2. Teori Kacamata Pororo

4K 400 94
                                    

Pagi ini, sembari menunggu Seyoo dan si kembar pulang sekolah, Yoojung melipat baju. Diantara baju-baju miliknya dan milik Sehun, baju-baju kecil milik Seyoo dan si kembarlah yang paling banyak.

Daripada melipat baju-baju besar, rupanya melipat baju-baju kecil dalam jumlah banyak begitu sangat melelahkan. Setelah setengah jam berkecimpung dalam tumpukan baju, Yoojung pun menyelesaikan pekerjaannya.

Ia menatap jam dinding yang dalam waktu 15 menit menunjukkan pukul 11. Itu artinya tiga kurcaci kecil berisik kesayangannya sebentar lagi akan datang.

Yoojung harus segera menyelesaikan pekerjaan rumah sebelum mereka pulang dan membuat kerusuhan. Mengangkat pakaian yang telah di lipat dan menatanya dalam lemari, Yoojung akhirnya menarik nafas lega.

"Selesai!"

Yoojung cenderung lebih senang melakukan seluruh pekerjaan rumah sendiri. Namun Sehun bersikeras menentang Yoojung untuk mengerjakan semuanya sendirian. Ia tidak mau istrinya kelelahan, apalagi merawat tiga anak mereka begitu mengeluarkan banyak energi. Oleh karena itu, sesuai perjanjian, Yoojung hanya akan mengurus pakaian dan masalah makan.

Selebihnya pembantu rumah tangga yang mengurusnya.

Yoojung melirik jam dinding lagi. 10 menit lagi sebelum rumahnya berubah menjadi arena tempur. Kau tahu, Seyoo sangat sering bertengkar dengan si kembar.

Dada Yoojung bergemuruh. Aneh memang hanya karena menunggu kedatangan trio manis itu membuatnya gugup. Ia hanya berharap jika mereka datang nanti tidak akan ada keributan yang terjadi.

Yoojung memutuskan untuk menonton tv sembari menunggu ketiga anaknya pulang. Merain remote di atas meja, Yoojung menekan salah satu tombol. Namun belum sampai jempolnya menekan tombol remote, suara melengking memekakkan telinga membuatnya melempar remote tv dan mengelus dadanya.

"Mamaaaaaa!" Jelas itu suara Seyoo.

Tapi satu teriakan membuatnya mengerutkan kening lucu sekaligus gemas.

"Enibadihooooom!"

Menyambut ketiga kurcacinya, Yoojung mengambil ketiga tas punggung kuning kecil dari punggung anak-anaknya.

"Kyungie belajar dari mana bahasa inggris?"

Kyungsoo nyengir menampakkan deretan gigi depannya yang nyaris ompong. "Dari tv."

Memberikan senyum terhangatnya, Yoojung mengacak rambut putranya gemas. Anak kecil selalu cepat menyerap sesuatu. Yoojung harus mengontrol lebih ketat tontonan ketiga kurcacinya.

"Supermaaaaan!" Hyunsoo berteriak kencang dan berlari meninggalkan Yoojung begitu Yoojung mencium pipi gembilnya.

Disusul Kyungsoo, bocah umur 3 tahun itu berlari mengikuti kembarannya. "Batmaaaaan!"

Entah apa yang telah terjadi di sekolah, barangkali mereka bermain tentang superhero atau membahas hal tersebut, Yoojung menghela nafas pendek. Akhirnya rumahnya kembali ramai. Ia menatap Daniel yang kini mendapat tugas tambahan mengantar jemput anak Sehun. "Terimakasih, Niel."

"Tidak masalah. Ah, aku kembali ke kantor dulu!" Menunduk hormat, Daniel segera berlari ke mobilnya.

Sedangkan itu Seyoo berlari mengikuti si kembar setelah mengantri mendapat urutan terakhir kecupan mamanya. Karena kedua adik kembarnya meneriakkan dua superhero kesukaan mereka, mau tak mau Seyoo mengikuti.

"Pororooooo!"

Sementara tiga kurcacinya kembali sibuk bermain di ruang keluarga, Yoojung membawa tiga tas anaknya ke dalam kamar mereka. Kegiatannya setelah ini adalah membuat makanan ringan untuk mereka karena ia senang melihat anak-anaknya makan meskipun di sekolah mereka telah makan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Fabulous SeyooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang