Alan Pov
Aku berjalan di lorong sekolah menjauhi wilayah sekitar sekolahku,aku sekolah di salah satu sekolah yang cukup terkenal di daerahku ya SMA Harapan Bangsa,dan aku tinggal di Ibukota Indonesia Jakarta.Kami pindah sekitar 2 tahun lalu dari Kabupaten Ciamis,karena ayah yang harus di pindah kerjakan.Awalnnya aku merasa canggung dengan situasi ini namun lama kelamaan aku terbiasa dan ini mungkin akan cukup menyenangkan.
***
"Alaaannn"teriak seorang pria dan aku mengenalinnya ya itu gilang sahabat paling dekatku.Aku hanya menoleh padannya sebagai tanda jawaban.
"pulang bareng gak?"tanya gilang padaku sambil ngosngosan
"hmmm baiklah tapi tunggu gue ada janji sama teman"
"teman apa pacar?"
"temen bangkee,,toh dia cowo"
"kirain aja lo homo"cetusnya dengan ketawa.
"ehhh bangsat lo,gue mau ketemu si kaka mau ngambil buku matematika yang dia pinjam"jawabku sambil meninggalkannya.
"biasa aja anjayy,,gue tunggu di parkiran"teriak si gilang sambil sedikit ketawa.
Aku langsung berlalu meninggalkan Gilang yang sikapnnya gak jelas.Hari ini aku berniat membawa buku matematika di si kaka dan akhirnnya aku menemukannya dia sedang duduk di taman sekolah sambil memainkan hpnya.
"Kakkkaa"teriakku dan akhirnnya kaka menoleh padaku menandakan bahwa dia dapat bicara padanya.
"hmm"hanya itu balasan yang aku dengar tapi gak papa toh sifat dia emang gitu dingin kaya es di gurun pasir.
"eh gue mau bawa buku matematika yang loe pinjam mana sini ??"cetusku.
"ehhh,,euhh bentar gue cari dulu di tas"kaka langsung mengkoreh koreh tasnnya padahal..
"alah sial gue lupa bawa buku si Alan lagi" batin si kaka."lann,,euhhh gue ketinggalan"kaka yang langsung mengeluarkan puppy eyes.
"alahhh lu bangke,gue kan mau lanjut tugas yang belom"emosi sedikit.
"ya sorry lan namannya juga lupa lagian kan buat hari senin dan sekarang masih jumat masih lama lah."cetusnnya polos.
"nih ya gue ingetin gue sebagai anak paling rajin,baik hati dan tidak sombong gue itu mau mengerjakan semuannya dari awal agar gue bisa...."
"Bacot.."ucap kaka memotong
"eh,,lu ya dibilangin,,gue gak mau tau lo harus bawa buku besok ke rumah gue TITIK."ucapku emosi
"iya bawel amat sih lu".dia langsung fokus lagi ke handphonnya.
"inget lu...."ancamku..
**
Akhirnnya aku meninggalkan kaka yang sedang fokus pada handphonnya,sedikit muak sih udah pinjam buku lah dikembaliinny malah telat lagi kan bangkeeee.Aku menuju parkiran untuk pulang dan ternnyata gilang masih setia menungguku tapi kelihatannya dia kesal gara2 kelamaan tapi kan ini salah si kaka bukunnya gak di bawa kan gue ngomellll..bangke emng iyuhhh...Aku berjalan menghampirinnya namun saat akan mendekat tiba-tiba penglihatanku teralihkan oleh sosok yang familliar di mata,siapa lagi kalo bukan sahabat-sahabatku tercinta namun goblok.tiba2 mereka menghampiriku dan terpaksa aku menghentikan langkahku ke gilang,,dan akhirnnya gilang yang menghampiriku dan segerombalan geng sudah berkumpul di parkiran..
"ehh lo belum pulang,habis darimana loe ngelonte?"ketus polos shofia
"sttt lu ngomong dijaga bangke!!gue barusan nyiduk kaka mau ambil buku matematika yang dipinjam ehh dia malah ketinggalan kan gue kesel"sambungku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Harapan
Teen Fiction"Harapan yang tidak bisa diartikan sebagai kasih sayang hanya akan menyakitkan diri sendiri,, harapan yang hanya di ukir tanpa balasan hanya akan menjatuhkan diri sendiri. dan harapan yang semakin dipendam maka hanya akan membunuhmu secara perlahan"...