Begin

141 4 0
                                    

"Pabo"

Satu kata yang selalu ada di otak Hwang Eunbi setiap kali melihat tingkah laku konyol yang dilakukan oleh teman satu kelompoknya ini.

Ditempatkan selama kurang lebih 2 bulan disebuah desa bersama 10 orang lainnya mungkin akan membuat Eunbi harus lebih extra sabar. Pasalnya mau tidak mau, Eunbi harus siap menerima segala tingkah konyol dan konflik yang ada apalagi dengan posisinya sebagai bendahara akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama sang ketua kelompok yang disebutnya 'pabo' tersebut.

Namanya Jungkook. Pria tampan dengan tingkah konyolnya yang selalu membuat Eunbi geram.

"Hwang Eunbi adalah istri Jungkook." Itu adalah kalimat yang akan selalu pria itu keluarkan salah salah seorang dari rekannya hendak menggoda Eunbi.
Awalnya mungkin Eunbi merasa risih, namun lama-lama kelamaan Eunbi mulai terbiasa mendengarnya dan menjadikan itu hanya sebagai candaan untuk menghibur mereka selama kurang lebih 2 bulan ini.

"Wah curang nih, masa Jungkook piketnya bareng Eunbi terus sih. Bilang aja ini modusnya Jungkook." Hanbin nampak membanting kertas yang ditulis oleh Jungkook sebagai tanda ketidaksetujuannya.

Mendengar itu, teman-teman lainnya hanya terkekeh. Benar apa yang dikatakan Hanbin. Jungkook sangat cerdik mengatur jadwal piket mereka dan memanfaatkan kesempatan tersebut agar dia bisa selalu bersama Eunbi.

"Lu kayanya belakangan ini kemana-mana sama Eunbi mulu deh kook. Lu suka ya sama Eunbi?" Kali ini biarkan dahyun yang menerka. Menurutnya ada aura berbunga-bunga setiap kalau Jungkook bersama Eunbi. Namun sayangnya, jungkook tak pernah mengakui hal itu.

Sementara Eunbi hanya tersenyum memperhatikan yang lainnya. Dia juga tau kalau ini hanya akal-akalan jungkook saja. Tapi entahlah, Eunbi sama sekali tidak berniat untuk protes. Setidaknya ada beberapa persen terbesit perasaan senang dihati Eunbi saat tau dia akan selalu bersama Jungkook.
Jungkook itu fun, jungkook selalu buat Eunbi tertawa meskipun dengan tingkah konyolnya dan meskipun rasanya geli saat mendengar jungkook mengakui bahwa Eunbi adalah istrinya.

Hari demi hari berlalu, tidak terasa hampir sepuluh hari mereka bersama. Dan merekapun mulai memahami kepribadian satu sama lain. Mulai hapal dengan kebiasaan yang dilakukan oleh yang lainnya.
Dan mulai terbiasa dengan kedeketan yang terjalin antara Jungkook dan Eunbi.

Dimana ada Eunbi, disitu ada Jungkook. Tapi, dimana ada Jungkook tak selalu berarti ada Eunbi hehehe.

Bukan jadi rahasia kalau Eunbi menjadi salah satu mahasiswa most wanted. Kecerdasan, keramahan dan segala hal tentang Eunbi mungkin akan membuat pria didekatnya jatuh hati.

"Eunbi, ikut saya yuk" Tanpa pertujuan Jungkook udah narik tangannya Eunbi dan bawa Eunbi ke motornya.

"Mau kemana sih?" Eunbi tetep ngikutin kata-katanya Jungkook meskipun masih diikutin sama ngomelnya Eunbi yang sebenernya ga ngaruh buat Jungkook.

"Saya mau liatin tempat yang cantik kaya kamu." Jungkook cuma ngenyir sambil ngegas motornya ke suatu tempat.

Sementara dahyun sama Yerin cuma bisa ngeliatin keduanya hilang dari pandangan dan ga lupa diikutin gibah mereka berdua.

"Gue rasa kayanya Eunbi sama Jungkook itu sama-sama punya perasaan deh, cuma gengsi ga pada mau ngaku aja. Apalagi si Jungkook yang udah keliatan banget ngebetnya cuma setiap ditanyain pasti bilang enggak."

Dahyun mengangguk mantap, setuju dengan perkataannya yerin yang emang suka bener kalau soal mereka berdua.

"Eunbi kok bisa ya mau-maunya sama Jungkook, padahalkan dia bisa pilih sama yang mana aja dia mau." timpal dahyun yang mulutnya kadang emang suka ga di rem kalau ngegibah.

Ditempat lain, Eunbi sukses dibuat kagum sama pemadangan yang kata jungkook cantik tadi.

"Ya ampun kook, bagus banget. Kamu kok bisa sih nemuin tempat sebagus ini."

Jungkook cuma bisa senyum kuda, seneng liat ekspresinya Eunbi kalau udah kaya gini. Rasanya hati Jungkook menghangat.

"Sini deh, saya pengen duduk bareng kamu disini." Jungkook ulurin tangannya buat arahin Eunbi duduk ke pondok yang ada di pinggiran sawah yang menghadap ke arah matahari terbenam itu.

"Kamu waktu awalkan pernah bilang kalau selama dikampus jadwalnya padat banget sampai kamu sering ga nikmatin hari libur kamu. Nah sekarang saya pengen kamu bisa nikmatin hal yang indah tapi sederhana banget bareng saya. Saya pengen jadi salah satu memori indah yang nanti jadi kenangan kamu nanti. Saya pengen kamu nikmatin waktu singkat kamu selepas banyak rutinitas yang padat. Saya suka setiap liat kamu senyum. Dan saya pengen terus buat kamu senyum kalau kamu lagi sama saya." Jungkook menggenggan telapak tangan Eunbi tanpa mengalihkan pandangannya dari langit yang berwarna jingga itu. Mengayunkan kakinya dan tersenyum begitu tulus.

Eunbi terdiam, kalimat yang keluar dari mulut jungkook itu sukses buat hati Eunbi tak karuan. Seakan ada jutaan kupu-kupu yang terbang disekelilingnya.

"Makasih ya Jung." Eunbi cuma bisa membalas semua itu dengan senyuman manisnya tanpa mencoba melepaskan genggaman tangan Jungkook.

"Semoga kamu nyaman sama saya dan semoga kamu juga ngerasain apa yang saya rasa ya Eunbi." Batin Jungkook.

Hari demi hari berlalu, rasanya tak ada lagi yang dapat menyangkal kalimat Jungkook bahwa Eunbi adalah istrinya. Mengingat keduanya kian dekat bahkan sangat dekat. Namun ada satu hal yang membuat hati jungkook belakangan tak nyaman.

Tentang Eunbi yang kerap kali Jungkook dapati tetap terlihat Online saat tengah malam dan juga tersenyum saat melihat layar hpnya.

Bukannya itu aneh?

Ingin rasanya cemburu, Eunbi mulai sibuk dengan dunianya sendiri. Tapi bisa apa? Bukannya Jungkook selalu bilang bahwa dia dan Eunbi hanya sebatas teman? Bukannya selama ini Eunbi juga tetap menganggapnya teman? Lalu, Jungkook bisa apa?

Short Story Hwang EunbiWhere stories live. Discover now