Felix mencebik bibirnya kesal. Entah sudah berapa kali ia mencebikkan bibirnya sedari tadi malam.Bukan tanpa alasan. Pemeriksaan bulanannya harus ditunda karena dokter bang yang menghilang selama sehari.
"ahhhh aku bosan!" Felix menggeliat ditempat tidurnya.
"Nonton tv kalo begitu" Jihyo menyarankan.
"Ga mau, Fel mau keluar. Jalan." yang muda memaksa.
Jihyo yang mendengar perintah anaknya hanya bisa menarik napas. Sudah terbiasa dengan Felix yang nakal.
"Kalo nakal, ibu larang kak jisung liburan musim panas disini" Jihyo mengancam.
Felix merenggut mendengar ancaman ibunya. Bukan tanpa alasan, ia dan kakaknya Jisung jarang bertemu karena remaja mirip tupai itu bersekolah di sekolah asrama dan hanya pulang dihari - hari tertentu.
"Jangan gitu...." Felix menggigit bibirnya. "Nanti felie ga ada teman.." lanjutnya.
"Donut dan Boxie bukan temanmu?" ibunya bertanya tapi masih sibuk dengan takaran oksigen disebelah Felix.
Felix memasang pose berpikir. Hmmmm... Teman bukan sih? Batinnya.
Omong - omong Boxie adalah handphone milik pemuda 19 tahun itu. Ia memanggilnya Boxie karena bentuknya dos penyimpanan nya kecil dan berbentuk kotak. Lucu. Imut menurutnya.
Jihyo mengacak rambut anak bungsunya itu. Gemas. "Ga usah dipikirin. Ibu hanya bercanda" lalu duduk di sofa dekat tempat tidur anaknya itu.
Tok tok
Suara ketukan itu mengalihkan atensi ibu dan anak itu.
"Masuk" ucap Jihyo setengah berteriak.
Seorang perawat lelaki berperawakan tinggi dan rambut merah menyala muncul dibelakang pintu kamar milik Felix.
"Dokter Bang sudah datang. Mari saya antarkan ke ruangan kemo" ucap perawat ber name tag Seungmin.
"Oh, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang." Jihyo segera berdiri untuk ikut membantu mendorong tempat tidur anaknya.
Sepanjang perjalanan menuju ruang kemo satu - satunya yang dilakukan Felix adalah menghembuskan nafas. Entah sudah berapa kali.
"KAK FELIX SEMANGATTTT!!!" seruan cempreng khas anak kecil menggema disepanjang koridor rumah sakit. Ulah Jeongin yang sekarang sedang tersenyum sembari mengintip dari kamarnya.
"Jeongin diam!" dan suara Felix sebagai balasan sahutan menyebalkan itu.
"ya ampun aku malu" dan Felix hanya bisa menutup mukanya karena ia merasa menjadi pusat perhatian saat ini.
Ketika melewati pintu pembatas ia bertemu dengan pemuda aneh diruang observasi khusus kemarin.
Pemuda itu hanya menunduk lesuh. Nampaknya ia kelelahan karena kemo yang lama. Pemuda itu tidak menggunakan tempat tidur seperti Felix. Melainkan kursi roda.
Tempat tidurnya berhenti bergerak. Hanya beberapa meter dari pemuda aneh tersebut.
"Sok kuat heh?" ucap Felix disertai degusan.
"Hanya tidak ingin membuat orang lain kesusahan" pemuda itu menjawab dengan kekehan kecil sembari mendongakkan kepalanya kearah Felix.
Felix? Terkejut tentu saja. Apakah aku mengatakannya dengan keras? batinnya.
"ya bodoh" pemuda itu menjawab seolah - olah bisa mendengar apa yang ada didalam pikiran Felix.
"Ya! Siapa yang kau katakan bodoh? Dasar aneh" Felix membuang mukanya.
"apakah kau baru saja mengatai dirimu sendiri?" pemuda itu bertanya dengan senyum miring.
"Siala-"
"Felix ayo masuk" perkataan bungsu Kim harus terpotong setelah Jihyo -ibunya- keluar dari ruangan kemo setelah membantu Seungmin menyiapkan beberapa alat dan tentu saja memarahi Dokter Bang.
awas kau ucap Felix tanpa bersuara dan pelototan mata sok galak.
Pemuda yang ditatap galak tersebut hanya merolling matanya. Tidak takut dengan ancaman Felix.
"Kekanak - kanakan" ucap Pemuda itu.
-//-
Kemo selalu terasa lambat dan menyakitkan tapi Felix sudah biasa, lebih tepatnya terpaksa terbiasa jika ia masih ingin menghirup udara.
Penyakit yang menggerogoti nya semenjak 2 tahun lalu ini membuat nya belajar bersabar dan menahan rasa sakit.
Pemuda berambut pirang itu tertidur lelah dikamarnya setelah menyelesaikan Kemo panjang berjam - jam yang menghabiskan semua tenaga pemuda itu.
Suasana kamar yang dipenuhi gambar dan hal - hal lucu hasil tangan Felix sendiri membuat sekilas tidak tampak seperti kamar pasien pada umumnya.
Kamera tripod nya diujung kamar menambah kesan 'rumah' dikamarnya. Kamera yang ia pake untuk merekam Vlog pribadinya.
Dengan tujuan dokumentasi tentunya, ia tak ingin pergi tanpa kenangan untuk sang mamah.Apapun keadaannya, Felix selalu ingin mamah nya lah yang duluan mendapatkan prioritas. Perempuan setengah baya itu sudah sangat berjasa untuk Felix pun, ia yang paling menderita ketika mengetahui penyakit Felix. Berkali kali menyalahkan diri sendiri sembari terus bergumam 'aku ibu yang bodoh' didepan keluarga besarnya.
Felix saat itu hanya bisa menangis dipangkuan sang nenek. Ia tak sanggup melihat mamanya. Ada rasa ingin memeluk dan berkata 'Mamah terbaik, mamah tidak salah kok. Hanya saja Tuhan sedang menguji kita' tapi ia tak sanggup. Jangankan memeluk mamahnya berdiripun ia kesusahan saat itu.
Terkadang ketika ia lelah, Felix berpikiran untuk mengakhiri semuanya sendiri. Agar meringankan beban keluarga nya.
Tapi, tak pernah ia lakukan. Satu hal yang selalu ia ingat ketika keinginan itu muncul.
Jika kamu pergi sebelum dipanggil. Tuhan akan marah. Ia akan memarahimu karena kamu menjadi anak bandel
Dan dengan mengulang kata - kata itu ia tak jadi berpikiran bodoh. Ia bangkit dan melanjutkan hidup. Urusan bertahan tidaknya tak ia pedulikan asal sudah berusah maka tak ada yang sia - sia termasuk kemo nya.
-//-
"Bagaimana?"
"Baik, ia berhasil melewatinya lagi"
"Kuat yah, seperti mamah nya"
"Aish, kau ini masih saja sempat menggombal"
"Haha, bercanda sayang. Aku hanya ingin kau tidak terlalu tegang. Kau tau kan? Terlalu tegang menyebabkan ototmu gampang lelah"
"iya pak tua, bawel sekali sih"
"nanti aku hubungi lagi. kantor benar - benar sibuk sekarang"
"baiklah, jaga kesehatan. dan tolong awasi Jisung, aku dengar dia berbuat ulah lagi"
"tentu, jangan khawatirkan tupai nakal itu."
lalu sambungan telepon singkat itu berakhir disertai hembusan nafas yang penuh beban.
hanya keheningan yang menemani jihyo dilorong rumah sakit itu.
T B C

KAMU SEDANG MEMBACA
Shympony
Fanfiction"we are like a love song. But, you don't sing along" ... BxB Slowupdate