LDR 3

20 4 0
                                    

"Aku mendengar semua obrolan kalian.   Bagaimana?  Menyenangkan? "  ucap nata,  pacar reva.

" Ah ternyata kau nata,  kau menggagetkanku" alibi reva

" Oh kaget ya?  Terlalu senang sih bercanda dengan adik kelas hmm? "  kata nata dengan menahan emosi.

" Maksudmu nadira,  dia hanya adik kelasku.  Kenapa,  apa kau cemburu?  Haha ku harap kau tidak cemburu ya,  dia sudah mempunyai pacar"   Sejujurnya reva tidak tau apakah nadira sudah punya pacar atau tidak.  Ia berucap seperti itu hanya untuk menenangkan nata.

" Benarkah?  Aku kurang yakin?  Apa kau menyukainya?  " renata berucap saat sudah duduk di hadapan reva,  bekas tempat duduk Nadira semula.

" Bicara  apa kamu ini.  Jelas jelas aku masih menjadi kekasihmu" ucap reva sambil menarik hidung nata.

" ihh sakit.Baiklah aku tidak akan cemburu, Tapi kalau aku liat lagi,  aku akan benar benar cemburu.  Ingat itu!  " ancam nata sambil berdiri akan pergi.

" Kau mau kemana?  Tidak mau menemaniku di sini? "

" Hey,  gurumu akan segera masuk.  Apa kamu akan bolos? " tanya nata dengan selidik.

" engggak nata, mari ke kelas bersama " revan berdiri   dan mengajak nata ke kelas.

****
Nadira masuk ke kelas sambil bermain hp nya.  Sebenarnya perasaanya ada yang menjanggal entah apa itu.  Ia mengecek semua sosial medianya untuk mencari pesan dari devan, namun nihil, tidak ada satu pesanpun dari devan.  Bahkan pesanya belum di balas.  Ahhh Nadira merindukan suara devan!

" Ini devan kemana sih.  Mau aku telfon takut gangu, chat lagi apa ya? " gumamanya bingung.

Tiba tiba ada yang merangkul bahunya dia tidak tau siapa ketika melihat tanganya, ia yakin tangan cowok.  Dia menoleh ke samping sedikit ke belakang,  ternyata Reno teman dekatnya.

" Ngomong sama setan bu?" tanya reno sambil tertawa jahil.

" Apasih lo gangu gw aja njir" ketus nadira sambil melirik kasar rino.  Ia merasa tergangu atas sikap rino apalagi sekarang pikiranya lagi bingung. 

" Eh,  sejak kapan lo bisa ngomong kasar. Nadira sayang ga boleh ngomong  gitu ya! " reno adalah teman dekat nadira yang suka sembarang memanggilnya sayang dan lain lain.  Dia dan reno bersahabat dari TK. Wajar kan reno bersikap sembarangan seperti ini,  bahka dia dan dirinya sedang menjadi tontonan  di koridor karena tangan reno yang masih mendarat cantik di bahunya.

"Kan di ajarin lo,  lo lupa!  Hah?! " Nadira benar benar merasa badmood dengan reno.

" Galak banget sayang,  pacar gw ga boleh galak galak ya"

" Pacar palalu dari hongkong. Orang kita just a friend hahaha"

" jujur lu tadi mikiring devan ya?  Ngaku! " selidik reno untuk mengalihkan topik sebelumnya.

" Masalah gitu gw mikirin pacar gw? "

" Nggak, ih lo galak banget. Gw ke kelas deh" reno berlari dari depan kelas nadira ke kelasnya.  Karena tadi ia melihat gurunya berjalan akan masuk ke kelasnya.
"Byee reno jelek yang jomblo ngenes " setelah itu nadira masuk ke kelasnya.  Kebetulan kelasnya sendiri yang masih belum memulai kegiatan belajar.

****

Disisi lain devan tak henti hentinya menatap layar ponselnya. Ahh dia bingung harus menjawab bagaimana apa pesan nadira ini.  Dia masih sangat kesal denganya,  apa yang di pikirkan nadira sampai berani berfoto mesra dengan cowok.  Jangan jangan dia di sana sering bermain dengan cowok atau jangan jangan dia selingkuh.  Pikiran devan sudah tak menentu. 

"Gw mikirin apaan sih, ga guna banget" gerutu devan setelah itu ia membuka roomchat nadira.

                               Nadira

                                       Ira, kamu sibuk? 09.15

Dan pesan devan langsung di read oleh nadira. Namun tak kunjung di balas olehnya.

   
                             Nadira

sedikit devan, ada apa? 09.25

                             Kamu masih belajar?  09.27

Enggak.  Aku sedang bermain dengan teman ku. 09.28
    
                             Cewek atau cowok?  09.28

Cowok dev.  Ehe 09.30

Sungguh perasaan devan sudah tak menentu.  Bahkan nadira dengan gampangnya membalas dia sedang bermain dengan cowok.  Dia sedikit ada rasa tersirat akan menanyakan siapa cowok di snapnya dan meminta penjelasan.

Namun disisi bagian dari devan yang lain membisikan bahwa dia harus mengakhiri hubunganya dengan nadira karena  tidak adanya kepercayaan.

Akankan ia akan memutuskan nadira?

****

Ga ada niatan mau ngegantung serius!
Kalau ada typo mah bisa komen biar di benerin.

Senyum! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang