08 : Honest

2 1 0
                                    

Senin paginya ...

Seperti biasa, setelah Ten diturunkan dari mobil Bambang, ia langsung berlari kecil menuju sekolahnya.

Namun saat melewati gedung TK, ia melihat ada anak kecil yang tiba-tiba jatuh tersandung.

"Aduh, huweeeeeeee..."

Namun kali ini, anak ini menangis dengan highnote yang suaranya melebihi lumba-lumba.

"Ya Allah dek, kamu kenapa?" Ten

"Aku jatuh kak! Huweeee!"

'Yaiyalah' untung TEN tahajud Every Night. Sabar kali dia ituu...

"Subhanallah dek, lututmu berdarah..."

"Loh kok subhanallah sih? Kan harusnya Masya Allah kak!"

"Iya, subhannallah dek. Kalo Masya Allah buat liat yang bagus-bagus... Yaudah dek, daripada nanti infeksi kakak obatin yah, ayo ke UKS."

Ten pun membopong anak tersebut menuju UKS. UKS itu memang untuk semua unit. Makanya UKSnya sangat luas. Jam segini memang belum ada yang jaga, makanya ada saja orang yang 'pura-pura' sakit agar tidak ikut upacara. Upss...

Ten pun segera mengambil kasa, alkohol, obat merah dan plester roll untuk mengobati luka anak tersebut. Melihat lukanya saja cukup untuk bergidik ngeri :' apalagi untuk anak TK seusianya. Ten tidak habis pikir kenapa ini anak bisa jatoh :' petakilan amet astagfirullah.

Sambil mengobati anak tersebut, Ten pun berbincang-bincang pada anak tersebut.

"Nama kamu siapa dek?"

"Nama aku Chenle kak! Kakak namanya siapa?"

Hm, pantes petakilan.



"Nama aku Ten!"

"Kakak kelas berapa?"

"Aku kelas 11 IPA Al-Khawarizmi."

"Kakak sekelas dong sama kakak aku? Kakak kenal kak Lucas ga?"

"Engga dong, kan beda kelas. Lucas kayaknya kelas 10 dek :) Lucas Abraham kan?"

"O00Ooooooh... Iya ka!" Absurd emang. Percis kakaknya.
.
.
.
.

Mereka pun berbincang di UKS. Tentu saja si Chenle diobatin. Klo engga, infeksi dongg :'

Masalahnya konon katanya Chenle ini anaknya org yg naro saham di sekolah ini. Kan wadadaw kalo kenapa-kenapa.

Jangan salah. Meskipun tampangnya alim, Ten ternyata diam-diam punya taktik. Dia sengaja juga berlama-lama di UKS agar tidak ikut upacara, astagfirullah...

Kebetulan aja doi gak bawa topi. Daripada dihukum kagak bawa topi kan...
.
.
.
.
.

"Ten, darimana saja kamu?"

"Maaf pak saya dari UKS tadi."

"Syafakallah ya Ten..."

"Bukan saya yang sakit. Tadi ada anak TK yang kakinya terluka. Langsung saya bawa ke UKS tadi..."

"Masya Allah, nanti akan bapak tambahkan poin kebaikanmu di rapor."

Tentu saja, tetaplah jujur. Karena jujur akan membawamu kepada kebaikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TEN;Tahajud Every Night (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang