1

11 2 0
                                    

   Setelah 15 menit berdiam di cafe cemara, akhirnya sang pelayan datang mengantarkan pesanan risa dan adel yang dipesan sedari tadi.

"Sa, ko gue rasa bosen banget ya hari ini tak ada pencerahan . Bisa ga si kita nyari yang seger-seger." Ucap adel sambil mengotak-ngatik hp nya.

" Boleh juga tuh del, ide lu mantepp jugaa, tapi gue lapar jadi perginya ga sekarang." Dengan memasang muka melas nya risa seolah memohon adel agar menurutinya.

Saat itu juga adel berdecak kesal karena memang sudah lumayan mereka hanya berdiam diri tanpa pencerahan sedikitpun untuk matanya. Risa dan Adel itu cewe yang gila cowo . Risa yang rasa gilanya terhadap cowo dia masih tetap berkelas cowo mana yang pantas dengan risa dan tidak sembarang memilih cowo, dia hanya akan memilih jika cowo itu berstyle dan mempunyai paras yang oke, dan juga berduit. Beda dengan adel, dia selalu menyerbu semua cowo.

Tak lama kemudian gerombolan sekolah dari Smp Gempita memasuki cafe cemara. Dan saat itu juga adel menebarkan pesona nya . Berbeda dengan risa dia acuh karena sedang asik dengan makanan nya, karena mood risa tidak baik dia pikir tak ada yang bisa dia keceng, karena semua tidak termasuk ke dalam tipe risa.

"Hay cantik, boleh dong kenalan." Salah satu dari mereka menyapanya.

Risa hanya berdecak kesal karena merasa risih, ya walaupun risa seorang cewe yang gila cowo namun risa masih tetap bisa memilih cowo mana yang pantas mendekatinya . Jika risa tak suka maka dia akan berbuat semau nya walau itu akan menyakiti hati orang lain.

Tak lama kemudian gerombolan smp gempita itu menghampiri risa dan adel. Risa masih tetap diam . Dan jelas jika adel sekarang sudah mengenal semua gerombolan itu karena adel sedari tadi sibuk saling berkenalan.

Saat adel asik memainkan hpnya datang seseorang tak lain adalah teman dari geromobolan orang yang sedang tengah asik bersama adel karena diladeni seorang adel yang menawan namun selera nya rendahan.
Dia memiliki fostur yang tinggi, rambutnya yang agak ikal, membuat dirinya jika dilihat orang semakin kekar.

"Hai bro, sorry gue telat." ucap cowo yang berbadan tinggi itu

"Santai brow, gppa." balas cowo bertopi yang tadi menyapa adel.

" Gaya lo, pacar lo ingat adek!" Cowo berbadan tinggi itu mencoba mengingat kan cowo bertopi yang sedari tadi di sadari sedang asik bersama cewe yang cukup manis.

"Iya abang sayang selalu kok dia tetap no satu tak akan tergantikan tetap forefer" kedip mata sambil terkekeh.

"Gilaaaaa geli gue tong."

Setelah mendengarkan para gerombolan yang berbincang, akhirnya risa mengajak adel untuk keluar dari cafe tersebut karena merasa bosan. Namun ada perasaan aneh dihati risa saat melihat cowo yang tinggi tersebut, rasanya dia ingin sedikit tau tentang nya.  Namun risa membuang jauh perasaan aneh nyaa . Dan akhirnyaa risa pun mengabaikannya dan keluarlah risa dari cafe tersebut.

Small WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang