Bagian 2

119 9 0
                                        

Uchiha Sasuke tengah menikmati kesejukan embun pagi melalui jendela kamarnya. Waktu masih menunjukkan pukul 5 pagi, tapi sasuke sudah tidak bisa memejamkan matanya. Untuk itu kini ia tengah menikmati pemandangan halaman rumahnya melalui kamarnya yang berada di lantai dua.

Musim dingin belum meninggalkan jepang. Angin dingin yang berhembus menggelitik leher putih sasuke. Bibirnya yang terlihat pucat juga sedikit menggigil. Tapi sasuke tidak peduli, sudah lama ia merindukan suasana pagi yang menyenangkan seperti ini. Ia sangat menyukai pagi.

Namun tiba-tiba, darah segar meluncur bebas dari hidung bangir nya. Sedikit terkejut, sasuke segera berlari ke kamar mandi untuk membersihkan darah yang terus mengalir dari hidung nya itu.

"sial.." sasuke mengumpat sembari membasuh wajahnya. Mimisan bukan hal baru lagi bagi sasuke. Sejak 5 tahun yang lalu, hampir setiap ia merasa kedinginan, mimisan itu selalu datang.

Setelah membersihkan dirinya, sasuke segera turun ke bawah untuk sarapan. Madara dan Itachi sudah menunggu nya.

"kau baik-baik saja sasuke? Kau terlihat pucat." Tanya sang kakak, ia tampak khawatir.

Sasuke menggeleng, "Aku baik-baik saja."

Madara memperhatikan Sasuke dan Itachi baik-baik.

"sasuke.. bagaimana kalau kita menonton bersama hari ini?" ajak sang kakek.

"e..e..apa?" sasuke terlihat bingung sekaligus heran. Tidak biasanya sang kakek mau meluangkan waktu hanya untuk menonton film dengannya.

"hari ini kau tidak ada acara kan? Kakek punya film bagus untuk kita tonton." Madara meyakinkan.

Sasuke yang bingung ingin mencari alasan apa untuk menolak akhirnya hanya mengangguk pasrah.

"kalau begitu aku berangkat ke kantor dulu, jangan lupa untuk meminum obat mu little brother.." kata itachi bersiap untuk pergi ke kantor, tak lupa ia mengacak rambut adik yang sangat disayanginya itu.

"Hn." Sasuke hanya menjawab pendek.

Waktu menunjukkan pukul 11.50. sasuke masih duduk manis bersama sang kakek menonton film di ruang keluarga. Sasuke sama sekali tidak mengerti dengan jalan cerita film itu. Ia memang bukan seorang pecinta film. Yang ia tau hanya tokoh utama dari film itu yaitu seorang pemuda mempunyai rambut coklat panjang, mata bening berwarna lavender, dan juga berkulit pucat. Menurut sasuke, ia terlihat sedikit, Manis. Memang ia sempat mengira jika tokoh utama itu adalah seorang wanita, tapi setelah mendengar suaranya, sasuke baru tau bahwa ia seorang laki-laki.

"menurutmu bagaimana penampilan pemuda itu?" Tanya sang kakek membuyarkan lamunannya. Sasuke memeperhatikan layar TV yang berada di hadapannya. Sang kakek tampak menunjuk sang tokoh utama. Sasuke mengernyit heran.

"lumayan." Jawab sasuke singkat. Sasuke memang tidak pandai berbicara atau pun berinteraksi dengan orang lain. Bukan karena ia ia tidak mampu, ia hanya tidak ingin. Menurutnya banyak bicara hanya membuang-buang waktu.

"lumayan? Apa kau tertarik padanya?" sang kakek tersenyum.

Kali ini sasuke tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. Apa maksud kakek menanyakan hal yang tidak berguna seperti itu? Lagipula dia kan laki-laki, tidak mungkin tertarik dengan laki-laki.

"maksud kakek?" Tanya sasuke. Ia memandang kakeknya dengan tatapan keheranan.

"namanya Hyuuga Neji. Dia calon suamimu." Jawab sang kakek singkat, padat, dan sama sekali tidak dapat sasuke mengerti.

Butuh waktu sekitar 5 detik bagi seorang Uchiha Sasuke untuk mencerna kalimat sang kakek yang mencengangkan. Mata nya membulat dengan sempurna.

"jangan bercanda. Sama sekali tidak lucu." Sasuke memasang tampang sebal. Ia yakin kakeknya sedang bergurau. Tanpa mengucapkan apapun, sasuke beranjak dari sisi sang kakek.

MY LOVELY SASUKEWhere stories live. Discover now