Prolog

20 2 2
                                    

"Gue punya tantangan buat lo, Za." ujar Joan tiba-tiba.

"Tantangan apa? Tiba-tiba banget." Aurum melihat kearah Joan yang sedang tersenyum aneh. 

"Sini gue kasih tahu." Joan membisikkan tantangan yang dia maksud. 

"WHAT?! Lo tau kan gue mana mau kayak gitu." Aurum memukul bahu Joan karena cukup terkejut dengan tantangan yang diberikannya. Padahal dia tahu betul kalau Aurum tidak suka dengan hal demikian.  Mulutnya saja sudah seperti ikan ketika bernapas, membuka lalu menutup.

"Lo gak usah sambil mukul juga kalo gak sanggup. Tinggal akuin aja. Gampang, kan?"

"Bukan gitu maksud gue. Lo kan tau kalo gue gak pernah gitu..." katanya lirih.

"Jadi mengaku kalah nih ceritanya?" Aurum langsung menoleh cepat ketika Joan mengeluarkan kata yang paling jarang ditemukan dalam hidupnya. "Sejak kapan gue kalah sebelum perang? Okay, fine! Gue bakalan beresin tantangan dari lo" tegas Aurum dengan mata yang berkilat-kilat.

"Gitu dong, ini Shaza yang gue kenal. HAHAHA.."

"Gak usah ketawa." ucap Aurum ketus. "Ya udah gue pergi dulu ya, Za. Selamat bersenang-senang dengan tantangannya. Bye my Shaza" Joan seketika langsung berlari sambil memegang perutnya karena melihat wajah Aurum yang sudah seperti tomat. Merah menyala.

Hah, apanya yang bersenang-senang. Gila aja si Joan ngasih gue yang beginian. Aduh, dari mana gue harus memulainya?! Teriak batin Aurum frustasi.


***

Assalamualaikum. Halo semuanya. Ini cerita pertama aku, semoga ada yang suka dan kalo ada kritik sama saran boleh disampaikan ya biar lebih baik wkwkwk 

    
 

    

    

    

    

    

  


  

    

   

   
 

Siapa Takut?!Where stories live. Discover now