Sixth: Mataram Born To Fly

78.7K 2.8K 0
                                    

[ 6: MATARAM BORN TO FLY!  ]

CW / TW :
mengandung harsword & english broken.
✦─────────────────✦

Warung bu Billa menjadi sangat ramai karena para pilar Mataram berkumpul dengan napas yang memburu akibat ulah Issac Jaegar.

"Minum," ucap Owen dengan mengulurkan sebotol air mineral pada Jaegar.

"Lo udah nggak waras tiba-tiba ngehajar Athar kayak gitu? Kalau lo mau introgasi nggak gitu caranya, Gar," ucap Paja.

"Kocak," sahut Kaleon.

Jaegar mendatangi Athar tanpa pemberitahuan hari ini. Setelah Athar menyerang Kaleassa, pada detik itu juga  setelah ia mengantarkan Kaleassa kembali, ia langsung menemui Athar.

Jika Bara tidak memberitahu Paja bahwa Jaegar mendatangi tempat mereka dan mengamuk. Bisa saja Athar berada dalam kondisi lebih buruk.

"Apa yang lo mau dari Leassa, Gar?" Kaleon kembali memberikan pertanyaan yang mengundang atensi teman-temannya.

Kaleassa Atmaja. Satu nama yang berhasil membuat Kaleon dan Jaegar kembali berseteru. Setelah keduanya pernah berseteru karena Azhalea, kini Jaegar dan Kaleon kembali berseteru karena Kaleassa.

"Kaleassa 3 tahun benar-benar ada di Berlin?" Alih-alih menjawab ucapan Kaleon. Jaegar justru melayangkan sebuah pertanyaan lainnya. "Kapan terakhir dia balik ke sini?"

"Kaleassa 3 tahun di Berlin. Dia nggak bisa bergerak secara bebas dengan pergi kemanapun yang dia mau. Semua pergerakan dia dipantau ketat. Dan ini adalah pertama kalinya dia pulang sejak 3 tahun itu," jawab Kasaga.

Jawaban Kasaga membuat Jaegar diam berpikir. Jika benar apa yang Kasaga ucapkan, jelas mustahil jika Kaleassa memiliki urusan dengan Saga ataupun Cosanostra.

Tapi hari ini Athar memberikan jawaban lain yang Jaegar tidak pernah pikirkan sebelumnya. Semua perkiraan Jaegar meleset jauh setelah Athar berbicara.

"Kalau soal teman-teman dia? Lo pernah tahu siapa aja yang pernah berhubungan sama dia selama dia ada di sana?"

"Kenapa emangnya?" tanya Owen.

Jaegar tidak menjawab. Ketua Mataram itu justru memberikan tatapan yang sangat sulit untuk diartikan.

"Jangan respon Leassa kalau lo cuman mau main-main, Jaegar,"

"Apa maksud lo?"

"Lo jelas tahu maksud gue. Leassa bukan Azhalea."

Jaegar tertawa sinis, "Gue bukan lo, Yon. Gue nggak pernah cari ataupun lihat orang lain di diri orang lain."

Kali ini ucapan Jaegar membungkam Kaleon. Itu benar, Kaleon selama ini melihat kemiripan antara Kaleassa dan Azhalea. Sejauh ini, ia berinteraksi dengan Azhalea semata-mata menebus rasa rindunya pada Kaleassa.

Jaegar tidak sebodoh itu, meskipun sebelumnya ia berpikir bahwa apa yang Kaleon lakukan pada Azhalea murni karena Kaleon melihat Azhalea sebagai perempuan yang sangat berarti dihidupnya. Namun setelah Kaleassa datang, semua itu terjawab.

"Nevermind. Jadi, apa alasan lo tiba-tiba samperin Athar? Lo tahu dia bagian dari kita, dia bagian dari Mataram. Gue juga tahu lo Ketua Mataram, Gar. Tapi nggak seharusnya lo bersikap kayak gini hari ini," ucap Paja.

"Kalau lo emang mau kasih pelajaran Athar atas apa yang dia perbuat hari ini, nggak gitu caranya."

"Anggap aja itu cara gue bersikap. Biar mereka sadar, Mataram punya aturan jelas dan mutlak yang siapapun nggak bisa langgar, kecuali emang cari mati."

KALEASSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang