Bab 3. Kita Sekelas!!

16 7 6
                                    

#enjoyreading

Pukul 06:50 pagi
Rara sudah berada disekolah yang bernama SMA KESATRIA INDONESIA. Sekolah ini adalah sekolah yang berada di Yogyakarta.

Rara sudah bersekolah selama 2 tahun di sskolah ini, dan dia masuk dalam jurusan IPA. Dan dia sudah kelas XI IPA 1, kelas yang dimana dia bersama 2 sahabat konyolnya, yaitu Keke dan Sasa.

Dua wanita itu selalu membuatnya kesal bukan kepalang dengan tingkah konyol mereka, terutama Sasa, si anak kurang otak. Tapi walau bagaimana pun juga dia sudah berteman dari SMP dan menjalin persahabatan yg cukup erat. Yang dimana mereka saling menjaga dan saling melindungi.

Hari ini, hari yang tidak disukai Rara, karena apa? Karena hari ini dimana dia terjadwal duduk sendiri.

Memang cara duduk ke3 anak cacing ini bisa dibilang aneh. Bagaimana tidak? Setiap hari hari tertentu mereka harus duduk bergantian karena Rara tak mau duduk sendirian.

Sebenarnya sejak awal Rara memang duduk sendiri, tapi karena dia tak mau, dia membuat peraturan yg menurutnya adil untuknya. Bagaimana jika setiap 2 hari sekali Keke dan Sasa harus bergantian duduk dengan Rara, sungguh konyol bukan?

"Huh sendiri lagi sendiri lagi, jomblo aja gue" dengus Rara sebal sambil menaruh ransel kecilnya di atas meja(memang Rara tidak pernah membawa buku, karena semua bukunya ditaruh di kolong meja. Yang ada dalam tasnya hanya Handphone, make up, pulpen, powerbank saja, anak malas).

"Ya emang jadwal lhu duduk sendiri"ledek Sasa dengan nada sinis, sambil mengunting kukunya.

"Ye, gk usah sinis juga kali, gue samsak lhu ya"kesal Rara, memang hari ini moodnya sedang buruk.

"Lah ngegas, cuma becanda juga baper banget. Lagian ngapain lhu lagu laguan main samsak, belagu amat. Yang ada mah bukan ninju orang, tapi make up in orang hahah"ucap Sasa sambil tertawa kemenangan.

"Bodo'ah, bisa gila gue ngomong sama lhu" kesal Rara.

"Emang gitu kalo ngomong sama tuh anak, nggak bakal kelar sampe zaman berkarat juga. Nggak usah diladenin bocah stress gini, pagi pagi dah kambuh"ledek keke dengan mata ke arah Sasa.

"Tai lhu ke, ngatain gue stress, udah tau jelas jelas yg lagi stres Rara, lhu jadi ngatain gue ... aneh. Berantem yok"Ya mulailah aksi si Sasa.

"Enak aja gue gk stres ya, yg ada lhu yg stres, sinting, gila, miring"protes Rara.

"Lah emang lhu lagi streskan? Eh gila deh"

"Berantem yok ah"emosi Rara sudah diujung mata kaki, eh ujung tanduk deh.

"Yang ada lhu yang stres Sasa ... bukan stres lagi lhu, tapi gila"yah Keke pun kepancing gara gara si Sasa stres. Dan sepertinya pertengkaran ini akan terus berlanjut jika bukan guru yg bertindak.

Yah sudah ku bilang, pertengkaran ini takkan berhenti jika bukan karena Guru. Nyatanya sudah lebih dari 5 menit mereka adu bacot, akhirnya bel pun berbunyi.

Kring ... kring ...

"Selamat sore anak anak"sapa Pak Dudung kepada muridnya.

"Pagi pak"untung guru ya. Coba kalau Jery sama Sasa, udah dihakimi sekelas deh.

"Ya, maksud bapak itu, pagi anak anak"ucapnya sambil nyengir.

"Pagi juga pak"

"Pinter sekali anak anak, sangat kompak" ucap nya sambil menepuk tangan.

"Ya Allah pak anak Tk juga bisa kali, nggak usah dipuji"kesal Ciko dengan guru yang ada didepan itu.

"Oh jadi kalian gk mau bapak puji?"tanyanya.

BUKAN Sekedar Sahabat {Asli}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang