu harus berbuat apa sekarang. Tanpa Soobin ia tak bisa apa-apa tanpa lelaki itu ia akan kehilangan arah

Tuk tuk

"Hey cepatlah aku sudah tidak kuat" Heejin bangkit dengan tergesa segera menghapus air matanya lalu keluar dari toilet

"Eh dia kenapa?" Tanya seojung pada dirinya sendiri karena tak sengaja melihat wajah Heejin yang sembab dan memerah

Tak ingin memikirkan hal yang tidak penting seojung segera masuk ke toilet karena ada urusan yang lebih penting dari sekedar penasaran pada Heejin yang terkenal introvert

Karena ini adalah hari pertama masuk sekolah, para sonsengnim tak ada yang masuk ke kelas satu pun karena harus mengikuti rapat dengan dewan pendidikan membahas tentang perkembangan para murid dan harus di asah lebih baik lagi

Banyak siswa dan siswi yang menghabiskan waktunya di rotrof sekolah ataupun perpuskaan bahkan yang berusaha membolos pun ada

"Hei lihat dia seperti biasa tak mau berbaur"

"Memangnya bisa ya hidup sendirian seperti itu"

"Tapi, bukankah ada Soobin ya"

"Jika aku jadi Soobin aku sudah pasti sangat lelah mengurusinya"

Heejin tentu saja mendengarnya namun tetap saja ia hiraukan, bahkan tubuhnya sama sekali tak ingin singgah dari kursi yang di duduknya

Biarkan saja mereka apapun tentangnya

Ia tak peduli sama sekali

****

"Ada apa denganmu?" Tanya Soobin ketika sedari tadi melihat tingkah Heejin yang hanya diam saja

"Aku tidak apa-apa" Heejin mempercepat langkahnya

"Hei apa terjadi sesuatu?" Soobin tentu saja menyusul Heejin tak lupa masih membawa sepedanya. Heejin sama sekali tak menjawab

Soobin mulai menghela nafas kembali ia sangat tahu jika sikap Heejin seperti itu. Gadis itu sedang merajuk dan tentunya butuh hiburan maka ditarik lah lengan Heejin

"Ayo ikut denganku"

"Kemana?"

"Ikut saja" Heejin kemudian menaiki sepeda soobin. Sepeda melaju menelusuri jalanan khusus sepeda

Mereka berhenti di sebuah kedai ice crim, Heejin tersenyum senang bahkan ia menyeret lengan Soobin untuk segera masuk

"Kali ini aku yang traktir"

"Kuharap kau tidak menyesal" Heejin kemudian memesan beberapa ice crim kesukaan nya. Ia memesan dari ice crim rasa coklat, strawberry, sampai vanila dan juga melon

"Kau ingin membuatku mencuci piring karena tidak bisa membayar pesananmu?" Heejin hanya tertawa menanggapi

"Kau senang?" Heejin mengangguk senang

"Ku harap suatu saat kau datang kesini bersama dengan teman barumu"

"Teman baru?" Heejin menatap Soobin

"Kau tak bisa selamanya bersamaku, kau juga harus berteman dengan yang lainnya" Heejin menundukkan kepala membenarkan perkataan Soobin

To be continue

Gimana trailernya?

Editnya masih kasar banget:v

Minggu, 20 Januari 2019



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Friend BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang