You and I

Empat

RUMAH.

KRUUUKKKK….

‘’Laper…’’

Dengan malasnya gue berjalan kearah lemari es. Membukanya dan ternyata tidak ada apa-apa. Ya gue tinggal sendiri. Orang tua gue udah ga ada. Sekitar 5 tahun yang lalu terjadi kecelakaan pesawat yang merenggut kedua orang tua gue dan gue hidup sendiri. Jangan khawatir karna gue orang yang tangguh dan ga lemah seperti yang kalian fikirkan. Gue menghidupi diri gue sendiri dengan bekerja part time disebuah café kenalan temen gue. Dulu gue anak yang berada dan berkecukupan semenjak kejadian itu gue terpaksa pindah ke rumah lama gue. Karna di rumah lama gue banyak kenangan masa kecil gue dengan orang tua gue.
Sekarang gue udah siap-siap keluar buat membeli persediaan bulanan. Dengan memakai kaos dan jins biasa. Setelah membeli semuanya gue jalan-jalan santai sambil meminum susu kotak menuju rumah gue. Tapi tibatiba sebuah mobil mewah berwarna putih berhenti tepat di depan gue dan orang yang mengemudipun turun dan menghampiri gue.

‘’sehun,’’

Sehun langsung menarik tangan saei mendekat kearah mobilnya dan langsung membukakan pintu mobil.

‘’masuk.’’

‘’ga mau. Lagian ini deket kok dari rumah gue.’’

Dengan menahan emosinya sehun mencoba untuk tidak meledak saking emosinya sama sifat  keras kepala saei. Dengan sedikit kasar sehun menarik saei dan memasukkannya ke dalam mobil. Sehun pun ikut masuk ke dalam mobil.

‘’sehun ini bukan jalan ke rumah gue. Gimana sih lo. Lo lupa ya rumah gue tuh disana.’’ Tunjuk saei
Sedangkan sehun hanya menanggapinya dengan datar dan terus menyetir sampai merekapun sampai di sebuah lestoran mewah.

‘’sehun lo ngajak gue dinner ga ada romantis-romantisnya ya. Tahu gini gue pakek baju yang layak. Ish nyebelin banget.’’ Omel saei

‘’lo udah cantik.’’

Saei sempat tersipu dengan apa yang diucapkan sehun. Bukan yang pertama kali bagi saei mendengar kalimat itu. Sungguh sehun menerima saei apa adanya.

‘’ish… tapikan lo ngajak gue ketempat ginian. kalo lo ngajak gue ke tempat makan yang ga sebagus ini sih gapapa.’’

Pelayanpun tiba dengan semua pesanan sehun. Dan mereka sehun dan saei menikmati makanan mereka dengan diiringi ocehan saei. Tapi sehun tidak sama sekali terganggu dengan ocehan saei. Jika itu temannya sehun sudah pasti menghajarnya karna sudah membuat kebisingan.