Konon kata kebanyakan orang,putih abu-abu adalah masa yang paling indah. Mengesankan pun sulit dilupakan. Nyesel kalau melewati masa yang satu ini,karena nggak akan pernah datang dua kali. Iya aku,disini. Memulai perjalanan baru,di masa putih abu-abuku yang baru.
Namaku Kayona Humaira. Orang-orang biasa memanggilku dengan sebutan 'kay'. Sekarang aku memulai perjalananku yang baru,iya sekarang aku sudah memasuki Sekolah Menengah Atas. orang-orang lumayan mengenalku.
Kayona Humaira,murid SMA Bhakti ini siapa sih yang nggak mengenalinya? Pasti hampir seluruh penjuru sekolah tau siapa gadis itu. Gadis yang parasnya cantik bak seperti selebgram ini gadis yang tidak suka dengan kata-kata pujian. Menurutnya,orang-orang yang memujinya itu seperti menggunakan topeng. Yang mereka bicarakan,tidak seperti yang mereka pikirkan.
Begitupun dengan kay,dia selalu berpikir orang yang memperlakukannya dengan baik itu menggunakan topeng atau semata-mata baik di depannya namun ketika mereka tau sifat dan watak asli kay,mereka akan men-judge nya. Kay sudah terbiasa dengan semua itu.
Maka dari itu,kay mencoba merubah diri dari orang yang ramah,receh menjadi orang yang cenderung cuek,bodo amat. Kay terlalu takut. Dulunya dia menaruh besar kepercayaannya kepada temannya. Namun perlahan lahan temannya meruntuhkan kepercayaan kay.
Dari pengalaman itu,kay menjadi orang yang benar-benar susah percaya kepada orang lagi. Tapi sekali percaya bukan main main lagi.
Kalau ditanya "kay udah panya pacar apa belum?" Jawabannya sudah. Semasa SMP kay memang susah banget deket sama cowok. Sebenarnya cowok yang mencoba mendekati kay itu banyak. Banyak sekali. Tetapi perlahan lahan mereka semua menjauh. Karena apa? Karena kay cuek banget. Oh mungkin kalau di bilang cuek melebihi deh. Maka dari itu cowok-cowok itu menjauh satu persatu.
Simpel saja menurut kay mereka hanya tertarik dengan paras dan fisikinya bukan dengan hatinya. Sejauh itu hanya ada satu laki-laki yang bertahan. Lucas,namanya. Dia satu-satunya laki-laki yang masih kekeh dengan pendiriannya,walaupun sudah berkali-kali kay menolaknya,menyuruhnya untuk berhenti mencintai kay. Tetapi lucas beda. Sejauh apapun kay menjauh,lucas akan terus menggenggamnya.
kay pov
Lucas. Cowok keren,tampan bak pangeran. Dulu aku sempat tertarik dengannya,tetapi aku bukan tipe orang yang tertarik langsung tanya sana sini mencari informasi tentang dia. Aku lebih suka diam. Diam dalam arti aku tertarik dan kagum,hanya diriku sendiri yang tau.
Lagipula cara mencintai seseorang itu berbeda beda kan? Ada yang hanya diam-diam memperhatikannya dari jauh,ada juga yang menyelipkan namanya di setiap doanya. Dan ada pula yang teduh menyapa dia dengan doa di sepertiga malamnya
Dari dulu aku terlalu takut mengungkapkan perasaan. Bahkan sekedar cerita dengan temanku saja aku takut,aku gak pernah menceritakan tentang urusan asmara. Aku takut kalau saja temanku menjatuhkanku lagi. Takut jikalau nanti perasaanku padanya tidak terbalaskan.
Tetapi,siapa sangka perasaan yang aku simpan dari dulu terbalaskan. Rasa yang selama ini aku pupuk tertumbuhkan. Itu suatu kebahagiaan tersendiri buat aku.
Aku pun mulai membuka hati,mulai berani menaruh hati. Walaupun aku masih takut untuk jatuh lagi.
Lucas beda. Dia dingin banget kalau ngomong kalau menurutnya penting saja. Dia sama kayak aku,dia dan aku masih minim banget soal percintaan. Walaupun lucas cenderung lebih banyak ke cuek,tetapi lucas pekaan banget. Perlakuannya ke aku itu selalu bikin hatiku hangat. Aku suka caranya dia bicara,aku suka melihat bola matanya. Aku suka semua tentang dia. Lucas Wong
Dulu,aku sering bertanya-tanya pada lucas.
"Cas kenapa sih film dan novel yang ber-genre romantis selalu diciptakan di masa SMA,kenapa nggak di masa SMP?"
Lalu sempat ada pikiran dibenakku,mungkin masa SMP terlalu muda atau terlalu labil. Mungkin juga SMP cintanya masih di bilang cinta monyet.
Jawaban lucas tetep sama dan selalu sama. "Nanti kamu juga akan tau jawabannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
When we were young✅LUCAS NCT
Fanfiction'Aku pun mulai membuka hati,mulai berani menaruh hati. Walaupun aku masih takut dan ragu untuk jatuh lagi' ~kayona⛆