1

29 4 0
                                    

“Halo..Kau dimana?” ucap seorang pria diseberang sana melalui telepon.

“Aku dirumah” jawab seorang perempuan dengan suara malas yang bernama Vivian.

“Kopi ?” tanya pria itu singkat tetapi jelas jika Ia mengajak Vivian pergi untuk sekadar nongkrong.

“Cih, aku malas hyung” tanggap Vivian.

“Berhenti memanggilku hyung. Kau ini perempuan. Panggil aku oppa” jelas pria tersebut dengan sabar,
“Dan berhenti mendecih kepadaku. Aku ini sunbae-mu” lanjutnya.

“Baik, Park Chanyeol-ssi, Chanyeol Oppa, Leoy Oppa, Ceye Oppa” jawab Vivi sarkasme.

“Cih”

“Kau menyuruhku berhenti mendecih sedangkan kau mendecih kepadaku. Kututup.” Belum sempat Pria bernama Chanyeol tersebut menjawab, saluran telponnya sudah dimatikan oleh perempuan tersebut.

“Bagaimana hyung ?” Suara itu muncul saat melihat Park Chanyeol melihat handphonenya dengan tatapan tak percaya sekaligus kesal karena telponnya sudah dimatikan begitu saja oleh juniornya.

“Tak tahu. Mungkin tidak mau. Sudahlah biarkan saja. Aku yakin dia sedang menonton drama di rumahnya.” jawab Chanyeol malas.

“Ayo ke apartemennya hyung.” usul pria berkulit putih-pucat tersebut kepada Park Chanyeol. Pria tersebut bernama Oh Sehun, maknae dari boy-group EXO.

Mereka memang berada didalam satu grup yang beranggotakan 12 orang, tetapi Chanyeol hanya sering menongkrong dengan 2 member saja seperti sekarang ini yaitu Oh Sehun dan Kai. Apa alasannya ? Tak tahu. Mungkin selain karna jadwal individu yang tidak selalu sama, dan member  lain yang lebih memilih untuk sekadar santai-santai dirumah jika tidak ada kegiatan, tidak seperti mereka bertiga yang tidak betah dirumah.

Mereka bertiga sering dijuluki oleh fans dengan panggilan ‘Sekaiyeol’, singkatan dari nama mereka masing-masing, Sehun Kai Chanyeol.

“Shirreo.” Chanyeol menanggapi 3 detik kemudian.

“Yasudah kalau tidak mau, biar aku saja. Kau bagaimana ? Mau ikut tidak ?” tanya Oh Sehun terhadap pria yang satu lagi, satu-satunya pria yang mempunyai warna kulit lebih gelap daripada member lainnya. Bukan bukan. Bukan hitam, tapi lebih ke warna Tan. Namanya adalah Kai.

“Aku ikut” Jawab Kai singkat.

“Yak! Kalian meninggalkanku?” protes Chanyeol.

“Kalau tidak mau sendirian yasudah ayo ikut.” Sehun menanggapi santai.

Chanyeol itu memang lebih tua diantara mereka berdua, tetapi entah bagaimana Chanyeol selalu menjadi yang ter-bully-kan. Dan lagi, sikap Chanyeol yang terkadang nyeleneh, pecicilan, dan bertingkah seperti anak kecil semakin membuatnya lebih dibully.

“Yasudah”.

Akhirnya ketiga pria tinggi itu keluar dari kedai kopi yang sudah mereka tumpangi selama hampir 4 jam untuk sekadar minum kopi, bercerita, dan tentu saja bermain game online.

Kali ini yang membawa mobil hanya Chanyeol, jadi tentu saja Chanyeol yang menyetir. Sehun duduk disamping Chanyeol, dan Kai duduk di kursi belakang Sehun.

Perjalanan dari kedai kopi ke apartemen Vivian tidak terlalu jauh dan tidak macet karna hanya dengan 20 menit mereka sekarang sudah berada di lobi apartemen menunggu lift untuk segera menuju lantai 6, kamar 614.

Saat sudah keluar dari lift, Sehun berjalan di depan mendahului dan diikuti Kai dan *ehem* Chanyeol dengan muka malasnya.

#Ting Tong#

Sorry, I Can't [EXO] [SM Entertainment]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang